'Memaafkan'

Memaafkan ...
bukanlah melupakan

Memaafkan ...
sesungguhnya adalah mengingat
bahwa tidak ada orang yang sempurna
bahwa kita semua bisa tersandung
ketika kita ingin berdiri tegak
bahwa kita semua pernah mengucapkan sesuatu
yang kemudian kita sesali
bahwa kita semua bisa saja lupa bahwa cinta
jauh lebih penting daripada pembenaran

Memaafkan ...
sesungguhnya adalah mengingat
bahwa kita semua memiliki lebih
dibanding kesalahan-kesalahan kita
bahwa kita juga sering bersikap baik dan perhatian
bahwa menerima kekurangan orang lain
akan membantu kita menerima kekurangan diri sendiri.

Memaafkan ...
adalah mengingat
bahwa perselisihan adalah sesuatu yang baik
dimana kita mungkin juga butuh untuk dimaafkan.
bahwa hidup kadang memberi kita lebih
dari pada yang sanggup kita terima dengan anggun.

Memaafkan ...
adalah mengingat
bahwa kita memiliki ruang dalam hati kita
untuk memulai lagi ... dan lagi...
dan lagi...

Related Posts:

Sakit Hati Dibalas Maaf ?

Memaafkan orang yang pernah melakukan kesalahan terhadap kita? Susah gak sih? Bisa gampang-gampang susah, tergantung siapa dan apa kesalahan yang telah diperbuatnya. Dan yang paling penting, sedalam apa luka perasaan yang telah ditimbulkannya.

Memberi maaf kepada orang yang membuat kita kesal (misalnya, terlambat), mungkin tidak akan begitu susah. Perasaan kesal atau jengkel bisa terlupakan seiring berlalunya waktu, terutama bila yang bersangkutan sudah meminta maaf.

Namun memberi maaf akan terasa susah, terutama bila orang itu sudah melukai harga diri kita (orang yang menghina kita), atau mengkhianati kepercayaan kita (pasangan hidup yang selingkuh, teman yang membocorkan rahasia), atau menimbulkan kesulitan besar terhadap kita dan keluarga (orang yang menipu kita), atau kasus-kasus “berat” lainnya. Dalam contoh kasus di atas, tindakan memberi maaf terasa terlalu mengenakkan bagi orang itu.

Memaafkan orang yang telah melukai hati memang tidak gampang. Ada orang mengatakan, luka perasaan bisa terobati seiring berlalunya waktu. Namun kenyataannya, waktu hanya mengendapkannya sementara waktu. Bila kita bertemu kembali dengan orang atau situasi yang sama, luka itu akan kembali terbuka. Sekejap kemudian kita akan teringat kembali semuanya. Semakin diingat, semakin jelas kesalahannya, dan semakin kabur pula kata maaf dari pikiran kita.

Mengecilkan kesalahan dari orang yang sudah membuat sakit hati dan kecewa memang tidak gampang. Apalagi melupakan rasa sakit yang telah ditimbulkannya. Namun coba kita berpikir kembali dari sisi yang lain. Adakah manfaatnya bila kita terus menerus menyimpan rasa sakit hati? Adakah gunanya terus mengelus-elus luka di hati kita? Sebuah luka yang semakin dielus, semakin membesar dan menyakitkan.

Karena itu, luka yang menyakitkan hati itu sebaiknya dibalas dengan memberi maaf. Tindakan memberi maaf justru lebih bermanfaat bagi orang yang memberi maaf dibanding orang yang dimaafkan. Karena :

1. Memberi maaf membuat kepribadian kita berkembang.

Memang ada orang yang lebih memilih menyimpan rasa sakit hati dan dendam. Karena itu membuat mereka dalam posisi “benar” dan orang lain yang salah. Perasaan itu justru membuat mereka “nyaman” dan tidak perlu berubah.

Memberi maaf dalam kasus-kasus “berat” seringkali sama sakitnya dengan sakit hati itu sendiri. Karena mengharuskan kita melakukan introspeksi, yang tak jarang berakhir pada kesimpulan bahwa kita juga memiliki andil dalam kesalahan yang dilakukan orang itu terhadap kita. Pada satu titik, kita menyadari bahwa pasangan yang selingkuh justru diakibatkan karena sikap kita dirumah selama ini yang kurang memberi kasih sayang, penghargaan atau bersikap egois. Bahwa kita bisa ditipu orang justru karena keserakahan kita sendiri.

Pengakuan seperti ini sering menyakitkan. Alih-alih menyalahkan orang lain, kita malah dihadapkan pada sebuah kesadaran mengenai kesalahan kita sendiri. Sebuah kesadaran yang mengharuskan kita berubah. Tapi ketahuilah, rasa sakit yang satu ini akan berbuah kenikmatan dan kedamaian di hati pada akhirnya. Ia akan membuat kita lebh bijaksana dan menjadi orang yang lebih baik.

2. Memberi maaf membuat kita berdamai dengan masa lalu

Memberi maaf membebaskan kita dari belenggu jiwa yang mengikat dan mengerdilkan diri kita. Setiap langkah yang kita lalui dalam hidup ini memuat pelajaran kehidupan yang bersifat Ilahi. Ada pelajaran yang hendak

Dengan memberi maaf (dari dasar hati, bukan sekedar ucapan pemanis bibir), berarti kita telah berdamai dengan masa lalu kita, termasuk diantaranya adalah orang-orang yang telah menyakiti hati kita.

Bila kita masih menyimpan sakit hati dan kekecewaan, berarti kita belum lulus ujian pelajaran kehidupan yang diberikan Tuhan. Kalau belum lulus ujian, maka kelak kita akan diharuskan mengulang kembali pelajaran tersebut.

3. Memberi maaf adalah hadiah terbesar yang kita berikan kepada diri kita.

Tidak masalah apakah orang yang kita maafkan itu pantas atau tidak untuk dimaafkan. Apalagi bila orang itu tidak pernah meminta maaf. (Memang ada orang yang tidak pernah meminta maaf untuk kesalahan yang ia lakukan. Lebih parah lagi, ia bahkan tidak merasa salah!)

Dalam situasi seperti itu, sadarilah bahwa itu bukan urusan kita. Orang seperti itu punya masalah dengan diri mereka sendiri, dan mereka pasti menerima akibat dari sikap seperti itu. Bukannya mensyukuri, tapi orang seperti itu justru perlu dikasihi.

Pada hakikatnya, tindakan memberi maaf adalah tindakan menyangkut diri kita sendiri, bukan orang lain. Bukan pula tergantung bagaimana sikap orang yang sudah menyakiti hati kita. Karena memberi maaf membuat pikiran kita lebih jernih, lebih terbuka dan lebih luas. Ia membuat jiwa kita lebih kaya. Ingat, orang yang “memberi” adalah orang yang lebih “kaya.” Ia membuat kita lebih sabar dan lebih percaya diri.

4. Memberi maaf membuat kita lebih jujur kepada diri sendiri.

Mungkin saja kita sama sekali tidak pernah berbuat salah kepada orang yang bersalah kepada kita. (“Apa salah saya kepada kamu sehingga kamu berbuat seperti ini pada saya?”) Namun bila kita sedikit lebih jujur dan terbuka kepada diri sendiri, maka segera kita sadari bahwa kitapun pernah berbuat salah kepada orang lain. Kita juga manusia yang jauh dari sempurna. Mungkin saja orang yang menyakiti hati kita hanyalah perantara utusan Tuhan untuk menyadarkan kesalahan yang pernah kita lakukan kepada orang lain. Karena itu, bukannya malah benci dan mendendam, kita justru patut berterima kasih kepada “si utusan Tuhan” ini.

5. Secara sosial, tindakan memberi maaf diterima sebagai sikap seorang ksatria dan berjiwa besar.

Apakah memaafkan perlu diucapkan secara verbal? Saya kira tidak ada sebuah pedoman baku untuk itu, karena sangat tergantung pada situasinya. Apalagi bila yang bersangkutan tidak pernah meminta maaf, tentu akan aneh bila tiba-tiba kita mengatakan bahwa kita memaafkan kesalahannya.

Namun yang terpenting adalah, apakah kita sudah memaafkannya dari dasar hati? Apakah kita sudah memetik pelajaran yang hendak disampaikan Tuhan melalui dia? Kalau sudah, maka sikap kita yang memaafkan akan tercermin dalam bahasa tubuh dan tutur kata kita. Dan dengan itu, sebuah jalinan tali persaudaraan umat manusia yang sempat terputus bisa tersambung kembali.

Saya selalu yakin, Tuhan memberikan moment-moment tertentu dalam hidup manusia sebagai saat yang tepat untuk menjalin kembali tali persaudaraan yang sempat putus. Moment-moment itu adalah Tahun Baru, Lebaran, Natal, Hari Nyepi, Hari Waisak, atau hari ulang tahun. Bisa juga moment berupa kelahiran seorang bayi, pesta pernikahan, atau upacara wafat anggota keluarga. Itulah moment menurut saya kita perlu saling memaafkan. Niscaya hidup kita akan lebih damai dan menjadi orang yang lebih mencintai dan dicintai. (Sumber : www.kingsonsurya.com)

Related Posts:

'Memberi Maaf'

“Ketika Anda membenci seseorang, Anda mengikatkan diri secara emosional dengan orang itu, sebuah ikatan yang jauh lebih kuat dibanding baja. Memberi maaf adalah satu-satunya jalan untuk melepaskan diri dan terbebas dari ikatan itu.”
– Chaterine Ponder

“Tidak ada cinta tanpa permaafan, dan tidak ada maaf tanpa cinta.” – Bryant H McGill

“Memaafkan berarti melepaskan seorang tawanan dari penjara, dan kemudian menyadari bahwa tawanan itu tidak lain adalah Anda sendiri.” – Lewis B. Smedes

“Orang lemah tidak pernah memaafkan. Permaafan adalah sifat yang dimiliki orang yang kuat.” – Mahatma Gandhi

“Orang bodoh tidak bisa memaafkan dan melupakan. Orang naif bisa memaafkan dan melupakan. Orang bijaksana bisa memaafkan, tapi tidak melupakan.” – Thomas D. Szasz

“Ketahuilah, bahwa Anda telah memberi maaf ketika Anda ingat orang yang yang telah menyakiti hati Anda, dan mendoakan kebahagiaan mereka.” – Lewis B. Smedes

“Ketika kita terluka secara dalam, kita tidak akan sembuh sampai kita bisa memberi maaf.” – Alan Paton

“Ia yang sama sakali tidak bisa memaafkan adalah orang yang tidak bisa mencintai.” – Martin Luther King Jr.

“Maaf tidak bisa mengubah masa lalu, tapi ia bisa memperluas masa depan kita.” – Paul Boese

“Memaafkan berarti melepaskan masa lalu.” – Gerald Jampolsky

“Tanpa permaafan, tidak ada masa depan.” – Desmond Tutu

“Kebencian akan mengerdilkan dirimu, sementara permaafan mendorong kamu untuk tumbuh melebihi dirimu saat ini.” – Cherie Carter – Scott

“Kebencian yang kamu bawa dalam dirimu adalah sebuah bara api dalam hatimu. Ia jauh lebih berbahaya bagi dirimu ketimbang bagi mereka yang kamu benci.” – Lawana Blackwell

“Tidak masalah apakah orang yang telah menyakiti hatimu pantas untuk dimaafkan atau tidak. Maaf adalah hadiah yang kamu berikan ke dirimu sendiri. Ada yang kamu harus lakukan, dan kamu harus terus melangkah ke depan.” – Real Live Preacher

"Permaafan itu sesuatu yang lucu. Ia menghangatkan hatimu dan mendinginkan keperihan." - William Arthur Ward

"Maaf adalah balas dendam yang paling manis." - Isaac Friedmann

"Maafkanlah semua orang yang telah menyinggung Anda, bukan untuk mereka, tapi untuk diri Anda sendiri." - Harriet Nelson

Related Posts:

Kesepian Membawa Penyakit

Sebagai makhluk sosial, rasanya tidak ada orang yang ingin kesepian, tanpa punya sahabat tempat berbagi perasaan atau juga tidak punya keterikatan emosional dengan pasangan. Orang-orang yang kesepian cenderung menilai dirinya sebagai orang yang tidak berharga dan tidak dicintai. Akhirnya ia pun tidak nyaman berada di lingkungan mana pun.

Selain mendatangkan penyakit, kesepian yang dirasakan seseorang juga bisa membuatnya kedinginan dan mudah terserang flu. Menurut peneliti dari Universitas Toronto, Kanada, orang-orang yang merasa dirinya terasing sering merasa kedinginan di sebuah ruangan bila dibandingkan dengan orang yang bahagia.

Dr.Chen Bo Zhong, yang memimpin studi tersebut, mengatakan, perasaan dikucilkan oleh lingkungan sosial berkaitan dengan perasaan dingin," katanya dalam laporan yang dimuat dalam jurnal Psychological Science. Tim peneliti mengungkapkan hasil riset ini akan sangat berguna untuk memperlakukan orang-orang yang sedang dalam kesedihan atau kesepian.

Tim peneliti juga menyarankan, rasa kesepian tersebut bisa dikurangi dengan menaikkan suhu ruangan atau mengonsumsi minuman yang hangat, seperti teh atau kopi. Penelitian ini mendukung studi yang dilakukan oleh tim dari Carnegie Mellon University, Pittsburgh, yang mengungkapkan orang-orang yang gembira, bahagia, dan punya pikiran positif jarang terkena flu.

Related Posts:

Kata Hati Wanita Jelang Bercerai

Suamiku, sebelum menikah engkau selalu memanjakanku bagaikan putri raja. Ketika makan, engkau seringkali berinisiatif mengambilkan lauk untukku. Waktu berdesakkan di bus umum, demi memperebutkan sebuah tempat duduk untukku, tidak segan bertengkar dengan orang lain hingga wajahmu menjadi merah padam. Ketika menyeberang engkau tak lupa selalu menggandeng tanganku, berjalan di depan membukakan jalan untukku.

Akan tetapi bagaimana setelah menikah? Ketika makan bersama, kini kau sama sekali tak memandangku. Ketika menyeberang jalan, juga tidak lagi menggandeng tanganku.
Suamiku, wanita itu perlu disayang dan dimanja, juga memerlukan perlindungan, apakah dirimu mengerti?

Sebelum menikah sebagian besar pakaianku, engkau yang memilihkannya. Corak apa yang sedang tren, engkau segera memilihkan untukku. Tetapi bagaimana setelah menikah?

Suamiku, engkau sama sekali tidak pernah menemaniku lagi berbelanja, berjalan-jalan di mall. Disaat setiap kali berjalan melewati toko pakaian wanita, dan mengajakmu menemaniku membeli, engkau selalu berkata dengan nada tidak sabar, “Pernahkah kau lihat ditoko itu ada bayangan seorang lelaki?”

Mengapa dirimu sedemikian tidak mengerti akan perasaan wanita? Bagaimana bisa tidak membuat diriku jadi sedih?

Suamiku, sebelum menikah engkau sering mengajakku keluar rumah berolah raga, juga menanamkan prinsip bahwa kesehatan adalah modal dari segalanya. Tapi bagaimana setelah menikah?

Engkau tidak hanya tidak pernah melatih tubuhmu sendiri, bahkan mengharapkan diriku selalu berada di rumah sepanjang hari. Berputar mengelilingi pekerjaan-pekerjaan rumah yang membosankan.

Suamiku, sebelum menikah aku sering kali menerima kejutan yang kau berikan. Walaupun itu hanya selembar tiket bioskop yang diam-diam kau taruh di atas mejaku, namun dapat membuat diriku merasa bahagia selama seminggu. Akan tetapi bagaimana setelah menikah?

Dirimu tidak hanya mengesampingkanku, kadang kala telah menghidangkan masakan satu meja penuh dan menantimu pulang. Akan tetapi engkau malah menelpon memberitahukan, “Malam ini saya makan di luar...” Masakannya telah dingin, aku jadi tidak selera untuk memanasinya lagi.

Suamiku, sebelum menikah, tak peduli dimana pun engkau bertugas keluar, setiap malam dirimu pasti menelponku. Akan tetapi bagaimana setelah menikah?

Ketika dirimu bertugas di luar kota, terkadang terpikir untuk menelponku, tetapi hanya menanyakan apakah pekerjaan rumah anak-anak sudah diselesaikan. Sepatah kata yang penuh perhatian untuk diriku pun tak pernah terucap. Suamiku mengertilah, hari-hari tanpa tidur berdampingan denganmu, membuatku semakin merindukanmu!

Suamiku, aku sungguh mempedulikanmu, tetapi engkau sungguh membuatku sedih. Setelah reda kepedihan hati, akan kuputuskan untuk bercerai. Berharap jika engkau menikah lagi, jangan sampai mengulang kesalahan yang sama, perlakukanlah istrimu dengan baik.

Langkah pertama adalah memahami wanita setelah menikah, sebenarnya tuntutan mereka tidaklah tinggi. Meskipun hanya berupa sebuah ucapan selamat yang sederhana, juga akan membuat hati wanita menjadi hangat. (Sumber : www.erabaru.or.id)

Related Posts:

Awas Susu Produk China Beracun !!!

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mulai menguji makanan jadi produk asal China yang mengandung susu untuk mengetahui ada-tidaknya kandungan melamin. Hingga Kamis (25/9), dari 21 jenis makanan yang mengandung susu, baru 11 jenis produk yang diteliti. Di antaranya adalah permen White Rabit, tiga jenis coklat M&M, dua susu kalsium Pine Pollen buatan Guozhen dan empat jenis produk Soyspring susu instans dan cereal.

Kepala Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional BPOM, Siam Subagyo mengatakan terbatasnya produk yang diuji, karena mereka kesulitan menemukan sample produk tersebut di pasaran. Sedangkan dari segi peralatan, BPOM memiliki fasilitas yang memadai untuk menguji kandungan melamin dalam produk makanan asal China tersebut.

Untuk menguji ada-tidaknya kandungan melamin pada makanan, tim peneliti BPOM memerlukan waktu antara lima hingga enam jam. Namun, waktu tersebut, tidak termasuk waktu yang diperlukan untuk pengumpulan sampel dan persiapan alat. BPOM tidak menetapkan target waktu untuk menguji seluruh produk makanan asal China yang mengandung susu.(Sumber : Metrotvnews)

Related Posts:

8 'Kebohongan' Seorang Ibu

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata; “Makanlah nak, aku tidak lapar.” KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekiat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku makan sup ikan itu, ibu duduk disampingku dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : “Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan.” KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak korek api. Aku berkata;”Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja.” Ibu tersenyum dan berkata :”Cepatlah tidur nak, aku tidak capek.” KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata :”Minumlah nak, aku tidak haus!” KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata; “Saya tidak butuh cinta.” KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata; “Saya punya duit.” KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku “Aku tidak terbiasa.” KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : “Jangan menangis anakku, aAku tidak kesakitan.” KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.

Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : ”Terima kasih ibu!“

Coba pikirkan, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian.

Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Coba renungkan kembali ...

Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi orang tua kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata “MENYESAL” di kemudian hari. (Story From Friend)

Related Posts:

Belas Kasih Bagai Seberkas Sinar Mentari

Salju turun di suatu malam. Salju dan es yang membeku di pinggir jendela mobil masih belum dibersihkan seluruhnya, walaupun hanya di pinggir jendela tetapi tetap mengganggu pemandangan.

Ketika mobil berbelok kearah timur, seberkas sinar mentari yang terang benderang menyorot langsung di atas salju dan es. Sedikit demi sedikit saju dan es itu berubah menjadi butiran-butiran bening bagaikan batu kristal tergelincir turun kebawah, sisanya berubah menjadi butiran air mengalir turun, saat itu bagian depan jendela mobil menjadi terang benderang.

Seberkas sinar mentari yang berwarna keemasan itu selalu mengikuti saya, dia hangat, lembut dan mesra, telah membawakan pencerahan bagi saya, bersamaan dengan itu juga membuat saya teringat akan belas kasih.

Belas kasih adalah sejenis energi, juga adalah hangat, lembut, mesra serta bersinar-sinar. Dia bisa melarutkan kedinginan dalam hati manusia, dia bisa mengusir perasaan apatis dalam jiwa manusia, dia juga bisa mencerahkan hati manusia yang sedang dirundung kemalangan.

Manusia bisa menggunakan berbagai macam cara untuk menanggulangi konflik diantara sesama manusia, persis seperti manusia boleh menggunakan berbagai macam cara untuk membersihkan salju dan es. Tetapi walaupun kami sudah berusaha sekuat tenaga untuk melaksanakannya, konflik itu selalu tidak bisa diselesaikan secara tuntas, sama persis dengan sisa es yang masih menyisakan bekas di atas jendela mobil. Karena cara dari manusia itu terbatas, serta energi tidak mencukupi. Begitu belas kasih itu muncul, walaupun perkataannya tidak banyak, juga bisa membuat es yang menyekat dalam jiwa manusia sekejab mencair dan terselesaikan.

Benar, jika Anda menanyakan kepada saya apakah belas kasih itu? Dari tingkat saya yang sekarang berada, saya bisa memberikan jawaban demikian kepada Anda :

Belas kasih adalah semacam taraf tingkatan yang melepaskan/ mengabaikan diri sendiri dan berpikir demi orang lain,
Belas kasih adalah menaruh belas kasihan tanpa batas terhadap kehidupan,
Belas kasih adalah bermurah hati terhadap kesalahan orang lain,
Belas kasih adalah keinginan indah agar lebih banyak lagi kehidupan yang bisa mendapatkan kebahagiaan,
Belas kasih adalah kasih yang mendalam dari para sang Maha Sadar terhadap manusia,
Belas kasih adalah pikiran baik nan murni bersih yang timbul setelah seorang kultivator melompat keluar dari perasaan dan nafsu manusia,
Belas kasih, seperti seberkas sinar mentari di musim dingin, yang hangat dan membawa kedamaian. (Sumber : www.erabaru.or.id)

Related Posts:

Bersikap Tulus Terhadap Orang Lain

Kemarin malam ketika saya pergi ke tempat pelelangan, mencari bos yang aku kenal untuk berbincang-bincang. Kebetulan istrinya juga datang membantu di sana, maka kami bertiga pun berbincang bincang. Sang istri bercerita tentang peristiwa yang pernah dia alami pada beberapa tahun yang lalu.

Kira-kira 6 tahun yang lalu, setelah menikah, istri bos mempunyai anak, maka dia lalu tinggal di rumah menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya selama sepuluh tahun lebih.

Hingga 6 tahun yang lalu, dikarenakan anak-anaknya telah beranjak besar dan tidak perlu didampingi lagi atau dilayani sepanjang hari, maka dia berpikir untuk bekerja kembali agar bisa mendapatkan pemasukan lebih untuk menunjang keuangan rumah tangganya.

Sebelum menikah, istri bos itu bekerja sebagai seorang akuntan. Pekerjaannya sangat sederhana, yaitu mencatat bon dan nota, lalu pergi menyetor uang ke bank. Hubungan dengan teman teman sejawat juga tidak terlalu rumit.

Setelah menikah dan sudah istirahat selama sepuluh tahun lebih, dia ingin bekerja kembali. Kali ini dia mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan elektronik yang besar, dan mengemban tugas sebagai Quality Control (QC).

Karena perusahaan ini besar dan memiliki ribuan karyawan dan pekerjaannya sebagai Quality Control sangat erat hubungannya dengan bagian produksi, maka rekan kerja yang berhubungan dengannya juga sangat banyak. Jika dibandingkan dengan lingkungan kerjanya yang dulu boleh dibilang jauh lebih rumit.

Sewaktu baru masuk kerja, dia sangat berharap bisa berhubungan baik dengan semua rekan kerja, maka dari itu ketika dia menghadapi dan bergaul dengan orang boleh dibilang selalu menaruh kepercayaan penuh kepada orang lain. Dan tentu saja dia juga berharap bisa mendapatkan sikap yang sama dari orang lain.

Tetapi setelah beberapa bulan kemudian, mendadak dia menemukan ada seorang rekan kerja yang sangat dia percayai, diluar dugaan demi menunjukkan kebaikan diri sendiri kepada staff lain, telah menyebarkan isu fitnahan tentang istri bos itu. Di belakang punggungnya rekan itu telah mengeluarkan kata-kata fitnahan yang tidak sedap dan memutar balikkan perkataan tulus yang pernah dia ucapkan.

Pada akhirnya ketika istri si bos itu menyadari akan peristiwa yang terjadi, sudah banyak staf lain yang terlanjur mempercayai fitnahan yang disebarkan itu. Sehingga mereka semua timbul antipati terhadapnya.

Pada waktu itu, dia ingin meluruskan fakta yang sebenarnya, akan tetapi malah dicurigai dan tidak dipercaya oleh mereka. Akibatnya sebuah hati yang semula baik, seketika itu terasa pe-dih dan mengeluarkan darah bagaikan tersayat pisau.

Ketulusan hati dibalas dengan kecurigaan dan antipati. Hal ini membuatnya membentengi diri ke dalam dunianya sendiri. Dia tidak berani lagi bergaul dan mengadakan kontak dengan orang lain. Yang terparah bahkan pulang ke rumah pun tidak berani berbicara dengan anak dan suami sendiri, dia trauma, takut jika orang-orang terdekatnya juga akan melukainya dengan cara yang sama.

Kemudian suaminya dengan kesabaran dan kemurahan hati, selalu memberi bimbingan. Seiring dengan berlalunya waktu, berangsur-angsur dia bisa keluar dari masa suram ini.

Kemarin ketika mendengarkan dia bercerita tentang peristiwa yang sudah berlalu ini, raut wajahnya masih menyiratkan sebersit kesedihan. Bisa dibayangkan ketika peristiwa ini terjadi pada lima tahun yang lalu, betapa beratnya pukulan itu terhadap seorang “masyarakat baru” yang baru kembali bermasyarakat setelah meninggalkan pekerjaannya selama sepuluh tahun lebih.

Dia berkata, jangan melihat dia sekarang dapat bercerita dengan ringan, jika pada beberapa tahun yang lalu dia bercerita tentang peristiwa ini, masih bisa merasa sedih hingga meneteskan air mata.

Akhirnya saya bertanya apakah rekan kerja yang memfitnahnya itu masih berada di perusahaan sampai sekarang?

Dengan tertawa dia berkata, “Masih ada, hanya sekarang ini tidak ada seorang pun yang sudi memperdulikan dia, karena semua orang pada akhirnya mengetahui bagaimana dia sebenarnya.”

“Lalu para staf yang lain apakah masih antipati terhadap Anda?” saya bertanya dengan penuh rasa ingin tahu.

“Mereka semuanya baik, setelah memahami bahwa saya benar benar tulus, semuanya menjadi teman baik lagi”

Jawaban darinya ini mengharapkan mereka yang biasa mengadu domba kepada orang lain agar memperhatikan hal ini. Juga bagi mereka yang bersikap tulus terhadap orang lain, akan mendapatkan Semangat dan Keyakinan! (Sumber : The Epoch Times/lin)

Related Posts:

Penyakit Timbul dari Hati

Akhir-akhir ini di internet ada sebuah laporan ilmiah; pikiran adalah sejenis substansi, semacam zat padat. Laporan hasil penelitian terbaru ini diungkap dalam majalah Penelitian Psikiatri.

Para ahli psikiatri Universitas Montreal dan Havard mengatakan, bahwa “luka” ingatan pada korban penganiayaan dapat “dikendalikan” dengan obat-obatan, yaitu dapat mempengaruhi sebagian proses berpikir.

Penelitian ini mengungkapkan, terjadinya ingatan sangat mirip dengan proses pembuatan kaca. Dalam proses menciptakan ingatan, yaitu pada saat proses “berpikir”, terciptalah substansi ingatan dalam wujud cair, selesai dipikir “ingatan” berubah ke dalam wujud padat, pada waktu dipikir ulang sekali lagi tercipta substansi wujud cair, kemudian berubah lagi menjadi padat.

Zat padat ini tidak dapat menghilang secara otomatis, setiap kali akan terakumulasi, semakin sering suatu hal dipikirkan, zat padat yang tercipta juga semakin banyak, ini terjadi dalam memikirkan hal-hal baik maupun hal-hal jahat.

Laporan hasil penelitian tersebut mengindikasikan bahwa obat-obatan yang dipakai oleh para ilmuwan, dianggap dapat mengacaukan pikiran yang telah “memadat” setelah proses berpikir seseorang.

Para peneliti mempergunakan propranolol dan obat-obatan placebo untuk merawat 19 orang yang pernah mengalami musibah atau penganiayaan seksual selama sepuluh hari. Selama masa perawatan mereka diminta melukiskan ingatan musibah yang terjadi sepuluh tahun silam.

Setelah dikenang, proses pemikiran ini akan “memadat”, kemudian para peneliti menggunakan obat tersebut untuk menangani pikiran yang telah “memadat” itu.

Minggu berikutnya ternyata para penderita yang menggunakan obat tersebut, telah mengalami penurunan tanda-tanda tekanan yang diderita seperti bertambah cepatnya denyut nadi pada saat mengingat musibah.

Pikiran baik maupun jahat semua dapat berubah menjadi substansi yang memadat, meskipun kita tidak dapat melihat substansi tersebut namun para ahli medis telah dapat memastikannya. Dapat juga dikatakan, bila yang tersimpan dalam pikiran ingatan seseorang hanyalah substansi padat yang hitam jahat, sekalipun untuk sementara masih belum dinyatakan dalam tindakan, dia juga tidak bisa dikatakan sebagai orang baik.

Sebaliknya, bila seseorang setiap harinya bersedia menerima pendidikan yang benar, maka substansi yang telah memadat dalam pikiran dan ingatnnya pastilah baik, bila ada tindakan nyata pastilah berdasarkan niat baik dan tulus.

Dari hasil penelitian medis tersebut dapat dimengerti bahwa pikiran dan gagasan para pendidik dan terdidik telah tersusun menjadi struktur moral di dunia dan tata tertib dalam masyarakat. Maka cara penyembuhan luka batin yang terbaik bukanlah secara pasif menggunakan obat-obatan untuk menangani ingatan yang telah “memadat”, melainkan secara aktif menolak masuknya informasi yang tidak sesuai dengan norma-norma akhlak manusia.

Informasi apa pun yang diterima memang tidak dapat menentukan masa depan seluruh umat manusia, namun setidaknya dapat menentukan masa depan masing-masing individu.

Setelah membaca laporan di atas, tiba-tiba sekilas sebuah pikiran “menuntut diri sendiri agar lebih banyak mendapatkan kebahagiaan”. Ilmu pengobatan tradisional Tiongkok beranggapan bahwa “penyakit berasal dari hati”, emosi yang berlebihan seperti “gembira, marah, cemas, sedih, takut/terkejut” dapat merugikan organ-organ vital.

“Gembira secara berlebih merugikan jantung, sedih merugikan paru-paru, marah merugikan hati, cemas merugikan organ pencernaan, terkejut/takut merugikan ginjal”, emosi yang berlebihan dapat merugikan organ-organ vital, emosi yang berbeda merugikan organ yang berbeda pula.

Pengobatan tradisional Tiongkok beranggapan bahwa sifat saling menghidupi dan saling mengekang kelima unsur dapat dimanfaat untuk merawat penyakit yang disebabkan oleh pengaruh emosional.

Saya sering mengatakan kepada teman-teman kaum ibu sambil bergurau, bila kalian marah karena bertengkar dengan orang lain, haruslah bertengkar sampai menangis, agar perasaan dapat menjadi lega. Karena pengobatan tradisional Tiongkok beranggapan, kemarahan merugikan hati (unsur kayu) sedangkan kesedihan merugikan paru-paru (unsur logam), unsur logam dapat mengekang kayu, yaitu kesedihan dapat mengatasi kemarahan, ketika Anda marah sampai menangis, kemarahan akan diuraikan oleh air mata Anda, dengan demikian hati tidak lagi murung.

Cara hidup, kebiasaan makan minum, hubungan antar manusia, tekanan pekerjaan masyarakat zaman ini sewaktu-waktu dapat menyebabkan ketidak-harmonisan suasana hati sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan yang bersumber pada emosi.

Menurut pengobatan tradisional Tiongkok jantung adalah unsur api, dalam teori saling mengekang antar lima unsur, air mengekang api, artinya takut/terkejut (air) dapat mengalahkan kegembiraan (api). Ketika seseorang terlalu bergembira (api) energi vital menjadi lamban, karena lamban energi menjadi tersebar.

Kecemasan merugikan organ pencernaan (unsur tanah), dalam teori lima unsur, api menghasilkan tanah, organ pencernaan (unsur tanah) adalah anak dari organ jantung (unsur api), anak dapat mempengaruhi ibu, artinya kecemasan bukan saja dapat merugikan organ pencernaan (unsur tanah) juga secara tidak langsung membuat jantung (unsur api) menjadi tidak nyaman.

Dalam teori lima unsur, kayu (hati) dapat menghasilkan api (jantung), hati (unsur kayu) merupakan ibu dari jantung (unsur api), bila anak lemah bisa dibantu dengan memperkuat sang ibu, kemarahan merugikan hati (unsur kayu), juga dapat mempengaruhi jantung (unsur api), sebab itu kelemahan organ jantung (unsur api) dapat dibantu dengan memperkuat organ hati (unsur kayu).

Ilmu kedokteran Tiongkok memperhatikan persatuan manusia dengan alam, teori lima unsur tentang saling menghidupi dan saling mengekang telah menjelaskan konsep umum fungsi tubuh manusia.

Pikiran dan pandangan seseorang menentukan tindakannya, kedokteran modern telah memastikan bahwa pikiran manusia tersimpan dalam ingatan seseorang dalam bentuk padat, setiap kali dikenang selalu memperkuat dirinya dalam ingatan.

Sebagai contoh: andai kata kita mengatakan suatu atau memberi teguran yang telah melukai seseorang, kita mungkin tidak menyadarinya, karena kontradiksi antar manusia sangatlah kompleks.

Orang yang terluka setiap saat memikirkannya, setiap kali dipikir akan melukainya satu kali, lama kelamaan menjadi suatu kebencian dan penyesalan pada Anda. Suasana hati ini akan memperdalam penderitaannya, sehingga dia tidak enak makan, tidur tidak nyenyak. Sebab itu kita hendaknya melihat segala sesuatu dengan hati welasasih, berusaha melihat kebaikan seseorang, jangan mencela, banyaklah memberi dorongan.

Setiap orang hendaknya “menuntut diri sendiri agar lebih banyak mendapatkan kebahagiaan”, apa yang dimaksud dengan “menuntut diri sendiri agar lebih banyak mendapatkan kebahagiaan”?

“Segala sesuatu hendaknya mengalah sehingga lautan dan langit menjadi sangat luas.” “Bersabar sebentar, badai akan tenang.” Karena Tuhan akan memberi jalan, krisis adalah sebuah perubahan yang bisa menguntungkan.

Ketika Anda masygul, putus asa, merasa tidak ada jalan keluar, sudah tidak lagi bisa berjalan, maka relakan saja. Bila jalan tidak berputar, orangnyalah yang akan berputar, tentunya akan terjadi perubahan yang membaik secara tak terduga. Karena ketika Tuhan menutup sebuah pintu, Dia pasti akan membantumu membukakan pintu lain.

Kitab pengobatan tradisional Tiongkok kuno, Neijing, mengatakan, “Angin jahat penyebab sakit, dihindari sesuai waktunya, damai tanpa keserakahan, energi vital mengalir lancar, semangat tidak melantur, kesahatan dengan sendirinya akan mengikuti.” Aturlah irama langkah hidup Anda, mulailah dari “pola makan minum beraturan, pola hidup sehari-hari berketentuan, tidak berlelah-lelah serampangan.” (Sumber : www.erabaru.or.id)


Related Posts:

Usia Pernikahan Mempengaruhi Kemesraan?

Sebelum Bobo:
6 weeks: selamat bobo sayang, mimpi indah ya, mmmuach.
6 months: tolong matiin lampunya, silau nih.
6 years : Kesana-an doong... kamu tidur dempet2an kayak mikrolet gini
sih?!

Pake Toilet:
6 weeks: ngga apa2, kamu duluan deh, aku ngga buru2 koq.
6 months: masih lama ngga nih?
6 years : brug! brug! brug! (suara pintu digedor), kalo mau tapa di
gunung kawi sono!

Ngajarin Nyetir:
6 weeks: hati2 say, injek kopling dulu baru masukin perseneling ya
6 months: pelan2 dong lepas koplingnya.
6 years : pantesan sering ke bengkel, masukin persenelingnya aja kayak gini!

Balesin SMS:
6 weeks: iya sayang, bentar lagi nyampe rumah koq, aku beli martabak
kesukaanmu dulu ya
6 months: mct bgt di jln nih
6 years : ok.

Dating process:
6 weeks: I love U, I love U, I love U.
6 months: Of course I love U.
6 years : Ya iyalah!! kalau aku tdk cinta kamu, ngapain nikah sama
kamu??

Back from Work:
6 weeks: Honey, aku pulang...
6 months: I'm BACK!!
6 years : Si mbok masak apa hari ini??

Hadiah (ulang tahun):
6 weeks: Sayangku, kuharap kau menyukai cincin yang kubeli
6 months: Aku membeli lukisan, nampaknya cocok dengan suasana ruang
tengah
6 years : Nih duitnya, loe beli sendiri deh yang loe mau

Telepon:
6 weeks: Baby, ada yang pengen bicara ama kamu di telpon
6 months: Eh...ini buat kamu nih...
6 years : WOOIII TELPON BUNYI TUUUHHH....ANGKAT DUOOONG!!!

Masakan:
6 weeks: Wah, tak kusangka rasa makanan ini begitu lezaattt...! !!
6 months: Kita makan apa malam ini??
6 years : HAH? MAKANAN INI LAGI?

Apology:
6 weeks: Udah gak apa-apa sayang, nanti kita beli lagi ya
6 months: Hati2! Nanti jatuh tuh.
6 years : KAMU GAK NGERTI2 YA DAH BERIBU2 KALI AKU BILANGIN

Baju baru:
6 weeks: Duhai kasihku, kamu seperti bidadari dengan pakaian itu
6 months: Lho, kamu beli baju baru lagi?
6 years : BELI BAJU ITU HABIS BERAPA??

Planning for Vacations:
6 weeks: Gimana kalau kita jalan2 ke Amerika atau ketempat yg kamu mau
honey?
6 months: Ke Surabaya naik bis aja ya gak usah pakai pesawat...
6 years : JALAN2? DIRUMAH AJA KENAPA SEH? NGABISIN UANG AJA!

TV:
6 weeks: Baby, apa yg pengen kita tonton malam ini ?
6 months: Sebentar ya, filmnya bagus banget nih.
6 years : JANGAN DIGANTI2 DONG CHANNELNYA AH! GAK BISA LIAT ORANG SENENG DIKIT APA ?!
(From : Mbak Suci)

Related Posts:

Anak Adalah Guru Kita

Sore hari dalam perjalanan menjemput anak pulang ke rumah, tangan kecil anak bungsu saya sedang merangkul di pinggang saya dan dia bertanya, “Mama, berapa tonkah berat mama?” Astaga! Saya bukan seekor gajah, juga bukan sebuah mobil, bagaimana bisa menggunakan satuan seperti itu?

Anak saya bersikukuh agar saya mengatakan jawabannya, setelah saya menghitung harus berapa nol di belakang koma, lalu saya menjawab, “Berat Mama 0.0053 ton!” Anak saya tertawa terbahak dengan bangga. “Ha ha! Mama adalah anak kecil! Saya bisa menimang-nimang dalam pelukan!”

Eh! Ternyata saya salah hitung! Anak saya bertanya lagi, “Mama, berapa gramkah berat mama?” Kali ini saya harus menghitungnya dengan lebih cermat. “53000 gram!” Sepertinya berat ba-dan yang super berat.
Ini adalah isi pelajaran matematika yang sedang dia pelajari. Setiap hari dia akan berbagi dengan saya tentang hal-hal yang menyenangkan dalam kehidupan atau belajar hal-hal yang baru. Membuat saya mengulangi kesenangan belajar di waktu lalu, yang lebih penting adalah saya telah dapat mempelajari lebih banyak ilmu tentang kehidupan dari diri anak saya, anak seperti guru saya, sedikit demi sedikit kumpulan kejadian dalam kehidupan ini telah memberikan saya kecerdasan dan inspirasi.

Suatu hari, anak saya mengambil es batu dari dalam kulkas dan lupa menutupnya kembali. Lalu saya berkata, “Mengapa lupa untuk menutup pintunya kembali?”
Anak saya segera berdiri dan menutup pintu kulkas bersamaan dengan itu dia juga berkata, “Terkadang Mama juga lupa menutupnya, tetapi saya juga tidak pernah memarahi. Betul kan?”

Hal tersebut memang benar adanya, perasaan hati jengkel saya jadi agak mereda, anak saya kemudian berkata, “Seperti Mama juga bisa memecahkan mangkok, saya tidak pernah memarahi Mama, maka itu jika saya tidak hati-hati memecahkan mangkok, Mama juga tidak boleh memarahi saya.”

Dia sedang mendapatkan kesempatan, untuk memperjuangkan hak bebas dari kesalahan yang dilakukan di kemudian hari! Karena perkataannya itu masuk akal, saya tidak ingin membantahnya.
Ketika anak saya berbuat kesalahan, dan saya mema-rahinya dengan menggunakan suara yang agak keras, anak saya juga bisa protes. Karena bisa terdengar oleh tetangga, sehingga jika hal ini terjadi dia akan sangat kehilangan muka. Dengan serius saya mendengarkan suara hati anak saya.

Saya telah melihat perasaan hati anak yang ingin mendapatkan perhatian, ingin mendapatkan penghormatan dari orang lain. Saya mengerti bahwa setiap kehidupan perlu mendapatkan penghormatan, walaupun usianya masih kecil.Bahkan orang yang sudah berumur pun juga sama mendambakan penghormatan dan perhatian. Oleh karena itu saya percaya bahwa anak yang dalam pertumbuhannya selalu mendapatkan dukungan, kelak akan tumbuh dengan percaya diri, anak yang tumbuh dalam kasih sayang kelak juga akan mengerti bagaimana menaruh perhatian kepada orang lain.

Dalam proses pertumbuhan seorang anak, peran lingkungan kehidupan dan orang tua serta guru memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap anak. Membentuk karakter seorang anak ibarat membuat pahatan, yang akan berpengaruh terhadap nilai pandangan hidup untuk seumur hidupnya.

Setiap anak memiliki ciri khas dan kelebihannya masing-masing, maka dari itu tidak ada satu standar yang tetap untuk mendidik seorang anak, walaupun saya tidak menuntut kedisiplinan, tapi saya telah membuat anak itu mengerti bahwa hasil dari segala perbuatannya itu harus ditanggung sendiri ; marilah kita belajar bersama-sama, dan menjadi dewasa.

Dalam perjalanan hidup, kami telah menemukan manfaat dari memuji, memuji adalah belajar menyampaikan maksud kebaikan hati dan diucapkan dengan kata-kata yang baik. Cobalah kita semua mengabaikan TV, bersama-sama mempergunakan waktu kebersamaan yang indah antara orang tua dan anak.

Kami mengisi waktu dengan saling mendampingi, bersama-sama membaca buku dan bermain. Anak telah mengajari saya teknik bermain tennis meja, juga telah mengajari saya cara untuk melempar dan menangkap bola, di dalam permainan catur kita saling belajar bagaimana menyerang dan bertahan, belajar strategi perang syaraf, karena kami telah menemukan bahwa belajar merupakan penjelajahan yang paling indah.

Saya tahu bahwa masa kanak-kanak itu hanya sekali, segala kesan dan ingatan dimasa kanak-kanak akan menyertai mereka seumur hidup. Dari mereka saya telah belajar pengorbanan tanpa pamrih itu tidak menuntut balasan, setiap anak adalah individu yang indipenden, bukan harta milik orang tua.

Seiring dengan berlalunya waktu, suatu hari nanti mereka akan mengepakkan sayap untuk terbang tinggi. Saat itu kita hanya bisa mendoakan mereka. Semoga dia bisa terbang semakin jauh dan tinggi, agar kita tidak saling mengikat dan saling menghalangi.

Saya tidak menyesal telah berkorban untuk anak, biar pun uban tumbuh di kepala, biar pun usaha gugur sebelum berkembang, biar masa muda telah pergi. Hanya anak yang merupakan kawan terpenting dalam kehidupan saya. Saya hanya mengharapkan dengan tulus, dia bisa memiliki kepercayaan diri, kasih dan keberanian untuk menghadapi masyarakat yang sangat rumit ini.

Dia bisa memiliki kemampuan optimistis untuk menghadapi kehidupan serta sisi gelap dari sifat manusia. Bisa segera berdiri di saat mengalami kegagalan, semakin tegar di dalam kegagalan, lebih-lebih harus bisa mempertahankan watak hakiki dari kebaikan dan ketulusan, tidak sampai mengalir mengikuti arus.

Dalam menuntut dan mawas diri, saya telah memperkuat sebagian kelemahan dari watak diri sendiri. Dalam mendidik anak harus saling mengisi, melewati mawas diri yang terus menerus, membuat saya melihat diri saya yang sebenarnya. Telah mencerahkan bayangan di masa kanak-kanak, juga telah jelas akan fakta dan hakekat dari dunia fana. Saya mengerti akan jodoh pertemuan antara manusia, juga telah mengerti makna dan tugas sebagai kehidupan, kesemuanya ini berkat saling mengisi secara positif dengan anak.

Tepat di waktu menemani proses pertumbuhan dari anak, saya juga melihat perubahan sekali lagi dari diri sendiri. Saya mengerti bahwa masa ini patut untuk disayangi, agar saya bisa introspeksi diri tentang kelemahan dan keraguan yang pernah saya miliki, agar saya bisa lebih tegar menghadapi hari esok yang belum pasti. Bisa lebih yakin menyongsong tantangan di masa yang akan datang, dengan sangat jelas saya mengerti, saya memiliki teman seperjuangan yang sangat handal, yaitu anak saya. (Sumber : www.erabaru.or.id)

Related Posts:

Jangan Pernah Berpikir Untuk Menjadikan "Si Dia" Orang dalam Fantasi Anda

Ketika saya masih seorang gadis kecil, saya sudah pernah mendengar tentang kisah ini. Ada seorang pemuda membawa pedang berkelana. Di tengah perjalanannya melewati sebuah desa, dia berhasil menolong seorang gadis yang dikepung oleh bintang buas. Akhirnya pemuda itu mendapatkan cinta dari gadis yang ditolongnya.Setelah pemuda itu pulang dari tujuan perantauannya dan kembali ke desa kekasihnya, dia mendengar teriakkan minta tolong dari kekasihnya.

Ternyata ada seekor binatang buas sedang menyerang rumah kekasihnya. Lalu dengan gagah perkasa dia mencabut pedang siap menikam dan membunuh binatang itu.Akan tetapi gadis itu dengan wajah sedih berkata, “Jangan gunakan pedang lebih baik gunakan batu saja.” Semula pemuda itu merasa ragu, akan tetapi akhirnya dituruti juga petunjuk gadis itu dengan menggunakan batu membunuh binatang itu. Dengan gembira si gadis menghamburkan dirinya dalam pelukan kekasihnya. Namun demikian si pemuda itu tidak merasa berjasa, karena dia tidak menggunakan pedangnya. Diam-diam dia mengemasi barangnya dan pergi berkelana lagi.

Lewat beberapa minggu kemudian, ketika pemuda itu pulang melewati rumah kekasihnya, dia melihat seekor binatang yang lebih besar lagi sedang menyerang rumah kekasihnya itu. Pemuda itu lantas mencabut pedang menerjang ke arah rumah, tapi hatinya berpikir mungkin seharusnya menggunakan batu saja. Ketika dia sedang bimbang, binatang itu menerjang ke arahnya sehingga membuat lengannya terluka. Pemuda itu terpojok hingga ke sudut tembok, dengan bimbang dia menengok ke arah si gadis yang sedang berada di jendela.

Gadis itu berteriak, “Gunakan toya untuk memukulnya. . . .”Segera dia memungut sebatang tongkat kayu bertarung dengan binatang itu. Akhirnya binatang itu mati, pemuda itu merasa sangat malu dan menolak pelukan kekasihnya. Diam-diam dia kembali meninggalkan tempat itu. Dengan membawa kekecewaan yang tak dapat diutarakan, pemuda itu melakukan perjalanannya kembali..

Ketika dia mendengar suara minta tolong dari arah kejauhan, rasa tanggung jawab menolong sesama membuat dirinya menghunus pedangnya lagi. Akan tetapi tepat pada saat itu kembali dia menjadi bimbang dan ragu, karena dia tidak tahu harus menggunakan pedang, batu ataukah toya kayu!

Apabila kekasihnya itu berada di sini, dia pasti bisa memberikan saran harus bagaimana melakukannya! Tetapi kebimbangan itu hanya sekejap, suara minta tolong yang amat ketakutan telah mengembalikan kepercayaan dirinya, telah mengembalikannya, dia segera menghunuskan pedangnya kembali dan menerjang ke kerumunan binatang-binatang itu dan membinasakannya.

Sejak saat itu si pemuda itu tidak pernah kembali ke samping kekasihnya.
Bertahun tahun kemudian, setelah mengalami tempaan kesengsaraan dan rendaman air ketabahan, saya berangsur angsur mulai memahami kandungan makna yang sebenarnya dari kisah itu. Yakni mempercayai dan sepenuhnya memberi kepercayaan.

Di dalam hati, semua pria memiliki keberanian seperti pemuda dalam kisah tadi. Mereka walaupun berterima kasih atas segala perhatian dan usulan Anda, akan tetapi mereka lebih membutuhkan kepercayaan diri untuk menghadapi kehidupan.Apabila Anda mengira dapat memahami kekasih Anda dan tahu bagaimana harus bertindak, sehingga berusaha untuk mengubahnya. Tak peduli apakah Anda itu bagaimana baiknya, dapat merampas pilihan hidup kekasih Anda terhadap dirinya sendiri, dan hak tanggung jawab cara dia mempertahankan hidup.

Mungkin tindakan tersebut dapat membuat lelaki berangsur-angsur kehilangan percaya diri sehingga berubah menjadi curiga terhadap posisi dirinya di hati Anda. Yang akhirnya akan diam-diam pergi meninggalkan Anda. Sebenarnya menjadi kekasih yang memenuhi syarat dan sukses tidaklah mudah, yang paling penting adalah setiap saat membuat dia tahu bahwa Anda selalu mencintainya, menyayanginya dan menghargainya.

Membiarkan diri selalu berjalan berdampingan dengannya, berjalan bersama dalam kebahagiaan dan dalam kesengsaraan. Kegembiraan ataupun air mata dipikul bersama. Setelah dia melewati kesedihan dan kesendirian, berilah perhatian yang lembut. Tetapi jangan merampas haknya untuk merenung sendiri. Sebisanya jelaskan maksud Anda dan berusaha untuk mengerti perasaannya, tapi juga tidak boleh demi mencapai kesepakatan diam-diam lalu mengubur sifat suka berdebat. Sudah tentu bagaimanapun saling mencintai, juga bisa terjadi pertentangan, juga bisa marah.

Harus membuat dia mengerti bahwa Anda sedang marah, walaupun setelah pertengkaran hebat lalu saling berpelukan dan meneteskan air mata penyesalan, jangan biarkan kemarahan akibat perbedaan pendapat diantara kalian meninggalkan luka goresan yang tidak bisa dihapus.

Anda harus dengan tulus ikhlas dan terbuka di depan kekasih Anda bahkan pada sisi yang tidak sempurna sekalipun, agar dia bisa memahami dan dengan mantap mencintai Anda.

Related Posts:

Manfaat Kulit Buah

Setiap kali kita makan buah, sebaiknya setelah memakannya, kulitnya jangan dibuang, karena bisa membantu Anda menghemat biaya perawatan dan kebersihan. Berbagai sayur dan buah yang kita makan, kulitnya juga memiliki manfaatnya sendiri. Misalnya jeruk yang sedang musim, kulitnya dimasak dalam air sampai mendidih bukan hanya bisa menghilangkan bau tidak sedap dalam bak air, tetapi bila disemprotkan pada perabot kayu dapat terlihat khasiat yang luar biasa.

Air jeruk ini juga bisa menjaga kualitas perabot kayu tersebut.
Buah lemon sejenis dengan jeruk, kemampuan untuk menghilangkan noda tidak perlu diragukan lagi. Setelah airnya diperas, kulitnya dapat dipakai untuk membersihkan pisau, papan telenan, dan lain-lain. Selain dapat menghilangkan noda, juga dapat menghilangkan bau tidak enak.

Selain itu juga ada sayuran berakar, yang secara ala kadarnya dapat dipakai untuk menghilangkan noda air dan teh yang ringan. Sedang untuk noda minyak, maka dapat dipakai potongan ujung lobak yang tidak terpakai. Setelah digosok, siram dan bilas dengan air, maka akan langsung nampak hasilnya. Sumber : www.epochtimes.co.id

Related Posts:

Hati Hambar Bagaikan Air

Kekayaan materi di dunia ini sangatlah terbatas. Namun keinginan manusia untuk memiliki kekayaan materi tidak terbatas. Walaupun semua orang awam mengetahui kebenaran dari kata – kata; “Orang yang selalu merasa puas akan selalu bahagia”, akan tetapi orang bijak yang berhati hambar bagai air masih sangat sedikit. Seseorang jika ingin hidup bahagia dengan wajar dan bebas, menghambarkan keinginan dirinya sendiri adalah merupakan suatu kebijaksanaan yang mutlak dimiliki.

Menurut dongeng, dahulu kala ada seorang dewa yang turun untuk berjalan–jalan ke dunia fana ini. Kebetulan ia bertemu dengan seorang manusia yang juga sedang berjalan kaki, lalu ia berjalan bersama dengan manusia ini. Setelah berjalan beberapa saat lamanya, di tengah perjalanan di manusia ini mendadak merasa haus. Dia tidak tahu bahwa teman seperjalanannya ini adalah seorang dewa, hanya terlihat di pinggangnya tergantung sebuah labu (jaman dulu labu dikosongkan isinya lalu dikeringkan dan dijadikan sebagai tempat mengisi air).

Lalu dia bertanya, “Di dalam labu Anda ini apakah berisi air?” Dewa itu melepaskan labu itu dari pinggangnya sambil menjawab, “Tentu, labu ini terisi penuh dengan air, minumlah jika Anda mau. Silahkan minum!”

Manusia biasa tersebut setelah minum air dari dalam labu, tidak hanya sudah merasa tidak haus lagi, tapi juga merasakan dirinya penuh dengan vitalitas. Keletihan dalam perjalanan serasa hilang semuanya. Sesaat kemudian, manusia biasa tersebut mendadak mendapatkan ide yang fantastis, dia melihat labu itu dan berkata, “Jika dalam labu Anda ini berisi arak, alangkah baiknya!”

Dewa itu pun tertawa dan berkata kepadanya sambil menggoyang-goyangkan labu itu, “Di dalam labu ini adalah arak! Jika Anda ingin minum, minumlah!” Manusia biasa itu dengan setengah percaya menerima labu itu, dan setelah diminumnya, dia mendapati bahwa air yang tadi ada di dalam labu itu telah berubah menjadi arak yang wangi dan murni.

Manusia biasa itu sangat takjub, di dalam hati dia berpikir, saya pasti telah bertemu dengan dewa. Jika tidak, mana mungkin bisa mendapatkan apa saja yang diinginkan? Manusia biasa itu merasa bahwa kesempatan ini tidak boleh disia-siakan begitu saja, seharusnya permintaan dirinya itu ditingkatkan lebih tinggi dan lebih banyak lagi.

Dia lalu berkata lagi kepada sang dewa, “Alangkah baiknya jika di dalam labu Anda ini jika diisi pil dewa yang bisa membuat manusia panjang umur!”

Setelah mendengar perkataan manusia biasa itu, sang dewa tertawa sambil membuka tutup labu itu. Manusia biasa mengira sang dewa akan mengeluarkan pil dewa dan memasukkannya ke dalam mulutnya, maka dia menanti dengan membuka mulutnya lebar–lebar. Tidak disangka, sang dewa tidak mengeluarkan apa pun, ia hanya menggoyang-goyangkan labunya itu lalu hilang tanpa bekas.

Seorang sastrawan Rusia yang bernama Kreiloff pernah berkata di dalam cerita perumpamaannya, “Orang yang tamak selalu ingin mendapatkan semuanya, tapi akhirnya akan kehilangan kesemuanya.”

Orang yang serakah tak kenal puas dan tidak mengetahui cara untuk mengendalikan keinginannya, selalu mengejar dengan membabi buta, akhirnya pasti akan memperhatikan yang satu tetapi melalaikan yang lainnya.

Orang bijak yang berhati hambar bagai air pasti mengerti prinsip “Tanpa memohon, dengan sendirinya akan mendapatkan”, akan dengan mudah dan santainya dapat mewujudkan lebih banyak lagi dari yang diharapkan. Sumber : www.epochtimes.co.id

Related Posts:

Pernikahan?

Beginikah pernikahan itu. Coba simak gambar dibawah. Mudah-mudahan pernikahan anda tidak seperti ini.


Pernikahan Tahun Pertama


Pernikahan Tahun Kedua


Pernikahan Tahun Ketiga

Related Posts:

Meja Kayu

Suatu ketika, ada seorang kakek yang harus tinggal dengan anaknya. Selain itu, tinggal pula menantu, dan anak mereka yang berusia 6 tahun.

Tangan orangtua ini begitu rapuh, dan sering bergerak tak menentu. Penglihatannya buram, dan cara berjalannya pun ringkih. Keluarga itu biasa makan bersama di ruang makan. Namun, sang orangtua yang pikun ini sering mengacaukan segalanya. Tangannya yang bergetar dan mata yang rabun, membuatnya susah untuk menyantap makanan. Sendok dan garpu kerap jatuh ke bawah.

Saat si kakek meraih gelas, segera saja susu itu tumpah membasahi taplak. Anak dan menantunya pun menjadi gusar. Mereka merasa direpotkan dengan semua ini.
"Kita harus lakukan sesuatu, " ujar sang suami.
"Aku sudah bosan membereskan semuanya untuk pak tua ini."

Lalu, kedua suami-istri ini pun membuatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan. Disana, sang kakek akan duduk untuk makan sendirian, saat semuanya menyantap makanan. Karena sering memecahkan piring, keduanya juga memberikan mangkuk kayu untuk si kakek.

Sering saat keluarga itu sibuk dengan makan malam mereka, terdengar isak sedih dari sudut ruangan. Ada airmata yang tampak mengalir dari gurat keriput si kakek. Namun, kata yang keluar dari suami-istri ini selalu omelan agar ia tak menjatuhkan makanan lagi.

Anak mereka yang berusia 6 tahun memandangi semua dalam diam. Suatu malam, sebelum tidur, sang ayah memperhatikan anaknya yang sedang memainkan mainan kayu. Dengan lembut ditanyalah anak itu.
"Kamu sedang membuat apa?"
Anaknya menjawab, "Aku sedang membuat meja kayu buat ayah dan ibu untuk makan saatku besar nanti. Nanti, akan kuletakkan di sudut itu, dekat tempat kakek biasa makan." Anak itu tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya.

Jawaban itu membuat kedua orangtuanya begitu sedih dan terpukul. Mereka tak mampu berkata-kata lagi. Lalu, airmata pun mulai bergulir dari kedua pipi mereka. Walau tak ada kata-kata yang terucap, kedua orangtua ini mengerti, ada sesuatu yang harus diperbaiki.

Malam itu, mereka menuntun tangan si kakek untuk kembali makan bersama di meja makan. Tak ada lagi omelan yang keluar saat ada piring yang jatuh, makanan yang tumpah atau taplak yang ternoda. Kini, mereka bisa makan bersama lagi di meja utama.

Teman, anak-anak adalah persepsi dari kita. Mata mereka akan selalu mengamati, telinga mereka akan selalu menyimak, dan pikiran mereka akan selalu mencerna setiap hal yang kita lakukan.

Mereka adalah peniru. Jika mereka melihat kita memperlakukan orang lain dengan sopan, hal itu pula yang akan dilakukan oleh mereka saat dewasa kelak. Orangtua yang bijak, akan selalu menyadari, setiap "bangunan jiwa" yang disusun, adalah pondasi yang kekal buat masa depan anak-anak.

Jika anak hidup dalam kritik, ia belajar mengutuk
Jika anak hidup dalam kekerasan, ia belajar berkelahi
Jika anak hidup dalam pembodohan, ia belajar jadi pemalu
Jika anak hidup dalam rasa dipermalukan, ia belajar terus merasa bersalah
Jika anak hidup dalam toleransi, ia belajar menjadi sabar
Jika anak hidup dalam dorongan, ia belajar menjadi percaya diri
Jika anak hidup dalam penghargaan, ia belajar mengapresiasi
Jika anak hidup dalam rasa adil, ia belajar keadilan
Jika anak hidup dalam rasa aman, ia belajar yakin
Jika anak hidup dalam persetujuan, ia belajar menghargai diri sendiri
Jika anak hidup dalam rasa diterima dan persahabatan, ia belajar mencari cinta di seluruh dunia.

Mari, susunlah bangunan itu dengan bijak. Untuk anak-anak kita, untuk masa depan kita, untuk semuanya. Sebab, untuk mereka lah kita akan selalu belajar, bahwa berbuat baik pada orang lain, adalah sama halnya dengan tabungan masa depan. (From Friend)

Related Posts:

Cinta Sampai Mati?

Alvin termasuk orang yang sangat mencintai istrinya. Selain itu, ia juga amat takut sama istrinya. Semua tetangganya sudah sangat paham akan kecintaan Alvin kepada istrinya. Sebab sepasang suami istri ini sering menunjukkan kemesraan di depan umum. Namun, kemesraan yang sudah menjadi buah bibir warga perumahan itu akhirnya berakhir.

Sang istri di panggil oleh Yang Maha Kuasa di usia yang masih sangat muda. Alvin menangis tersedu tiada henti. Bahkan ketika sang istri hendak dimakamkan, Alvin meminta izin untuk membacakan puisi cintanya kepada sang belahan jiwa.

Semua yang hadir terkagum-kagum dengan kecintaan Alvin kepada istrinya. Kekaguman masyarakat semakin membuncah beberapa bulan setelah sang istri meninggal. Mengapa? karena walau sudah tiga bulan istri meninggal, Alvin setiap pagi Alvin masih terus menyiram makam istri dengan air bunga. Karena penasaran, sahabat Alvin yang bernama Riza bertanya.

"Mas Alvin, semua orang sudah tahu bahwa kamu sangat mencintai istrimu. Kamu tidak perlu menyiram air bunga lagi setiap pagi untuk membuktikan cintamu. Kenapa sich kamu harus menyiram air bunga setiap pagi ke makam istrimu? Orang sudah tahu, kamu nggak mungkin berpaling dengan yang lain, kecintaanmu kepada istrimu tiada tandingannya" .

Dengan menarik napas panjang, Alvin menjawab, "dulu istriku pernah berwasiat, nanti bila aku meninggal jangan buru-buru kawin lagi. Mas boleh kawin lagi apabila rumput di makamku sudah setinggi lutut". Maka agar aku bisa menunaikan amanah istriku itu, setiap pagi makamnya aku siram air agar rumput di makam istriku bisa tumbuh dengan cepat.

Related Posts:

Ternyata Rokok Tidak Berbahaya... Buktinya ...

Banyak orang menghawatirkan bahaya rokok dan menakutinya, tapi setelah diselidiki oleh beberapa pakar dalam bidangnya ternyata rokok itu sama sekali tidak berbahaya.

Kemudian para pakar sepakat untuk membuktikannya dengan mengambil dari beberapa hikayat pada zaman dahulu kala di mana pada waktu itu nenek moyang kita pun telah membuktikannya melalui beberapa percobaan, buktinya seperti cerita di bawah ini, dia tetap sehat walafiat.

Untuk lebih jelasnya dapat dibuktikan lewat penemuan oleh beberapa dari ahli di bawah ini.

Pada zaman dahulu kala, ada tiga orang dokter. Mereka selalu bersama kemana saja mereka pergi. Tapi ketiga-tiganya memiliki kegemaran berlainan.

A. dr Jon Poni (suka main perempuan)
B. dr Jon Joni (suka minum minuman keras)
C. dr Jon Doni (suka segala jenis rokok) .

Suatu hari ketiga sahabat ini berjalan jalan tanpa tujuan. Tiba-tiba ketiganya bertemu dengan sebuah ketel/ kendi (seperti cerita Aladin). Lalu salah seorang mengambilnya lalu menggosok ketel tersebut. Sejurus kemudian asap keluar dari corong ketel tersebut dan secara perlahan berganti menjadi satu makluk yang menyeramkan yakni sesosok jin yang ganas. Lalu jin tersebut tertawa: "Ha ha ha..." dan berkata "Akulah Jin Ifrit!

Karena kamu telah membebaskan aku dari ketel itu maka aku akan tunaikan apa saja permintaan kamu sekalian. Ketiga sahabat yang pada mulanya panik dan takut menjadi gembira lalu termenung dan berpikir tentang peluang dan kemauan masing-masing yang
mungkin hanya sekali mereka jumpai dalam hidup mereka. Lalu mereka memilih kemauan mengikuti kegemaran masing-masing.

Berkatalah si A,"Aku mau perempuan-perempuan muda dari berbagai bangsa di seluruh dunia dan letakkan dalam sebuah gua tertutup dan jangan ganggu aku selama 10 tahun."

Pufff ........!! dengan sekejap mata jin itu menyempurnakan permintaan si A.

Berkata si B, "Aku mau semua jenis arak dari seluruh dunia untuk bekal selama sepuluh tahun dan letakkan dalam sebuah gua tertutup dan jangan ganggu aku selama 10 tahun."

Pufff .......... !! dengan sekejap mata jin itu menyempurnakan permintaan si B.

Berkata pula si C,"Aku mau semua jenis rokok dari seluruh dunia untuk bekal selama sepuluh tahun dan letakkan dalam sebuah gua tertutup dan jangan ganggu aku selama 10
tahun."

Pufff . !! dengan sekejap mata jin itu menyempurnakan permintaan si C.

Setelah genap 10 tahun, maka jin tersebut muncul kembali untuk membuka pintu gua masing-masing sebagaimana yang dijanjikan. Maka jin tersebut pergi membuka pintu gua si A, ketika dibuka maka keluarlah si A dengan keadaan kurus kering, berdiri pun tidak bisa karena tidak sanggup untuk menggerakkan lutut sebab hari-hari hanya memuaskan nafsu dengan perempuan.

Tiba-tiba si A pun jatuh ketanah lalu mati!!

Setelah itu jin tersebut pergi ke gua si B, ketika pintu dibuka maka keluarlah si B dengan perut yang sangat buncit karena hari-hari mabuk-mabukan. Jalan punterhuyung-huyung.

Tiba-tiba si B pun jatuh ketanah lalu mati !!

Setelah itu jin pergi ke gua si C dan membuka pintu gua. Tiba-tiba si C keluar dalam keadaan sehat walafiat dan terus menampar si jin. Sambil memaki si jin, ia berkata: Jin goblooook ....!!!! Koreknya mana???!!!

Kesimpulan : "Rokok tidak berbahaya sepanjang tidak ada koreknya"

Related Posts:

Merebus Telur dengan Handphone

Pernahkah Anda mengalami masalah ketika akan membuat telur rebus, air sulit dicari dan kompor pun tiada? Ada cara baru yang effisien dengan memaksimalkan manfaat HandPhone Anda. Tahu caranya ? Berikut tipsnya.

Dibutuhkan :
o 1 butir telur dan 2 ponsel
o 65 menit percakapan dari 1 ponsel ke yang lainnya

Set up seperti pada gambar. Kita mulai panggilan antara kedua ponsel selama kurang lebih 65 menit. 15 menit pertama tidak terjadi apa-apa. Setelah 25 menit telur mulai hangat, setelah 45 menit, telur sudah panas. Dan setelah 65 menit telur sudah matang.

Kesimpulan:
Jika radiasi gelombang mikro yang dipancarkan oleh ponsel mampu memodifikasi protein dalam telur itu. Bayangkan apa yang terjadi dengan protein dalam otak kita ketika kita bicara melalui ponsel.

Related Posts:

Bahaya Nelpon dengan Gagang Terjepit

Tonjolan tulang dapat memutuskan saluran pembuluh darah dan memicu stroke. Peringatan berikut ini mungkin perlu diperhatikan benar oleh para sekretaris, operator, konsultan, dokter dan para karyawan yang sering menggunakan telepon. Ingat, janganlah terlampau sering melepaskan gagang telepon dari tangan Anda dan meletakkannya di antara pundak dan telinga, sementara tangan melakukan aktivitas lain. Konon, perilaku semacam itu bisa menyebabkan stroke. Demikian dikemukakan seorang ahli syaraf asal Perancis pada Jurnal Kesehatan beberapa waktu lalu.

Seorang psikiater yang biasa berbicara lewat telepon yang terjepit di telinga kiri dan pundaknya lebih dari satu jam, dilaporkan menderita stroke ringan. Kejadian naas itu terjadi akibat adanya tonjolan tulang yang memutuskan saluran pembuluh nadi. Menurut tim dokter yang meneliti kasus tersebut, pria berusia 43 tahun yang terbiasa berbicara dengan pasien-pasiennya pada mulanya sehat-sehat saja.

Namun seusai memberikan konsultasi kepada pasiennya, si psikiater ini mengeluhkan kebutaan sementara pada mata kirinya, telinga kirinya pun seperti merasakan sebuah dengung. Tak hanya itu, dia pun mengaku kesulitan untuk berbicara. Kondisi ini menunjukkan bahwa dirinya menderita stroke ringan.

Dari hasil pemindaian tampaklah adanya sobekan pada dinding arteri bagian dalam dari organ tubuh si pria tadi. Sobekan tadi jelas mempengaruhi saluran pengiriman darah yang menuju ke otak. Seperti diketahui, pada tubuh manusia terdapat dua kelenjar arteri yang bertugas menyalurkan darah yang mengandung oksigen dari jantung menuju kepala dan leher. Kedua saluran arteri tersebut naik di kedua sisi leher, dari jantung menuju otak. Pada gambar scanning tampaklah adanya sebuah peruncingan tulang yang lazim di sebut sebagai proses stiloid, yang menyebabkan adanya kontak antara tulang (pada bagian leher) dengan arteri.

Sebenarnya, setiap orang memiliki dua tulang stiloid ini. Keduanya menonjol dari dua sisi tulang tengkorak, tepat di bawah telinga dan di belakang tulang rahang. Namun, tulang yang dimiliki psikiater tadi lebih panjang dari biasanya.

Mathieu Zuber, ahli syaraf dari rumah sakit Saint Anne, Paris mengatakan "Untungnya pasien ini hanya mengalami serangan insemik berkala atau terjadi penghentian suplai darah menuju otak yang kurang dari 24 jam". Dengan begitu, hanya stroke ringanlah yang menyerang psikiater yang biasa bertelepon dengan pasiennya tadi. "Namun, kejadian ini menunjukkan kepada kita bahwa aktivitas setiap hari yang melibatkan penyimpangan agak lama di bagian leher, seperti menggunakan telepon dengan menghimpit antara telinga dan pundak, bisa menimbulkan masalah yang tidak terduga bagi sebagian orang," tambahnya.

Ia menambahkan, psikiater tersebut tidak mengalami gejala stroke terlalu lama. Namun, sejak kejadian itu, ia tidak mau lagi melakukan pembicaraan dengan cara menghimpit telepon di antara telinga dan pundaknya saat melayani keluhan pasien-pasiennya. oleh sebab itu mulai dari sekarang hilangkan kebiasaan tersebut. "Lebih baik mencegah sebelum hal itu terjadi pada kita semua". Keep your health...

Related Posts:

Kisah Cinta Dari China

Satu kisah cinta baru-baru ini keluar dari China dan langsung menyentuh seisi dunia.Kisah ini adalah kisah seorang laki-laki dan seorang wanita yang lebih tua, yang melarikan diri untuk hidup bersama dan saling mengasihi dalam kedamaian selama setengah abad.

Laki-laki China berusia 70 tahun yang telah memahat 6000 anak tangga dengan tangannya (hand carved) untuk isterinya yang berusia 80 tahun itu meninggal dunia di dalam goa yang selama 50 tahun terakhir menjadi tempat tinggalnya.

50 tahun yang lalu, Liu Guojiang, pemuda 19 tahun, jatuh cinta pada seorang janda 29 tahun bernama Xu Chaoqin ....

Seperti pada kisah Romeo dan Juliet karangan Shakespeare, teman-teman dan kerabat mereka mencela hubungan mereka karena perbedaan usia di antara mereka dan kenyataan bahwa Xu sudah punya beberapa anak....

Pada waktu itu tidak bisa diterima dan dianggap tidak bermoral bila seorang pemuda mencintai wanita yang lebih tua.....Untuk menghindari gossip murahaan dan celaan dari lingkungannya, pasangan ini memutuskan untuk melarikan diri dan tinggal di sebuah goa di Desa Jiangjin, di sebelah selatan Chong Qing.

Pada mulanya kehidupan mereka sangat menyedihkan karena tidak punya apa-apa, tidak ada listrik atau pun makanan. Mereka harus makan rumput-rumputan dan akar-akaran yang mereka temukan di gunung itu. Dan Liu membuat sebuah lampu minyak tanah untuk menerangi hidup mereka.

Xu selalu merasa bahwa ia telah mengikat Liu dan is berulang-kali bertanya,"Apakah kau menyesal?" Liu selalu menjawab, "Selama kita rajin, kehidupan ini akan menjadi lebih baik".

Setelah 2 tahun mereka tinggal di gunung itu, Liu mulai memahat anak-anak tangga agar isterimya dapat turun gunung dengan mudah. Dan ini berlangsung terus selama 50 tahun.

Setengah abad kemudian, di tahun 2001, sekelompok pengembara (adventurers) melakukan explorasi ke hutan itu. Mereka terheran-heran menemukan pasangan usia lanjut itu dan juga 6000 anak tangga yang telah dibuat Liu.

Liu Ming Sheng, satu dari 7 orang anak mereka mengatakan, "Orang tuaku sangat saling mengasihi, mereka hidup menyendiri selama lebih dari 50 tahun dan tak pernah berpisah sehari pun. Selama itu ayah telah memahat 6000 anak tangga itu untuk menyenangkan hati ibuku, walau pun ia tidak terlalu sering turun gunung.

Pasangan ini hidup dalam damai selama lebih dari 50 tahun. Suatu hari Liu yang sudah berusia 72 tahun pingsan ketika pulang dari ladangnya. Xu duduk dan berdoa bersama suaminya sampai Liu akhirnya meninggal dalam pelukannya. Karena sangat mencintai isterinya, genggaman Liu sangat sukar dilepaskan dari tangan Xu, isterinya.

"Kau telah berjanji akan memeliharakanku dan akan terus bersamaku sampai akan meninggal, sekarang kau telah mendahuluikun, bagaimana akan dapat hidup tanpamu?"
Selama beberapa hari Xu terus-menerus mengulangi kalimat ini sambil meraba peti jenasah suaminya dan dengan air mata yang membasahi pipinya.

Pada tahun 2006 kisah ini menjadi salah satu dari 10 kisah cinta yang terkenal di China, yang dikumpulkan oleh majalah Chinese Women Weekly. (From : Friend)

Related Posts: