'Surat Dari Gintung'

Bu Guru, pagi ini aku ga masuk..mungkin juga hari-hari berikutnya...ayahku ga pulang..begitu juga motor butut yang biasa mengantarku...hanyut..hilang. .bersama ciuman dan canda ayah semalam

Bu Guru, maukah jadi ibuku.. semalam ibuku memelukku,ketika air itu datang dia masih memelukku..
dia baringkan aku di teras loteng tetanggaku,
dan mengejar kakakku yang hanyut terbawa batang pisang
tapi sampai kini aku tak tahu
apakah mereka bertemu...bahkan pohon pisang itu

Bu Guru.., aku sendiri di posko ini
selimut yang melimpah tak menghangatkan dinginku
tak ada lagi doa malam dan bacaan dongeng
elusan-elusan tangan simpatisan di kepala,
tiada kurasa seperti tepukan canda ibu dan kakakku..
tak sehangat dekapan ayah yang pulang kerja membawa duku
indomie yang biasa aku rebus untuknya,
kini membuatku kenyang hanya dengan melihat bungkusnya

Bu Guru.., aku minta maaf
PRmu dua hari lalu, belumlah sempat kau periksa
karena buku-buku itu berlari secepat mayat yang mengapung disana-sini
aku takut Bu Guru...
lebih takut daripada melihat pocong yang setiap hari muncul di TV

Bu Guru..,
aku masih ingin sekolah... (From : Friend)

Related Posts:

0 Response to "'Surat Dari Gintung'"

Posting Komentar