Air Kecil Dapat Membangkitkan Listrik

Peneliti dari Universitas Yabota, Kanada, menemukan perintisan baru cara membangkitkan listrik, dengan menggunakan cairan secara paksa menembus materi alam yang memiliki sejumlah besar lubang kecil, dapat menghasilkan sejumlah kecil tenaga listrik, kelak mungkin digunakan di handphone dan lain-lain instalansi kecil.

Profesor Universitas Yabota, Danielgo mengatakan, bahwa tentang dapat menghasilkan listrik, orang-orang selalu mempunyai pandangan bahwa itu memang sudah semestinya. Tetapi ia mengatakan, selain menggunakan cara pembangkit listrik modern, peneliti menemukan, dengan menggunakan air memaksa menembus batu porselen yang memiliki sejumlah besar lubang kecil, juga dapat menghasilkan tenaga listrik, dan sekaligus dapat menghimpun tenaga-tenaga listrik ini.

Ia mengatakan pada dasarnya, kami secara alamiah mendorong air dengan keras, menembus ke sejumlah besar pipa halus. Dengan demikian, kekuatan pendorong masuk dipisahkan di dalam pipa, kekuatan pemisah ini mengandung kemampuan membangkitkan listrik. Ia menambahkan, bahwa setiap kali dorongan keras kurang lebih bisa menghasilkan 20-30 volt tenaga listrik, ia mengatakan, kelak mungkin bisa menggunakan cara ini menjalankan komputer atau layar LCD handphone. (www.erabaru.or.id)

Related Posts:

Setiap Orang Bisa Jadi Tua Tetapi Tidak Untuk Dewasa

Hari pertama masuk kuliah, setelah professor memperkenalkan dirinya sendiri, dia meminta setiap teman sekelas berinisiatif pergi berkenalan dengan seorang teman baru.

Ketika saya sedang berdiri untuk mengamati keadaan di sekeliling, ada seseorang yang menepuk bahu saya dengan ringan. Saya memalingkan kepala, dan terlihat oleh saya seorang ibu tua yang berperawakan kecil dan pendek dengan wajah yang penuh dengan kerutan sedang tersenyum pada diri saya, senyuman itu terang cemerlang.

Dia berkata, "Hai! Pemuda tampan, nama saya Rosa, umur saya 87 tahun. Bolehkah saya memeluk Anda?"

Saya tertawa dengan penuh kehangatan serta menjawab, "Tentu saja boleh".

Dia lalu benar-benar memeluk saya dengan erat. Dengan nada bergurau saya bertanya kepada dia, "Umur Anda masih kecil, mengapa sudah kuliah?"

Dia juga menjawab dengan jenaka, "Saya bersiap-siap datang kemari untuk mencari pasangan yang kaya, melahirkan beberapa anak, lalu pensiun dan berkelana keempat penjuru dunia"

"Benarkah demikian?" Saya masih bertanya walaupun saya sudah tahu.

Saya ingin tahu, sebenarnya motif apa yang mendorong dirinya yang sudah uzur itu, masih mau datang kuliah.

Dia memberitahu saya, "Saya selalu bermimpi ingin mendapatkan pendidikan universitas, akhirnya hasrat saya yang sudah lama terpendam di dalam hati ini sekarang sudah dapat terpenuhi."

Setelah kuliah, kami berdua pergi berjalan-jalan ke gedung gabungan mahasiswa, saling berbagi untuk menikmati permen coklat susu. Sejak itu kami menjadi sahabat karib.

Selanjutnya dalam setiap hari selama tiga bulan, kami berdua selalu bersama-sama meninggalkan kelas, mengobrol panjang lebar tiada habisnya. Dia seperti sebuah "mesin waktu", berbagi dengan saya segala kecerdasan dan pengalamannya, dan saya selalu mendengarkan dengan suka hati.

Satu tahun ajaran kemudian, Rosa telah menjadi tokoh yang sangat ternama di dalam kampus. Tidak peduli kemanapun, dia selalu dengan mudah berkenalan dan mendapatkan teman yang baru.

Dia sering kali berhias diri dengan sangat cantik, mabuk dalam perhatian yang dicurahkan para teman kuliah kepada dirinya. Ketika selesai tahun ajaran, Rosa datang memenuhi undangan dan berpidato di dalam jamuan makan malam yang kami adakan untuk tim sepak bola. Saya selamanya tidak akan melupakan hadiah sangat berharga yang dia berikan kepada kami pada malam hari itu.

Setelah penyelenggara acara memperkenalkan dia kepada para pendengar, dengan langkah yang pendek dan cepat dia berjalan menuju podium. Karena kurang hati-hati ketika dia hendak mulai berpidato, naskah pidato yang digenggamnya telah terjatuh ke lantai.

Untuk saat beberapa detik lamanya dia nampaknya agak merasa kesal dan tersipu malu, tetapi segera dia menghadap ke mikrofon dengan ringan dan penuh humor dia berkata, "Maaf! Belakangan ini saya sering kelupaan, tadi sebenarnya saya ingin minum segelas bir untuk membesarkan nyali, malah salah meminum whisky, siapa sangka minuman ini hampir saya mencelakakan saya. Kelihatannya saya sudah tidak ingat lagi dengan naskah yang sudah saya siapkan sebelumnya, lebih baik saya bercerita tentang hal-hal yang saya kenal dengan baik!"

Dalam suara gelak tawa para pendengar, dia berdehem, lalu mulai berkata, "Kita bukan karena tua lalu berhenti untuk bermain, tetapi karena berhenti bermain kita baru bisa berubah menjadi tua. Hanya ada satu rahasia yang bisa membuat manusia awet muda selalu, bergembira dan berhasil."

"Anda sekalian harus sering membuka mulut untuk tertawa, serta penuh humor.Anda sekalian harus setiap saat memeluk cita-cita. Ketika Anda sekalian kehilangan cita-cita, maka penampilan Anda bagaikan telah mati. Bila kita perhatikan, maka di sekeliling kita ada banyak sekali orang yang bagaikan mayat berjalan, tetapi mereka tidak menyadarinya."

"Antara berubah menjadi tua dan menjadi dewasa mempunyai perbedaan yang sangat besar. Setiap orang bisa berubah menjadi tua, tetapi belum tentu setiap orang bisa menjadi dewasa. Arti dari dewasa adalah, Anda dalam perubahan yang terus-menerus harus mencari dan memanfaatkan dengan baik kesempatan untuk menjadi dewasa."

"Harus hidup dengan tanpa penyesalan. Umumnya orang yang sudah berumur, tidak akan menyesal atas apa yang pernah mereka lakukan, tetapi sering kali mereka merasa menyesal atas apa yang pernah menjadi keinginan mereka di masa muda, tetapi tidak pernah terlaksana dan terwujud. Hanya orang yang hatinya penuh dengan penyesalan, yang akan takut dengan kematian."

Akhir tahun itu, akhirnya Rosa menyelesaikan kuliahnya di universitas. Satu minggu kemudian setelah lulus, dia meninggal dengan tenang dalam tidur.

Lebih dari dua ribu teman kuliah yang menghadiri upacara pemakamannya. Kami berkumpul menjadi satu memberi hormat kepada Rosa yang mengajarkan kami dengan perilakunya.

Asalkan sudah membulatkan tekad, tidak peduli sudah seberapa besar usia pasti bisa mewujudkan cita-cita. (www.erabaru.or.id)

Related Posts:

Hati-hati Kecanduan Makanan Sehat!

Anda tergila-gila dengan makanan ala vegetarian, air mineral dan minuman bebas kafein? Atau, Anda hanya mau menyantap hidangan dari bahan-bahan organik agar aman dari pestisida dan cemaran bahan kimia berbahaya lainnya?

Jika jawabannya ‘ya’, berarti Anda masuk dalam kelompok Orthorexia nervosa yaitu sebutan untuk mereka yang menganut pola makan yang terlalu sehat. Sebaiknya, Anda berhati-hati. Sebab, pola makan ‘terlalu sehat’ ternyata juga bisa membahayakan tubuh.

Steven Bratman, penulis buku Health Food Junkies: Overcoming The Obsession With Healthful Eating, gejala Orthorexia nervosa diawali dengan hasrat menggebu untuk memperbaiki kesehatan tubuh secara general.

Selanjutnya, makanan sehat berubah menjadi suatu obsesi dan si penderita mulai menghindari ajang sosialisasi yang memungkinkannya menemukan makanan-makanan ‘haram’ seperti cokelat, es krim, kue dan makanan siap saji.

Lama-kelamaan, penderita kelainan ini mulai memilih-milih jenis makanan. Bahkan, jika mereka terpaksa mengonsumsi makanan yang masuk dalam daftar makanan ‘haram’, mereka akan merasa sangat bersalah dan depresi. Ini artinya, mereka mulai mengalami kelainan pola makan (eating disorder).

Jika bertambah parah, orang yang menderita Orthorexia nervosa bisa menjelma menjadi penderita Anorexia nervosa, yaitu lenyapnya nafsu makan yang disebabkan oleh emotional stress (rasa takut, khawatir dan kecemasan yang berlebihan).

Jadi, bila ingin memiliki tubuh yang sehat, hal yang perlu diingat adalah menjaga keseimbangan nutrisi makanan yang masuk ke dalam tubuh dan berolahraga untuk kebugaran tubuh. Anda tidak perlu menghapus segala jenis makanan berlemak.

Yang perlu Anda lakukan hanyalah menyeimbangkannya dengan mengonsumsi sayur dan buah, minum air putih yang cukup serta rajin membakar lemak dengan berolahraga.(www.vivanews.com)

Related Posts:

10 Tips Agar Terhindar Dari Flu Babi

Merebaknya wabah penyakit Flu Babi yang mematikan lebih dari 140 orang di Mexico menimbulkan kecemasan warga di seantero dunia. Sejumlah negara bukan saja melarang warganya berkunjung ke Mexico, tetapi mereka juga melakukan pengawasan ketat atas pusat-pusat persinggungan penduduk antar negara, seperti bandara dan pelabuhan.

Belum ada kabar, wabah tersebut merembet ke Indonesia. Namun, untuk berjaga-jaga dari serangan flu Babi akan lebih baik bagi kita untuk mengikuti tips berikut ini. Ini adalah tips yang disampaikan Working Group ASEAN for One Healt dalam siaran pers yang diterima oleh VIVAnews Selasa, 28 April 2009.

1. Cuci tangan anda sesering mungkin.
Mencuci tangan dengan sabun dan air beberapa kali dalam sehari. Keringkan tangan anda setelah dicuci. Jika tidak ada air, anda mungkin bisa menggunakan bahan pencuci tangan dari alkohol.

2. Hindari bersentuhan mata, hidung atau mulut
Virus influenza sering menyebar ketika seseorang bersentuhan dengan penderita yang terkontaminasi oleh kuman, kemudian bersentuhan dengan mata, hidung atau mulutnya.

3. Hindari kontak terlalu dekat
Hindari berdekatan dengan seseorang yang sedang sakit. Untuk sementara, hindari berjabat tangan, serta ciuman dengan orang di wilayah yang dilaporkan terserang wabah influenza.

4. Tinggallah di rumah jika sedang sakit.
Jika mungkin, tinggallah di rumah dan hindari pusat-pusat keramaian, jika anda sedang sakit. Anda akan membantu mencegah orang lain dari kemungkinan tertular oleh penyakit anda.

5. Gunakan penutup hidung dan mulut
Gunakan sapu tangan atau tisu ketika anda sedang batuk atau bersin untuk mencegah penyebaran virus. Jika tidak punya tisu, gunakan lengan baju bagian depan, jangan pakai telapak tangan. Buanglah tisu di tempat sampah.

6. Tetaplah menjaga jarak.
Jika anda sedang sakit, jagalah jarak dengan orang lain untuk melindungi mereka agar tidak ikut terserang sakit.

7. Terapkan gaya hidup sehat.
Pikirkan ulang untuk merokok, istirahat atau tidur yang cukup, olahraga secara rutin sehingga tubuh bisa aktif, mengelola tingkat stress, meminum air banyak-banyak, memakan makanan bernutrisi.

8. Konsultasi dengan dokter jika anda sakit.
Datanglah ke pusat layanan kesehatan atau dokter jika ada tanda-tanda gejala anda sedang sakit, seperti susah bernafas, pikiran sedang kacau, dan muntah-muntah.

9. Tunda perjalanan jika sedang sakit
Jika anda sedang sakit, sebaiknya anda berpikir ulang untuk melakukan perjalanan dengan pesawat atau alat transportasi lainnya. Jika anda terpaksa harus terbang ke negara yang terserang flu Babi, kemudian anda merasa sakit setelah kembali, maka anda secepatnya harus konsultasi ke dokter.

10. Ikuti perkembangan informasi dari otoritas kesehatan lokal.
Anda perlu tetap mengikuti perkembangan situasi terkini dari wabah influenza dan saran-saran yang disampaikan oleh otoritas kesehatan lokal.(www.vivanews.com)

Related Posts:

Marah yang Bermanfaat

Saat ini tampaknya banyak orang yang mudah marah atau terpancing emosinya. Bisa jadi marah karena masalah yang besar atau bahkan marah karena hal yang sepele. Contoh yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari – hari misalnya adalah kemarahan di jalan raya. Seseorang yang sedang berkendara atau berjalan kaki, yang semula tenang dapat berubah dan marah – marah karena ada pengendara lain yang memotong jalan atau hampir menabraknya. Kejadian yang lebih parah adalah ketika akhirnya hari itu menjadi kacau akibat kemarahan tersebut.

Pertanyaan yang muncul berikutnya adalah apakah seseorang tidak boleh marah? Apakah amarah selalu berakibat buruk?

Jawabannya adalah seseorang boleh saja marah dan amarah tidak selalu harus berakibat buruk. Tetapi bagaimana caranya agar amarah tidak membuat kacau dan justru malah bermanfaat bagi seseorang? Ini yang perlu kita pelajari.

Amarah adalah salah satu bentuk emosi yang dimiliki oleh seseorang. Emosi sendiri memiliki kekuatan yang sangat dahsyat untuk membangun atau menghancurkan kehidupan seseorang. Ketika emosi dikelola dengan baik, kekuatannya dapat membangun kehidupan seseorang menjadi lebih baik, tetapi begitu juga sebaliknya ketika emosi tidak dikelola dengan baik.

Marah yang bermanfaat adalah marah yang tepat dan sudah dikelola dengan baik. Hal ini jelas tidak mudah, butuh waktu, kesabaran dan hati yang lapang, tapi bukan berarti tidak dapat dilakukan. Langkah pertama yang perlu dilatih terus menerus adalah menyadari ketika kita merasa marah.

Sadari bahwa saat ini aku sedang marah. Proses menyadari adalah langkah awal untuk mengendalikan dan mengelola amarah.
Setelah menyadari, seseorang perlu memahami dan menerima alasan kenapa ia marah. Inilah langkah yang kedua, proses memahami dan menerima bahwa ada sesuatu yang membuatnya marah.

Termasuk dalam proses memahami adalah mengevaluasi penyebab kemarahannya. Seorang Ibu yang baru pulang bekerja mulai merasa marah ketika anaknya yang masih balita merengek – rengek padanya, padahal ia merasa sangat lelah. Ibu ini dapat saja langsung memarahi anaknya dan meminta anaknya untuk tidak mengganggunya. Tetapi hal tersebut dapat berbuntut anak tambah menangis dan si-Ibu semakin frustasi.

Ketika si-Ibu mau mencoba menyadari, kemudian mencoba memahami kejadian tersebut, ia akan dapat melihat bahwa anaknya merengek – rengek bukan karena nakal, tetapi anaknya rindu padanya.

Berdasarkan kisah dari beberapa orang, terungkap bahwa terkadang sesuatu yang membuat marah justru punya alasan atau maksud yang berbeda. Banyak yang menyesal karena sudah marah – marah untuk alasan yang tidak tepat, misalnya marah karena ada orang yang menunjuk – nunjukkan jari padanya, padahal orang tersebut bermaksud memberitahu bahwa ada bahaya yang mengancamnya dari belakang. Alasan sebenarnya inilah yang perlu kita pahami agar tidak asal marah dan buang – buang energi.

Langkah yang ketiga adalah mengelola atau mengekspresikan amarah dengan tepat. Jika kita punya alasan yang tepat, misalnya bukan hanya meluapkan emosi, tetapi juga demi pembelajaran bagi orang lain, kita dapat mengungkapkan kemarahan kita.

Kemarahan yang bermanfaat tentu saja bukan kemarahan yang ingin membalas atau menyakiti orang lain, melainkan marah yang mendidik dan membangun.

Cara lain yang dapat kita lakukan adalah mengelola dengan mengubah amarah yang kita rasakan menjadi hal yang positif bagi diri kita. Kita dapat mencoba melihat sisi positif dari kejadian yang membuat kita marah, mengambil hikmah atau pembelajaran dari kejadian tersebut.

Kita juga dapat mengubah energi kemarahan yang kita rasakan menjadi energi yang dapat memotivasi kita melakukan hal yang bermanfaat. Daripada marah – marah pada pengendara motor yang memotong jalan dan sudah tidak tampak lagi, lebih baik energi yang ada digunakan untuk lebih waspada, mencermati jalan, menyalurkan hobi menyanyi, atau menyelesaikan pekerjaan di kantor.

Intinya adalah jangan terjebak pada kemarahan yang dapat merusak hari dan diri kita, tetapi manfaatkanlah kemarahan dengan cara yang tepat. Sadari, pahami dan kelola dengan tepat emosi marah yang kita rasakan karena kemampuan ini adalah bagian dari kecerdasan emosi yang kita miliki. (www.kompas.com)

Related Posts:

Tubuh Anjing Kloning Bisa Menyala

Para ilmuwan di Korea Selatan mengklaim telah berhasil mengkloning empat ekor anjing jenis beagle. Uniknya, tubuh keempat anjing tersebut bisa menyala.

Tubuhnya hanya akan berpendar warna merah jika dipapar sinar ultraviolet. Bagian yang berpendar terutama di kuku dan bagian tubuh yang berkulit tipis seperti perut.

Profesor Lee Byeoung-chun dari Universitas Nasional Seoul yang memimpin riset kloning ini menyebutnya sebagai anjing transgenik pertama di dunia yang membawa gen fluorescent. Sebelumnya, peneliti AS dan China baru bisa melakukannya pada tikus dan babi.

"Pencapaian penting dalam riset ini tidak hanya warna merahnya itu, namun gen yang berhasil kami tanam di tubuhnya," ujar Lee. Teknik penyisipan gen yang dapat membuat tubuh berpendar biasanya dimanfaatkan untuk mendeteksi sel-sel kanker dalam rangka mengembangkan terapi pengobatan.

Tim yang dipimpin Lee menggunakan sel kulit anjing induknya untuk menghasilkan keempat anjing kloning tersebut. Para peneliti menyisipkan gen fluorescent sebelum intil sel tersebut disuntikkan ke dalam sel telur kosong dan ditanam ke rahim anjing angkatnya.

Anjing-anjing kloning tersebut lahir pada Desember 2007. Awalnya ada 6 ekor anjing kloning yang berhasil lahir dengan selamat, namun dua di antaranya tidak bertahan hidup. Empat lainnya yang sehat diberi nama Ruppy, kependekan dari ruby dan puppy.(www.kompas.com)

Related Posts:

'Dua Sahabat yang Saling Melukai'

Pernah pada suatu saat, serigala dan bangau bersahabat. Meski keduanya punya perbedaan yang cukup besar. Setidak-tidaknya apa yang dapat dilihat mata. Misalnya, kalau jalan, serigala biasa berlari-lari kecil, sementara bangau terbang diatas. Mulut mereka juga beda. Mulut serigala punya gigi-gigi yang tajam, sementara bangau berparuh panjang tanpa gigi. Keadaan yang berbeda ini mempengaruhi cara makan dan minum yang berbeda pula.

Awal perkenalan antara mereka tak seorangpun tahu. Siapa yang memperkenalkan mereka, atau mereka ketemu sendiri, atau lewat sms barangkali? Entahlah. Tahu-tahu mereka sudah berteman saja dan sering jalan bareng.

“Hai Bangau,” kata serigala. “Bagaimana kalau kau mampir ke rumahku?”
“Mampir ke rumahmu?” jawab bangau. “Boleh juga. Aku belum pernah main ke
rumahmu.”
“Nanti kuhidangkan sup tulang kambing yang lezaaat sekali” kata Serigala sambil mulutnya berkecap-kecap membayangkan sup tulang kambingnya yang lezat.
Bangau semakin berminat untuk main ke rumah serigala. “Seumur hidup aku belum pernah mencicipi sup tulang kambing,” katanya dalam hati.

Setelah berjalan cukup jauh, sampailah keduanya di depan gua berlubang sempit. “Taraaaa! Inilah rumahku, “kata serigala. “Ayo, masuk!” ajaknya bersemangat.

“Mana pintunya??” tanya Bangau.
“Lubang sempit itu pintunya. Kita harus merangkak dengan hati-hati, baru bisa masuk,” jawab serigala.
“Saya tidak mungkin bisa memasuki lubang sempit itu! Saya bisa terbang, tapi tidak bisa merangkak seperti kamu,” kata bangau.
“Ayolah,“ kata serigala. “Serigala kecil saja bisa masuk, masak kamu tidak bisa??”

Malu disindir begitu, bangau dengan sangat susah payah ikut masuk ke dalam rumah serigala.

Serigala siapkan sop tulang kambing seperti yang ia janjikan. Lalu dituang di dua piring. Satu untuk dirinya, satu untuk bangau. “Yuk, dimakan!” ajak serigala sambil menjilati supnya dengan lahap. Sementara bangau bingung. Ia tak mungkin makan seperti beruang dengan paruh panjangnya. Padahal ia sangat lapar dan haus.

Melihat sup bangau didiamkan saja, serigala yang masih lapar langsung menawarkan diri. “Tidak suka sup saya ya? Tidak mau makan ya? Ya deh, saya habiskan aja ya?”
Tanpa menunggu jawaban bangau, serigala langsung menyikat habis sup jatah Bangau. Bangau merasa dongkol sekali.

Ketika pamit pulang, mereka berdua sepakat bahwa besok giliran serigala berkunjung ke rumah bangau.

Rumah bangau ada di atas pohon besar. Melihat itu serigala langsung berkeringat dingin. “Seumur hidup aku belum pernah naik pohon,” katanya. “Kamu bisa,” kata bangau. “Anak bangau kecil saja bisa sampai ke atas sana,” tambahnya.

Serigala merasa disindir. Maka dengan sangat susah payah ia pun berupaya naik pohon menuju rumah bangau.

Ahirnya sampai juga ia di atas, dengan badan lecet-lecet, dan gemetaran karena ia takut pada ketinggian. Bangau sudah siapkan minuman penyambutan untuk berdua.

“Ini adalah air madu, sangat lezat dan segar,” kata bangau sambil meletakkan tempat minum yang berbentuk khusus.

“Mari diminum,” ajak Bangau sambil memasukkan paruhnya kedalam minuman.
“Srrrrrrrppp!” bunyi bangau menyedot minuman dengan nikmat.

Tapi serigala bingung. Ia tak mungkin memasukkan moncongnya ke dalam
tempat minum seperti yang bangau lakukan.
“Kok, tidak diminum? Tidak suka ya? Kalau begitu aku habiskan saja deh…”
kata bangau langsung menghabiskan minuman yang sedianya untuk serigala…

Sejak itu mereka tak bertegur sapa lagi. Saling menghindar untuk tidak bertemu. Begitulah dua sahabat yang hanya memikirkan diri sendiri dan tidak peduli sama yang lain. (From : Friend)

Related Posts:

7 Cara Berpikir Lebih Kreatif

Tidak semua orang terlahir kreatif secara alami. Tapi jangan khawatir, kreativitas itu dapat dibentuk dan diasah. Ikuti petunjuk berikut ini.

1) Langkah pertama yang paling penting adalah meyakini kalau Anda kreatif! Katakan pada diri sendiri kalau Anda bisa menciptakan gagasan baru. Berikan waktu pada diri Anda untuk mengeksplore pikiran untuk menemukan kemungkinan yang baru.

2) Tuliskan secara detail masalah yang ingin Anda pecahkan. Ini bisa jadi titik awal dalam mencapai tujuan.

3) Siapkan kertas dan beri waktu pada diri sendiri selama setengah jam untuk menuliskan semua gagasan serta solusi dari masalah yang sedang dihadapi. Brainstorming memberikan kesempatan pada Anda untuk menemukan hal-hal baru. Tuliskan semuanya, tak peduli betapa pun bodohnya gagasan yang Anda temukan itu.

4) Setelah selesai, lihat kembali daftar dan perkecil jadi 10 besar dari yang paling penting dan menguntungkan. 10 daftar ini merupakan gagasan yang dapat Anda wujudkan. Tindakan merupakan kata pentingnya di sini. Gagasan hanya berupa gagasan sebelum Anda berusaha mewujudkannya.

5) Dengan 10 daftar gagasan terbaik ini, tanyakan pertanyaan: "Bagaimana jika mengimplementasikan solusi ini, apakah akan menyelesaikan masalahnya? Apa solusi ini akan memberi keuntungan pada yang lainnya?'

6) Dari latihan ini, Anda akan belajar mengidentifikasi solusi yang memberikan keuntungan paling banyak. Saring semua gagasan jadi 1 atau 2 gagasan yang memberikan paling banyak keuntungan.

7) Sekali lagi, hanya TINDAKAN yang membuat pikiran kreatif Anda berguna. Jadi mulai lah mewujudkannya.

Hal paling penting yang dapat Anda lakukan dalam mencoba jadi kreatif adalah yakin pada kemampuan Anda sendiri. Tetap lah berpikiran positif dan terus menerus mengatakan pada diri sendiri 'Aku bisa melakukannya!'(www,kapanlagi.com)

Related Posts:

'Surat Dari Gintung'

Bu Guru, pagi ini aku ga masuk..mungkin juga hari-hari berikutnya...ayahku ga pulang..begitu juga motor butut yang biasa mengantarku...hanyut..hilang. .bersama ciuman dan canda ayah semalam

Bu Guru, maukah jadi ibuku.. semalam ibuku memelukku,ketika air itu datang dia masih memelukku..
dia baringkan aku di teras loteng tetanggaku,
dan mengejar kakakku yang hanyut terbawa batang pisang
tapi sampai kini aku tak tahu
apakah mereka bertemu...bahkan pohon pisang itu

Bu Guru.., aku sendiri di posko ini
selimut yang melimpah tak menghangatkan dinginku
tak ada lagi doa malam dan bacaan dongeng
elusan-elusan tangan simpatisan di kepala,
tiada kurasa seperti tepukan canda ibu dan kakakku..
tak sehangat dekapan ayah yang pulang kerja membawa duku
indomie yang biasa aku rebus untuknya,
kini membuatku kenyang hanya dengan melihat bungkusnya

Bu Guru.., aku minta maaf
PRmu dua hari lalu, belumlah sempat kau periksa
karena buku-buku itu berlari secepat mayat yang mengapung disana-sini
aku takut Bu Guru...
lebih takut daripada melihat pocong yang setiap hari muncul di TV

Bu Guru..,
aku masih ingin sekolah... (From : Friend)

Related Posts:

Socrates Tercebur Dalam Air

Socrates (469—399 SM), filsuf dari Yunani kuno, juga merupakan salah satu pendiri Filsafat Barat. Pandangan Socrates sangat mempengaruhi Plato (salah seorang murid Socrates) dan Aristoteles (murid Plato). Keduanya merupakan ilmuwan dan filsuf Barat yang terkemuka sepanjang zaman.

Suatu hari, Socrates hendak menyeberangi sebuah sungai. Karena kurang hati-hati, ia terperosok ke dalam kubangan yang dalam. Ia tidak bisa berenang dan terpaksa hanya meronta-ronta sekuat tenaga di dalam air sambil berteriak minta tolong.

Saat itu, ada seseorang yang sedang memancing di tepi sungai. Mendengar suara teriakan Socrates, bukannya mengulurkan tangan untuk menolong, sebaliknya malah menyimpan kail, lalu berdiri dan pergi. Beruntung murid-murid Socrates datang tepat pada waktunya dan berhasil menyelamatkan jiwa sang Guru.

Seketika itu juga murid-muridnya mengganti pakaian Socrates yang basah, dan serempak mengutuk si pemancing sebagai orang yang bermoral rendah, tidak mau menolong orang yang sedang dalam bahaya.

Tak lama berselang, pemancing itu ketika hendak menyeberang sungai, karena kurang hati-hati juga terperosok ke dalam kubangan air yang dalam. Ternyata orang itu juga sama sekali tidak bisa berenang, dan hanya bisa berteriak meminta tolong sambil meronta-ronta sekuat tenaga.

Sungguh kebetulan, Socrates bersama dengan murid-muridnya sedang berjalan di tepi sungai dan mendengar suara teriakan minta tolong si pemancing tersebut. Mereka pun bergegas berlari mendekat, dan dengan menggunakan sebatang bambu yang panjang mereka menolongnya.

Setelah mengetahui wajah orang yang mereka tolong, para murid Socrates merasa sangat menyesal dan berkata, ”Jika tahu yang jatuh ke dalam sungai itu adalah orang itu, bagaimana pun juga kami tidak akan menolong dia!”

Socrates membantu menggantikan pakaian orang tersebut yang telah basah, lalu dengan tenang Socrates berkata, ”Tidak. Kalian justru harus menolong dia! Inilah perbedaan antara dia dan kalian semua.” (www.mingxin.net)

Related Posts:

Buku Harian Ayah

Ayah dan ibu telah menikah lebih dari 30 tahun, saya sama sekali tidak pernah melihat mereka bertengkar. Di dalam hati saya, perkawinan ayah dan ibu ini selalu menjadi teladan bagi saya, juga selalu berusaha keras agar diri saya bisa menjadi seorang pria yang baik, seorang suami yang baik seperti ayah saya. Namun harapan tinggallah harapan, sementara penerapannya sangatlah sulit. Tak lama setelah menikah, saya dan istri mulai sering bertengkar hanya akibat hal-hal kecil dalam rumah tangga.

Malam minggu pulang ke kampung halaman, saya tidak kuasa menahan diri hingga menuturkan segala keluhan tersebut pada ayah. Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun ayah mendengarkan segala keluhan saya, dan setelah itu beliau berdiri dan masuk ke dalam rumah.

Tak lama kemudian, ayah mengusung keluar belasan buku catatan dan ditumpuknya begitu saja di hadapan saya. Sebagian besar buku tersebut halamannya telah menguning, kelihatannya buku-buku tersebut telah disimpan selama puluhan tahun. Ayah saya tidak banyak mengenyam pendidikan, apa bisa beliau menulis buku harian? Dengan penuh rasa ingin tahu saya mengambil salah satu dari buku-buku itu. Tulisannya memang adalah tulisan tangan ayah, agak miring dan sangat aneh sekali, ada yang sangat jelas, ada juga yang semrawut, bahkan ada yang tulisannya sampai menembus beberapa halaman kertas.

Saya segera tertarik dengan hal tersebut, mulailah saya baca dengan seksama halaman demi halaman isi buku itu. Semuanya merupakan catatan hal-hal sepele, “Suhu udara mulai berubah menjadi dingin, ia sudah mulai merajut baju wol untuk saya. Anak-anak terlalu berisik, untung ada dia…”

Sedikit demi sedikit tercatat, semua itu adalah catatan mengenai berbagai macam kebaikan dan cinta ibu kepada ayah, mengenai cinta ibu terhadap anak-anak dan terhadap keluarga ini. Dalam sekejap saya sudah membaca habis beberapa buku, arus hangat mengalir di dalam hati saya, mata saya berlinang air mata. Saya mengangkat kepala, dengan penuh rasa haru saya berkata pada ayah, “Ayah, saya sangat mengagumi ayah dan ibu.” Ayah menggelengkan kepalanya dan berkata, “Tidak perlu kagum, kamu juga bisa.”

Ayah berkata lagi, “Menjadi suami istri selama puluhan tahun lamanya, tidak mungkin sama sekali tidak terjadi pertengkaran dan benturan? Intinya adalah harus bisa belajar untuk saling pengertian dan toleran. Setiap orang memiliki masa emosional, ibumu terkadang kalau sedang kesal, juga suka mencari gara-gara, melampiaskan kemarahannya pada ayah, mengomel. Waktu itu saya bersembunyi di depan rumah, di dalam buku catatan saya tuliskan segala hal yang telah ibumu lakukan demi rumah tangga ini. Sering kali dalam hati saya penuh dengan amarah, waktu menulis kertasnya sobek akibat tembus oleh pena. Tapi saya masih saja terus menulis satu demi satu kebaikannya, saya renungkan bolak balik dan akhirnya emosinya juga tidak ada lagi, yang tinggal semuanya adalah kebaikan dari ibumu.”

Dengan terpesona saya mendengarkannya. Lalu saya bertanya pada ayah, “Ayah, apakah ibuku pernah melihat catatan-catatan ini?” Ayah hanya tertawa dan berkata, “Ibumu juga memiliki buku catatan. Dalam buku catatannya itu semua isinya adalah tentang kebaikan diriku. Kadang kala di malam hari, menjelang tidur, kami saling bertukar buku catatan, dan saling menertawakan pihak lain… ha… ha… ha…”

Memandang wajah ayah yang dipenuhi senyuman dan setumpuk buku catatan yang berada di atas meja, tiba-tiba saya sadar akan rahasia dari kebahagiaan suatu pernikahan : Cinta itu sebenarnya sangat sederhana, ingat dan catat kebaikan dari orang lain. Lupakan segala kesalahan dari pihak lain.(www.kesadaran-murni.blogspot.com)

Related Posts:

'Belajar dari Penjual Tomat'

Seorang pengangguran melamar pekerjaan sebagai "office boy" di Istana Negara (kantor SBY) Jakarta. Andi Mallarangeng mewawancara dia dan melihat dia membersihkan lantai sebagai tesnya. "Kamu diterima," katanya, "berikan alamat e- mailmu dan saya akan mengirim formulir untuk diisi dan pemberitahuan kapan kamu mulai bekerja."

Laki-laki itu menjawab, "Tapi saya tidak punya komputer, apalagi e-mail."
"Maaf," kata Mallarangeng. "Kalau kamu tidak punya e-mail, berarti kamu tidak hidup. Dan siapa yang tidak hidup, tidak bisa diterima bekerja."

Laki-laki itu pergi dengan harapan kosong. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan hanya dengan Rp.100.000 di dalam kantongnya. Kemudian ia memutuskan untuk pergi ke Pasar Minggu dan membeli 10kg peti tomat. Ia menjual tomat itu dari rumah ke rumah. Kurang dari 2 jam, dia berhasil melipatgandakan modalnya. Dia melakukan kerjanya tiga kali, dan pulang dengan membawa Rp.300.000.

Diapun sadar bahwa dia bisa bertahan hidup dengan cara ini. Ia mulai pergi bekerja lebih pagi dan pulang larut. Uangnya menjadi lebih banyak 2x sampai 3x lipat tiap hari. Dia pun membeli gerobak, lalu truk, kemudian akhirnya ia memiliki armada kendaraan pengirimannya sendiri.

Lima tahun kemudian, laki-laki itu sudah menjadi salah satu pengusaha makanan terbesar di Indonesia . Ia mulai merencanakan masa depan keluarga, dan memutuskan untuk memiliki asuransi jiwa. Ia menghubungi broker asuransi, dan memilih protection plan. Sang broker pun menanyakan alamat e-mailnya. Laki-laki itu menjawab, "Saya tidak punya e-mail."

Sang broker bertanya dengan penasaran, "Anda tidak memiliki e-mail, tapi sukses membangun sebuah usaha besar. Bisakah Anda bayangkan, sudah jadi apa Anda kalau Anda punya e-mail?!"

Laki-laki itu berpikir sejenak lalu menjawab, "Ya, saya mungkin sudah jadi office boy di Istana Negara!!

Pikirkan. Internet bukanlah solusi hidup Anda. Kalau Anda tidak punya akses internet, lalu bekerja keras, Anda bisa jadi milyuner. Kalau Anda menerima pesan ini melalui e-mail, Anda lebih dekat untuk menjadi "office boy/ girl" daripada seorang milyuner he..he..4x.

Apakah anda hendak menutup e-mail anda dan menjual tomat ?hahahahahahahaha. ...Tomaaat Tomaaat !!!! (From Friends)

Related Posts:

'Cinta Adalah Sebuah Penopang'

Selama perang dunia kedua, di dalam arus para pengungsi, ada seorang ibu membawa anaknya yang masih berusia tiga tahun, mengikuti arus manusia menuju ke tempat yang jauh.

Ibu ini menghancurkan rangsum terakhirnya dan yang hanya sedikit itu, disuapkan ke mulut anaknya, melihat muka anaknya yang kurus, tak tertahankan dia menitikkan air mata.

Dia tahu, dia sendiri sudah dua hari tidak makan, hidup dalam kelaparan dan kedinginan selama setengah bulan, membuat tubuhnya menjadi sangat lemah sekali. Dia khawatir dirinya sudah tidak bisa bertahan lagi, dan pada akhirnya anaknya pun tidak akan dapat melangsungkan hidup.

Setelah dia pikir-pikir, ibu tersebut lalu menggendong anaknya ke hadapan seorang pengungsi. Orang tersebut dulu adalah tetangganya, seorang dokter, orangnya sangat baik, dia tahu akan hal itu, maka dia berpikir jika saat ini anaknya dipercayakan kepada tetangganya ini, pasti tetangganya ini bisa memelihara anaknya ini hingga dewasa.

“Saya akan berterima kasih kepada Anda seumur hidup saya”, ibu tersebut berlutut di hadapan tetangganya itu, “Mohon Anda bisa membawa serta anak saya ini untuk mengungsi bersama Anda.”

“Tidak, saya tidak akan mengabulkan permintaan Anda.”

Tetangganya itu menolak permintaannya, setelah dengan sekilas ia memeriksa keadaan tubuh si ibu dan anaknya itu, “Masalah yang saya hadapi sudah cukup runyam, saya sudah tidak bisa membantu Anda lagi.”

Ibu ini terpaksa menggendong anaknya, melanjutkan perjalanan mereka.

Sepanjang perjalanan, tidak henti-hentinya ada orang yang terjatuh di pinggir jalan, dan tidak bangun lagi untuk selamanya. Tetapi ibu ini bisa secara ajaib membawa anaknya, menembus garis perbatasan dan tinggal di dalam kemah pengungsi.

Alasan utama Ibu ini bisa bertahan adalah karena dia tahu, jika dia pun tidak bisa melindungi anaknya, maka tidak akan ada orang lain lagi yang bisa membantu dia untuk mengasuh anaknya hingga dewasa.

Di kemah pengungsi, dia akhirnya berjumpa lagi dengan tetangganya itu.

“Anda dan anak Anda membutuhkan sebuah penopang.” Tetangganya itu berkata, “Hanya dengan kalian saling menopang, ibu dan anak baru bisa selamat.” Saat ini ibu tersebut baru menyadari kebaikan hati dari tetangganya itu.

Cinta merupakan suatu penopang. Cinta, telah menopang jiwa dari ibu dan anaknya itu. Pendidikan terhadap anak juga haruslah demikian.

Jika cinta bisa menopang sebuah harapan, lalu ada apa lagi yang tidak bisa tertopang oleh cinta? (www.erabaru.or.id)

Related Posts: