Kebulatan Tekad

Zhang Han, seorang jenderal dari Dinasti Qin, memimpin pasukannya untuk menyerang tentara-tentara dari Kerajaan Chu. Dia tidak hanya memenangkan pertarungan itu tetapi juga melangkah lebih jauh lagi untuk menyerang Kerajaan Zhao.

Ketika bala tentaranya mengepung Kota Julu, kota utama dari Zhao, Raja Zhao meminta banyak kerajaan yang lain untuk membantu. Bagaimanapun, mereka semua memandang situasi itu sebagai tindakan bunuh diri dan tahu bahwa bahkan tentara kuat Chu juga telah dikalahkan, jadi siapa bisa menang melawan Qin?


Akhirnya, tidak ada kerajaan yang ingin mengirimkan tentaranya untuk membantu.

Melihat pasukan Qin terus bertambah kuat dan pasukan dari kerajaan-kerajaan yang lain belum bergerak sama sekali, Xiang Yu, jenderal utama dari Chu, memutuskan untuk membuat sebuah gerakan pertahanan. Untuk membangkitkan semangat perjuangan dari para tentara, dia telah memikirkan sebuah strategi yang unik.

Setelah Xiang Yu memimpin para tentara untuk menyeberangi Sungai Kuning, dia memerintahkan para tentara untuk menenggelamkan semua kapal, memecahkan semua panci masak, dan membakar semua tenda. Dia memberikan persediaan makanan selama 3 hari buat setiap tentara. Setelah semua kapal tenggelam, tidak ada jalan lagi buat kembali. Dalam arti lain, mereka harus menang atau mati.

Cara seperti ini dapat membuat para tentara membulatkan tekad mereka untuk meraih kemenangan dan terus maju. Mereka bertarung untuk nyawa mereka sendiri melawan tentara musuh. Setelah 9 pertarungan, mereka akhirnya mengalahkan tentara Qin dan menyelamatkan kota Julu.

Sekarang, ungkapan, “Kebulatan tekad yang berasal dari panci yang pecah dan kapal yang tenggelam,” diketahui berasal dari kisah sejarah Tiongkok ini dan ungkapan ini menunjukkan kebulatan tekad yang kuat dan sebuah semangat dalam menyelesaikan tanggung jawab. (www.erabaru.net)

Related Posts:

0 Response to "Kebulatan Tekad"

Posting Komentar