Awas, Gangguan Tidur Bisa Jadi Pertanda Parkinson !

Orang yang mengalami gangguan tidur sehingga membuat mereka menendang atau berteriak selama tidur mungkin menghadapi risiko lebih besar mengidap kepikunan (demensia) ataupun penyakit parkinson, demikian hasil riset yang dimuat jurnal US Neurology.

Gangguan tidur sering dikenal dengan istilah gangguan perilaku tidur rapid eye movement (REM). Orang yang mengalami gangguan tidur ini tidak memiliki irama otot lemah normal yang muncul selama fase REM yang sering kali dikenal sebagai tahap mimpi dalam tidur. Mereka malah memiliki aktivitas otot yang sangat besar seperti memukul, menendang, atau berteriak, terutama saat mengungkapkan mimpi mereka.

Studi itu melibatkan 93 orang dengan jenis gangguan tidur tersebut, tetapi tidak memiliki gejala atau tanda penyakit degeneratif saraf, seperti hilang ingatan atau penyakit parkinson. Perkembangan kesehatan partisipan diikuti selama lima tahun.

Selama masa itu, 26 orang tercatat mengidap penyakit penurunan kemampuan syaraf. Sebanyak empat belas orang mengidap penyakit parkinson, 11 menderita demensia, dan didiagnosis mengidap penyakit alzheimer atau lewy.

Peneliti memperkirakan, risiko lima tahun perkembangan penyakit penurunan kemampuan syaraf adalah sekitar 18 persen, sementara risiko selama 10 tahun mencapai 41 persen dan risiko 12 tahun sebesar 52 persen.

"Hasil ini tentu saja sangat menarik bagi orang yang memiliki gangguan tidur dan keluarga serta dokter mereka," ungkap penulis studi tersebut Ronald Postuma dari McGill University di Kanada.

"Hasil ini mungkin membantu kami untuk lebih memahami bagaimana perkembangan penyakit degeneratif saraf ini. Semua itu juga mengindikasikan bahwa mungkin ada peluang bagi perlindungan dari perkembangan penyakit, barangkali bahkan mencegahnya sebelum gejalanya dapat muncul," katanya.(www.kafedaun.com)

Related Posts:

Goa Raksasa di Vietnam Mungkin Terbesar di Dunia

Sebuah goa di dalam Taman Nasional Phong Nha-Ke Bang, Vietnam, digadang-gadang sebagai goa terbesar di dunia. Betapa tidak, lebar rongganya mencapai 150 meter dan tingginya 200 meter. "Goa tersebut panjangnya 6,5 kilometer saat ini, tetapi ujung rongganya masih berlanjut dengan dinding kalsit setinggi 45 meter yang menghentikan langkah kami," ujar Adam Spillane, salah satu anggota tim ekspedisi dari Inggris yang menelusuri goa tersebut.

Goa yang diberi nama Hang Son Doong atau berarti goa sungai pegunungan itu ditemukan pertama kali oleh penjaga hutan bernama Ho Khanh pada 1991. Namun, tak seorang pun yang pernah menelusurinya karena besarnya dan tekanan angin yang tinggi karena adanya sungai bawah tanah yang sangat besar.

Sebanyak 13 orang gabungan penjelajah dari Universitas Sains Vietnam dan penjelajah Inggris akhirnya menggelar Caving Expedition 2009 masuk ke dalam goa. Mereka menghabiskan waktu lima hari pada pertengahan April untuk menyurvei jalur goa.

Dengan membawa alat ukur berbasis LaserRace 300, tim dapat mengukur tinggi langit-langit dan lebar rongga di sepanjang perjalanan dengan harapan dapat membuat petanya. Saat ini datanya masih dianalisis.

Namun, hasil laporan awal menunjukkan, besar rongga utamanya mencapai dua kali lipat rekor goa terbesar saat ini. Jadi, Hang Son Doong mungkin goa terbesar yang ada di dunia saat ini.(www.kompas.com)

Related Posts:

'Jadilah Perempuan yang Kuat Untukku'

Mimpi buruk adalah ketika kau menemukan dirimu berada di tengah kenyataan yang tidak menyediakan tempat untukmu bersembunyi dan melarikan diri dari keburukannya. Rasa takut adalah awal dari kebodohan. Dan kebodohan- jangan sekali-kali engkau memandanganya dengan sebelah mata- mampu membuat siapa pun melupakan kodratnya sebagai manusia.

Buku setebal 237 halaman , pemenang I Sayembara Novel DKJ 2008, yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, Tanah Tabu telah berhasil mencuri imajinasi saya tentang Papua dan juga penderitaan kaum Ibu, perempuan pada umumnya, yang menurut saya tidak saja terjadi di tanah Papua, namun juga ada di mana-mana di belahan bumi ini.

Anindita S.Thayf berhasil mencuri hati para juri sehingga dinobatkan menjadi satu-satunya pemenang novel tahun 2008 lomba yang sudah merupakan agenda tetap DKJ setiap tahunnya. Saya sepakat dengan dewan juri, pengarang berhasil merangkai kalimat sederhana namun sarat dengan perlambang yang disampaikan tanpa menggurui dan dengan bijak dia mengambil penceritaan melalui tiga penokohan yang tidak lazim dalam buku-buku yang beredar sekarang ini. Leksi, anak perempuan berusia 7 tahun, Pum seekor anjing dan Kwee yang pada akhir cerita baru saya sadari kalau ini adalah seekor babi.

Bagi orang-orang atau suku yang hidup di Papua khususnya, dua hewan ini sepertinya sudah masuk dalam daftar anggota keluarga selain keluarga yang biasa dikenal. Mereka merupakan hewan peliharaan yang begitu dekat dengan kehidupan sehari-hari bahkan kadang kala menjadi teman sebagai tempat curahan isi hati.

Gaya cerita dengan setting “aku” dari masing-masing tokoh dan kadang diselingi cerita flash back yang memukau. Kejadian demi kejadian dirangkai dengan tutur kata yang tanpa pembaca sadari bahwa yang menyampaikan cerita itu adalah hewan atau anak kecil. Di samping 3(tiga) tokoh di atas ada 2(dua) tokoh lainnya yang juga menjadi sentra utama cerita novel ini yaitu Mace yang merupakan ibu dari Leksi dan Mabel (mertua dari Mace).

Antara satu dan lainnya saling melengkapi peran dalam menyajikan kepada pembaca, bahkan pada satu titik klimaks dimana salah satu tokoh yaitu Mabel yang menjadi korban keadaan, saya dibuatnya terharu dan menitikan air mata.

Kemiskinan, bodoh dan balutan adat-istiadat

Tiga rangkaian tersebut yang membalut inti cerita setelah menuntaskan membaca Tanah Tabu ini.

Miskin adalah penyakit kehidupan sosial yang akan selalu ada di manapun manusia berada, bahkan kota besar dan modern New York sekalipun tak kan luput dari keberadaan orang-orang miskin. Apalagi ini di tanah Papua yang menjadi setting novel ini. Propinsi ujung timur dari gugusan nusantara ini yang kaya akan tambang yang sebagian besar masih belum dieksplorasi dan subur tanahnya. Luas wilayah yang tak sebanding dengan penduduk yang mendiaminya, keterbelakangan itu masih ada hingga setelah 60 tahun Indonesia merdeka.

Biasanya, kemiskinan yang membelenggu kehidupan masyarakat akan melahirkan kemiskinan tingkat dua yang jauh lebih berbahaya, yaitu kebodohan.

Kebodohan yang tercipta akibat miskin tidak sanggup untuk membiayai anak sekolah, untuk biaya hidup sehari-hari saja tidak ada serba kekurangan, bagaimana harus menyekolahkan anak? dan lagi biasanya sang anak dituntut untuk membantu perekonomian keluarga agar tetap bertahan dalam hidup ini.

Mabel singkatan dari Mama Anabel, perempuan ini terlahir dan dibesarkan sebagai anak salah satu dari suku Dani di lembah Baliem. Nama aslinya Waya, namun setelah ikut keluarga Belanda yang sedang bertugas di Mindiptana, namanya diganti menjadi Anabel, agar mudah mengenalnya.

Seperti kebanyakan anak perempuan suku pedalaman dan terbelakang dalam sentuhan peradaban manusia, status perempuan dianggap sebagai makhluk lemah sehingga patut dilindungi dari serangan musuh, tetapi tidak dari penindasan keluarganya sendiri. (hal.100).

Perang suku , penindasan, ketidak tahuan, keterbelakangan kehidupan itulah yang ada di sekeliling Mabel dan kebanyakan suku-suku di Papua. Kebanyakan kaum perempuan mengabdikan hidup selamanya hanya untuk keluarga, suami, kebun dan babi. Adat istiadat yang telah menjadi hukum alam tak tertulis ini yang tidak hanya harus dipatuhi tetapi tak boleh di langgar.

Kemudian sampailah kedatangan orang-orang Belanda yang salah satunya suami istri tuan Piet van der Wissel dan Nyonya Hermine di lembah Baliem. Usia Mabel pada waktu itu sekitar delapan tahun. Kedatangan rombongan orang Belanda ini untuk membuat pos pemerintahan dan lapangan terbang kecil, tanpa adanya perlawanan dari suku Dani, bahkan mendapatkan bantuan dari mereka dengan mudahnya melalui kebaikan dan pemberian barang-barang antara lain garam dan tembakau.

Di buku ini tertera tahun 1946, kita ketahui semua pada tahun itu walau Indonesia sudah merdeka, namun masih ada satu daerah atau kawasan yang masih dikuasai Belanda yaitu Irian Jaya (Papua sekarang). Belanda masih gagah bercokol di sana, kemudian suami istri belanda itu meminta pada keluarga ayah Mabel, untuk meminta mabel menjadi anak piaraannya dan membawanya serta untuk hidup bersama mereka dan akan merawatnya tidak akan menelantarkannya. Anak piaraan disini arti lain dari pembantu. Ya, mabel ikut keluarga belanda menjadi pembantu rumah tangga, berpindah-pindah tempat sesuai dengan tugas dari pasangan belanda itu mulai dari Mindiptana, Manokwari, Wamena. Mabel tidak sendiri ayahnya menyuruh anjingnya Pum untuk ikut serta dengannya.

Bangku sekolah memang tidak pernah dimasuki oleh Marbel, namun majikan Mabel memberikan pelajaran membaca dan menulis, sehingga Mabel tidak hanya bisa berbahasa Indonesia namun juga bahasa belanda. Sampai kemudian, majikan Mabel harus kembali lagi ke negeri Belanda. Tinggalah Mabel dan Pum melanjutkan kehidupannya. Dari kehidupan yang serba kecukupan kemudian terpuruk miskin tak mempunyai apa-apa telah dialami Mabel bersama Pum anjing setianya.

Sempat pula diceritakan Mabel pernah menikah, tetapi kemudian dia ditelantarkan suaminya. Datangnya orang-orang asing di tanah Papua tidak saja membawa kehidupan lebih maju namun juga membawa kebiasaan jelek, mabuk-mabukan minuman beralkohol telah menjadi satu kebiasaan baru kaum lelaki (Pace) di tanah Tabu ini. Kehidupan mabuk-2 inilah yang ikut juga memporakporandakan rumah tangga Mabel di kemudian hari yang sudah melahirkan anak satu bernama Johanis. Dan mata rantai kehidupan itu rupanya tidak berhenti saja pada kebiasaan orang tuanya, Johanispun mengulangi kembali pada perkawinannya dengan Mace (Lisbeth) ibu dari Leksi, perempuan kecil yang menjadi salah satu pengisah novel ini.

Mace dan Leksi ditinggal pergi Johanis bekerja di kota dan juga suka mabuk entah pergi kemana, sehingga pada suatu hari mereka berdua pergi mencari satu-satunya orang yang bisa menampung hidup selanjutnya yaitu Mabel. Leksi tidak diakuinya sebagai anak kandung Johanis, karena Mace pernah diperkosa oleh 3 (tiga) orang tentara yang ada di kampunya pada waktu itu. Padahal Mace disetubuhinya kemudian setelah beberapa saat dari peristiwa yang menggoncang jiwa Mace akibat perbuatan biadab tentara pada waktu itu. Jadi Leksi tetap darah daging Johanis, cuma begitulah lelaki, selalu menimpakan kecurigaan, bukannya melindungi istrinya dari perbuatan biadab, dan kadang sama biadabnya dengan manusia-manusia yang telah menghancurkan kehidupan Mace itu.

Bergabungnya Mabel dengan menantunya ini juga cucunya serta Pum dan Kwee yang merupakan anak babi dari babi piaraan Mace yang ikut serta ketika Mace dan Leksi pergi mencari Mabel.

Mereka sekarang mendiami kota Timika. Di Kota ini terdapat perusahaan emas, yang kita ketahui semua tambang ini beberapa kali menimbulkan permasalahan baik dalam bagi hasil maupun kontrak, namun ya begitu cerita ini seperi lenyap di telan halimun Lembah Baliem. Dia hanya mengeruk emas buat perusahaan dan negara tempat berasal, sedangkan orang-orang Papua pemilik sah tanah itu tetap saja miskin, terbelakang. Kaya tanah ini, namun kekayaan itu diambil orang lain, sedangkan pemilik hanya duduk bengong kadang sambil mabuk tak berkutik melihat kekayaan tanahnya digerogoti hingga kini.

Mabel ternyata tidak tumbuh menjadi perempuan yang tetap bodoh. Namun pemikiran dia maju. Hiruk pikuk pemilihan umum juga janji-2 parpolpun mewarnai kehidupan dia selanjutnya, juga sepak terjang dia dalam memimpin pedagang sayur di pasar untuk bernegosiasi dengan perusahaan emas membeli sayur mayur hasil mereka. Bahkan pemikiran dia yang kritis inipun kadang dengan berani dia utarakan ketika orang-orang berdemo, tidak hanya pemikiran kritis, namun jiwa sosialnyapun ikut berkembang. Rasa welas asih dan ketidak terimanya ketika ketidak adilan terjadi di sekelilingnya.

Suatu ketika pernah dia di penjara karena pada waktu itu terjadi pemberontakan. Oleh karena ketidak tahuan terhadap hal yang terjadi dia di penjara karena dia dua kali menemui seorang ibu untuk membeli bibit kebun, ternyata ibu ini adalah ibu dari salah satu pemimpin pemberontak. Demikian pada umumnya politik main gampang dan tuduh-menuduh, selalu mencurigai bila ada seseorang terlibat atau terlihat bersama orang yang ternyata dia adalah musuh negara. Padahal Mabel tidak tahu-menahu soal sepak terjang orang tersebut, namun akhirnya menyeret Mabel ikut serta di penjara. Padahal dia sudah berbicara jujur apa adanya. Peristiwa hitam ini penuh sengsara sengaja Mabel tutupi pada anak menantunya, namun sahabat tercintanya Kori yang datang dan mengungkapkannya pada suatu hari ketika mereka bertemu.

Kehidupan mereka berlima tidak lepas juga dari kebiasaan mabuk-2 tetangganya, yang punya anak beberapa, dimana anak pertamanya Yosi merupakan sahabat dari Leksi yang berumur lebih tua, sampai kemudian ayah Yosi yang suka menyiksa ibunya yang sampai suatu saat ibu dan anaknya lari pergi menyelamatkan diri dari siksaan suami yang hoby mabuk, berjudi dan main perempuan.

Sampai pada akhir cerita Mabel ditangkap dan dipenjara lagi, ketika pada musim kampanye saat akan pemilihan bupati. Salah satu calon bupati Pace Gerson disinyalir berada dibalik penangkapan ini. Di mulai saat pemesanan noken pada pemilian pilkada, dimana biasanya noken itu berbenang merah dan putih, namun kali ini pesanan melalui Monte seorang wanita yang suka pembawa berita itu, bilang kalau persediaan benang merah tak ada yang ada benang hijau. Tetapi karena buta warna sebenarnya benang itu berwarna biru, namun bagi mata mabel yang buta warna ini kelihatan hijau. Setelah jadi, warna ini menjadi pemicu ketika kemudian dia dituduh membuat bendera musuh. Mabel bersikeras warna noken yang dibuatnya merah-putih dan hijau-putih, namun yang sebenarnya biru - putih dan petugas itu kemudian menuduh Mabel akan membuat matahari di tengahnya. Pembodohan terhadap rakyat itu ternyata tidak habis-habisnya sampai pada pemilihan lambang partai dan kemudian menjadi masalah ketika rakyat yang tidak mengerti apa-apa mengerjakan lambang partai lain, kemudian sudah dicap sebagai musuh.

Mabel ditangkap beberapa lelaki bertubuh besar dan ada yang membawa senjata, mereka sangat kejam dan buas, Mabel ditangkap dan disiksa dihadapan anak dan menantunya dan kemudian dilihat orang-orang banyak tanpa mampu dan mau untuk menolong Mabel.
Bahkan di antara penonton itu ada Pace Gerson, yang diharapkan dapat turun tangan untuk membantu Mabel, setidaknya menjelaskan bahwa dia tidak bersalah, namun dia tidak melakukan apapun juga untuk kebebasan Marbel.

Apakah ini merupakan tindakan balas dendam Pace Gerson yang beberapa hari lalu berkampanye di pasar dihadapan lapak jualan Mabel, dia sempat mengucapkan umpatan : Cih ! Tipu-tipu lagi. Macam kita ini anak-anak yang gampang percayakah? Janji terus, tapi tidak pernah ditepati. Seperti ludah yng terus bermuncratan dari mulut, dan langsung dilupa kalau itu ludha milik sendiri begitu meninggalkan bibir.

Pada akhirnya hanya Pum yang tahu dibawa kemana Mabel. Leksi dan Mace tinggal sendiri tak bisa berbuat apapun untuk mencegah orang-orang biadab itu menyiksa dan menangkap Mabel. Disini kelemahan perempuan dalam keadaan terjepit dan kadang menjadi korban dari keadaan, dimana tak bisa berbuat apapun.

Ending cerita dibuat menggantung, entah bagaimana nasib akhir Mabel di bawa di suatu lapangan diikat di sebatang kayu dan disiksa oleh suatu kesalahan yang dia sendiri tak paham. Mata hati petugas itu telah tertutup entah oleh apa?, suatu kebodohan jugakah atau nurani ini telah tergadai oleh suatu kekuasaan , yang sebenarnya nilai tukar itupun tidak sebanding dengan apa yang telah mereka perbuat.

Kelemahan atas ketakberdayaan dan menjual penderitaan.

Yang selalu mengganjal membaca cerita tentang kelabu perjalanan anak manusia apalagi yang berupa sosok perempuan adalah ketidak berdayaan dia dalam menghadapi suatu keadaan.
Saya selalu berharap pengarang itu berlaku seperti Tuhan. Bukankah pengarang juga bisa berbuat seperti Tuhan yang sebenarnya? Mematikan sang lakon atau tetap menghidupkan dengan membawa suatu pesan yang dirasakan untuk menggugah jiwa.

Cerita tanah tabu ini akan lebih bernilai, seandainya memberikan suatu perbuatan inspiratif terhadap tokoh Mace dan Mabel untuk lebih berani berontak terhadap sekelilingnya. Rasanya sikap Mabel yang kemudian tak berdaya ini sempat kontradiksi dengan ilustrasi Mabel yang tinggi besar dan tegas dalam bicara serta mempunyai pemikiran yang kritis.

Kalau saja pengarang berani memberikan suatu kekuatan pada Mace misalnya, yang kemudian dapat melupakan kejadian dahulu yang sempat menghantui hari-hari buruknya kalau melihat orang-orang berseragam untuk membantu pelepasan Mabel.

Pada suatu titik nadir manusia dalam penyiksaan yang bertubi-tubi biasanya akan muncul suatu kekuatan untuk berani melawan. Dan kalau hal ini pengarang lakukan, akan menjadikan tanah Tabu ini sebagai cerita yang akan menjadi penggerak bagi kaum perempuan di pedalaman Papua sana dan di manapun berada. Bahwa walaupun kita perempuan , tetapi kita tidak boleh menyerah dengan keadaan, kita harus berani melawan, berontak menuntut keadilan, dan percaya bahwa perjuangan itu tidak ada yang sia-sia walau kita tahu selalu ada pengorbanan. Namun dengan kegigihan seorang perempuan yang kita semua tahu, dibalik kelemahan perempuan tersimpan energi kekuatan , ketahanan yang maha dahsyat untuk melawan ketidak berdayaan dari perempuan itu sendiri. Dan sejarah sudah membuktikan tentang hal ini.

Tentunya ending yang mencerdaskan pembaca yang akan disajikan pengarang sebagai jalan keluar terhadap masalah ini bila ada, karena kalau kisah kepedihan, derita semacam ini terus saja dibuat tanpa ada solusi jalan keluar kepada mereka di pedalaman sana, saya kuwatir cerita ini akan terus terjadi dan menjadikan suatu acuan akan terjadinya peristiwa bengis dan lebih kejam lagi.

Dan, mohon maaf saya kemudian takut, pengarangpun sudah ketularan menjual cerita kepedihan , sama seperti sekarang acara televisi yang semarak menjual kepedihan kepada pemirsa, dengan alasan banyak yang suka.

Saya tahu , Anin tak bermaksud itu pada Tanah Tabu ini. Sebelum Tanah Tabu, sudah banyak cerita bertaburan tentang hitam temaram kehidupan kaum perempuan di pedalaman. Namun selalu tinggal cerita kepedihan, tanpa ada jalan keluar.

Lalu siapa yang salah ? Tanah Tabu, Leksi, Mace , Mabel atau dua binatang itu Pum dan Kwee? Lembah Baliem dan juga banyak Lembah lain di dunia yang berpenghuni kaum ibu dan perempuan itu haus akan “sesuatu” yang akan membuat mereka berani untuk untuk bertindak menentang ketidak-adilan yang menimpa mereka, walau pengorbanan apapun akan di tempuhnya, demi terbebas dari kungkungan yang membelenggu.

Cerita Inspiratif, solusi jalan keluar itu selalu akan ditunggu oleh mereka, karena siapa lagi yang akan membebaskan mereka dari kebodohan, kemiskinan, belenggu adat-istiadat yang cenderung memasung kaum perempuan.

Bogor, 24 mei 2009
oleh: ilenk_rembulan(www.kompas.com)

Related Posts:

'Susu Sapi Bukan untuk Manusia'

Tidak ada makhluk di dunia ini yang ketika sudah dewasa masih minum susu, kecuali manusia. Lihatlah sapi, kambing, kerbau, atau apa pun: begitu sudah tidak anak-anak lagi tidak akan minum susu. Mengapa manusia seperti menyalahi perilaku yang alami seperti itu?

"Itu gara-gara pabrik susu yang terus mengiklankan produknya," ujar Prof Dr Hiromi Shinya, penulis buku yang sangat laris: The Miracle of Enzyme (Keajaiban Enzim) yang sudah terbit dalam bahasa Indonesia dengan judul yang sama. Padahal, katanya, susu sapi adalah makanan/minuman paling buruk untuk manusia. Manusia seharusnya hanya minum susu manusia. Sebagaimana anak sapi yang juga hanya minum susu sapi. Mana ada anak sapi minum susu manusia, katanya.

Mengapa susu paling jelek untuk manusia? Bahkan, katanya, bisa menjadi penyebab osteoporosis? Jawabnya: karena susu itu benda cair sehingga ketika masuk mulut langsung mengalir ke kerongkongan. Tidak sempat berinteraksi dengan enzim yang diproduksi mulut kita. Akibat tidak bercampur enzim, tugas usus semakin berat. Begitu sampai di usus, susu tersebut langsung menggumpal dan sulit sekali dicerna. Untuk bisa mencernanya, tubuh terpaksa mengeluarkan cadangan "enzim induk" yang seharusnya lebih baik dihemat. Enzim induk itu mestinya untuk pertumbuhan tubuh, termasuk pertumbuhan tulang. Namun, karena enzim induk terlalu banyak dipakai untuk membantu mencerna susu, peminum susu akan lebih mudah terkena osteoporosis.

Profesor Hiromi tentu tidak hanya mencari sensasi. Dia ahli usus terkemuka di dunia. Dialah dokter pertama di dunia yang melakukan operasi polip dan tumor di usus tanpa harus membedah perut. Dia kini sudah berumur 70 tahun. Berarti dia sudah sangat berpengalaman menjalani praktik kedokteran. Dia sudah memeriksa keadaan usus bagian dalam lebih dari 300.000 manusia Amerika dan Jepang. Dia memang orang Amerika kelahiran Jepang yang selama karirnya sebagai dokter terus mondar-mandir di antara dua negara itu.

Setiap memeriksa usus pasiennya, Prof Hiromi sekalian melakukan penelitian. Yakni, untuk mengetahui kaitan wujud dalamnya usus dengan kebiasaan makan dan minum pasiennya. Dia menjadi hafal pasien yang ususnya berantakan pasti yang makan atau minumnya tidak bermutu. Dan, yang dia sebut tidak bermutu itu antara lain susu dan daging.

Dia melihat alangkah mengerikannya bentuk usus orang yang biasa makan makanan/minuman yang "jelek": benjol-benjol, luka-luka, bisul-bisul, bercak-bercak hitam, dan menyempit di sana-sini seperti diikat dengan karet gelang. Jelek di situ berarti tidak memenuhi syarat yang diinginkan usus. Sedangkan usus orang yang makanannya sehat/baik, digambarkannya sangat bagus, bintik-bintik rata, kemerahan, dan segar.

Karena tugas usus adalah menyerap makanan, tugas itu tidak bisa dia lakukan kalau makanan yang masuk tidak memenuhi syarat si usus. Bukan saja ususnya kecapean, juga sari makanan yang diserap pun tidak banyak. Akibatnya, pertumbuhan sel-sel tubuh kurang baik, daya tahan tubuh sangat jelek, sel radikal bebas bermunculan, penyakit timbul, dan kulit cepat menua. Bahkan, makanan yang tidak berserat seperti daging, bisa menyisakan kotoran yang menempel di dinding usus: menjadi tinja stagnan yang kemudian membusuk dan menimbulkan penyakit lagi.

Karena itu, Prof Hiromi tidak merekomendasikan daging sebagai makanan. Dia hanya menganjurkan makan daging itu cukup 15 persen dari seluruh makanan yang masuk ke perut.

Dia mengambil contoh yang sangat menarik, meski di bagian ini saya rasa, keilmiahannya kurang bisa dipertanggungjawabkan. Misalnya, dia minta kita menyadari berapakah jumlah gigi taring kita, yang tugasnya mengoyak-ngoyak makanan seperti daging: hanya 15 persen dari seluruh gigi kita. Itu berarti bahwa alam hanya menyediakan infrastruktur untuk makan daging 15 persen dari seluruh makanan yang kita perlukan.

Dia juga menyebut contoh harimau yang hanya makan daging. Larinya memang kencang, tapi hanya untuk menit-menit awal. Ketika diajak "lomba lari" oleh mangsanya, harimau akan cepat kehabisan tenaga. Berbeda dengan kuda yang tidak makan daging. Ketahanan larinya lebih hebat.

Di samping pemilihan makanan, Prof Hiromi mempersoalkan cara makan. Makanan itu, katanya, harus dikunyah minimal 30 kali. Bahkan, untuk makanan yang agak keras harus sampai 70 kali. Bukan saja bisa lebih lembut, yang lebih penting agar di mulut makanan bisa bercampur dengan enzim secara sempurna. Demikian juga kebiasaan minum setelah makan bukanlah kebiasaan yang baik. Minum itu, tulisnya, sebaiknya setengah jam sebelum makan. Agar air sudah sempat diserap usus lebih dulu.

Bagaimana kalau makanannya seret masuk tenggorokan? Nah, ini dia, ketahuan. Berarti mengunyahnya kurang dari 30 kali! Dia juga menganjurkan agar setelah makan sebaiknya jangan tidur sebelum empat atau lima jam kemudian. Tidur itu, tulisnya, harus dalam keadaan perut kosong. Kalau semua teorinya diterapkan, orang bukan saja lebih sehat, tapi juga panjang umur, awet muda, dan tidak akan gembrot.

Yang paling mendasar dari teorinya adalah: setiap tubuh manusia sudah diberi "modal" oleh alam bernama enzim-induk dalam jumlah tertentu yang tersimpan di dalam "lumbung enzim-induk". Enzim-induk ini setiap hari dikeluarkan dari "lumbung"-nya untuk diubah menjadi berbagai macam enzim sesuai keperluan hari itu. Semakin jelek kualitas makanan yang masuk ke perut, semakin boros menguras lumbung enzim-induk. Mati, menurut dia, adalah habisnya enzim di lumbung masing-masing.

Maka untuk bisa berumur panjang, awet muda, tidak pernah sakit, dan langsing haruslah menghemat enzim-induk itu. Bahkan, kalau bisa ditambah dengan cara selalu makan makanan segar. Ada yang menarik dalam hal makanan segar ini. Semua makanan (mentah maupun yang sudah dimasak) yang sudah lama terkena udara akan mengalami oksidasi. Dia memberi contoh besi yang kalau lama dibiarkan di udara terbuka mengalami karatan. Bahan makanan pun demikian.

Apalagi kalau makanan itu digoreng dengan minyak. Minyaknya sendiri sudah persoalan, apalagi kalau minyak itu sudah teroksidasi. Karena itu, kalau makan makanan yang digoreng saja sudah kurang baik, akan lebih parah kalau makanan itu sudah lama dibiarkan di udara terbuka. Minyak yang oksidasi, katanya, sangat bahaya bagi usus. Maksudnya, mengolah makanan seperti itu memerlukan enzim yang banyak.

Apa saja makanan yang direkomendasikan? Sayur, biji-bijian, dan buah. Jangan terlalu banyak makan makanan yang berprotein. Protein yang melebihi keperluan tubuh ternyata tidak bisa disimpan. Protein itu harus dibuang. Membuangnya pun memerlukan kekuatan yang ujung-ujungnya juga berasal dari lumbung enzim. Untuk apa makan berlebih kalau untuk mengolah makanan itu harus menguras enzim dan untuk membuang kelebihannya juga harus menguras lumbung enzim.

Prof Hiromi sendiri secara konsekuen menjalani prinsip hidup seperti itu dengan sungguh-sungguh. Hasilnya, umurnya sudah 70 tahun, tapi belum pernah sakit. Penampilannya seperti 15 tahun lebih muda. Tentu sesekali dia juga makan makanan yang di luar itu. Sebab, sesekali saja tidak apa-apa. Menurunnya kualitas usus terjadi karena makanan "jelek" itu masuk ke dalamnya secara terus-menerus atau terlalu sering.

Terhadap pasiennya, Prof Hiromi juga menerapkan "pengobatan" seperti itu. Pasien-pasien penyakit usus, termasuk kanker usus, banyak dia selesaikan dengan "pengobatan" alamiah tersebut. Pasiennya yang sudah gawat dia minta mengikuti cara hidup sehat seperti itu dan hasilnya sangat memuaskan. Dokter, katanya, banyak melihat pasien hanya dari satu sisi di bidang sakitnya itu. Jarang dokter yang mau melihatnya melalui sistem tubuh secara keseluruhan. Dokter jantung hanya fokus ke jantung. Padahal, penyebab pokoknya bisa jadi justru di usus. Demikian juga dokter-dokter spesialis lain. Pendidikan dokter spesialislah yang menghancurkan ilmu kedokteran yang sesungguhnya.

Saya mencoba mengikuti saran buku ini sebulan terakhir ini. Tapi, baru bisa 50 persennya. Entah, persentase itu akan bisa naik atau justru turun lagi sebulan ke depan.

Yang menggembirakan dari buku Prof Hiromi ini adalah: orang itu harus makan makanan yang enak. Dengan makan enak, hatinya senang. Kalau hatinya sudah senang dan pikirannya gembira, terjadilah mekanisme dalam tubuh yang bisa membuat enzim-induk bertambah. Nah..... gan pei! (From : Friend)

Related Posts:

Buah dan Sayur Penangkal Stres

Stres sepertinya sudah menjadi teman akrab kaum metropolitan yang selalu dililit kesibukan. Banyak cara untuk menekan stres. Tak harus rekreasi, menonton, atau memanjakan diri di salon untuk meredakan tekanan yang Anda derita.

Ternyata makan bisa menjadi jalan keluarnya. Tapi tidak sembarang makan, beberapa jenis buah dan sayur layak Anda pilih. Dijamin stres berkurang dan mood akan normal kembali. Berikut buat dan sayur penangkal stres:

Alpukat

Ternyata buah yang memiliki rasa legit ini memiliki kadar lemak tak jenuh dan potasium yang bisa menurunkan tekanan darah. Penelitian dari The National Hearth, Lung, and Blood Institute, mengatakan bahwa konsumsi potasium yang cukup bisa menurunkan tekanan darah.

Jeruk

Kandungan vitamin C yang ada dalam buah jeruk mampu mengurangi stres dan membuat perasaan nyaman. Vitamin C mampu mengembalikan tekanan darah dan kortisol ke level normal setelah situasi yang menegangkan. Tak hanya itu, vitamin C juga bagus untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Bayam

Saat stres, kondisi fisik Anda juga turut menurun. Anda mungkin akan mengalami sakit kepala dan lelah. Ini pertanda tubuh kekurangan magnesium. Semangkuk sayur bayam plus wortel hangat akan mencukupi kebutuhan magnesium. Tubuh Anda pun akan kembali bugar dan sehat. (From : Friend)

Related Posts:

Gmail Tambahkan Fitur Undo Send

Pernahkah Anda menyesal menekan tombol Send ketika suasana hati sedang marah? Sekarang otak cerdas di Google labs telah memikirkan masalah ini. Dengan menambahkan fitur Undo Send membolehkan pengguna membatalkan pengiriman email.

Tetapi ini hanya dapat dipergunakan dalam kurun waktu lima detik setelah email dikirim. Sesudah 5 detik itu, email akan dikirimkan, sekalipun Anda menutup Windows ataupun me-reboot komputer. Untuk mengaktifkan fitur ini, cari di Gmail Labs dan klik di link Undo.(www.epochtimes.co.id)

Related Posts:

Dunia Gempar Ikan Purba Tangkapan Yustinus

Dua nelayan asal Malalayang, Manado, Yustinus Lahama dan Delfie, tidak menyangka ikan hasil tangkapannya pada 19 Mei 2007 di perairan Teluk Manado, cukup menggegerkan dunia. Pasalnya, ikan yang diketahui para ilmuwan dunia itu, sejenis "Latimeria menadoensis" atau Coelacanth, merupakan ikan purba yang sebenarnya sudah dianggap punah sejak 65 juta tahun lalu. Sekarang ikan tersebut telah dipajang dan membuat gempar peserta dari berbagai negara yang ikut dalam ajang World Ocean Conference (WOC) dan Coral Triangle Initiative (CTI) Summit, 11-15 Mei 2009.

Yustinus mengatakan, ikan purba tersebut ditangkap ketika tersangkut kail miliknya. Ketika ditarik nampak seekor ikan dengan panjang kurang lebih satu meter dan berat berkisar 30 Kg disertai bintik-bintik putih.

Ikan itu didapat pada kedalaman laut sekitar 105 meter, di pantai Malalayang, pada pukul 08.00 Wita, 19 Mei lalu. "Meski tergolong besar, namun ikan tersebut tampaknya tidak melakukan perlawanan lagi ketika diseret hingga ke dalam perahu," katanya, mengisahkan penangkapan itu.

Menurut data berbagai sumber, Coelacanth diartikan sebagai "duri yang berongga" berdasarkan kata Yunani coelia, "berongga" dan acanthos, "duri". Ini merujuk pada fisiknya yang berduri pada sirip yang berongga.

Coelacanth adalah ikan yang berasal dari sebuah cabang evolusi tertua yang masih hidup dari ikan berahang. Diperkirakan sudah punah sejak akhir masa Cretaceous 65 juta tahun lalu, sampai sebuah spesimen ditemukan di Timur Afrika Selatan, di perairan Sungai Chalumna tahun 1938.

Namun, sejak itu Coelacanth ditemukan di Komoro, perairan Pulau Manado Tua di Sulawesi, negara Kenya, Tanzania, Mozambik, Madagaskar dan Taman Llaut St Lucia di Afrika Selatan.

Di Indonesia, khususnya di sekitar Manado, spesies ini oleh masyarakat lokal dinamai ikan raja laut. Coelacanth terdiri dari sekitar 120 spesies yang diketahui berdasarkan penemuan fosil. Sampai saat ini, telah ada dua spesies hidup Coelacanth yang ditemukan yaitu Coelacanth Komoro, Latimeria chalumnae dan Coelacanth Sulawesi, Latimeria menadoensis.

"Hingga tahun 1938, ikan yang berkerabat dekat dengan ikan paru-paru ini dianggap telah punah semenjak akhir masa Cretaceous, sekitar 65 juta tahun yang silam," kata Dekan Fakultas Kelautan dan Perikanan Unsrat Manado, Prof KWA Masengie.

Menurut dia, ada seorang iktiologis (ahli ikan), Dr JLB Smith kemudian mendeskripsi ikan tersebut dan menerbitkan artikelnya di jurnal Nature pada tahun 1939.

Ia memberi nama Latimeria chalumnae kepada ikan jenis baru tersebut, untuk mengenang sang kurator museum dan lokasi penemuan ikan itu.

Pencarian lokasi tempat tinggal ikan purba itu selama belasan tahun berikutnya kemudian mendapatkan perairan Kepulauan Komoro di Samudera Hindia sebelah barat sebagai habitatnya, di mana beberapa ratus individu diperkirakan hidup pada kedalaman laut lebih dari 150 meter.

Di luar kepulauan itu, sampai tahun 1990-an beberapa individu juga tertangkap di perairan Mozambik, Madagaskar dan juga Afrika Selatan. Namun semuanya masih dianggap sebagai bagian dari populasi yang kurang lebih sama.

Pada tahun 1998, enam puluh tahun setelah ditemukannya fosil hidup Coelacanth Komoro, seekor ikan raja laut tertangkap jaring nelayan di perairan Pulau Manado Tua, Sulawesi Utara.

Ikan ini sudah dikenal lama oleh para nelayan setempat, namun belum diketahui keberadaannya di sana oleh dunia ilmu pengetahuan. Ikan purba itu secara fisik mirip Coelacanth Komoro, dengan perbedaan pada warnanya.

Ketika ikan itu ditangkap dengan jenis yang lain oleh dua nelayan di Manado, informasinya langsung menghebohkan warga hingga ke telinga Gubernur Sulut, SH Sarundajang. Gubernur Sulut SH Sarundajang selaku penggagas pelaksana WOC, langsung mencari ikan tersebut dengan mengundang sejumlah peneliti dari berbagai akademisi, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Ikan tersebut langsung diamankan di Dinas Kelautan dan Perikanan Sulut, disimpan di "cold storage", agar bisa terus bertahan hingga pelaksanaan WOC dan kepentingan ilmiah.

Manado Ocean Declaration (MOD) sudah disepakati pada WOC yang diikuti ribuan peserta dari 80 lebih negara di Manado, serta telah mencatat sejarah tentang penyelamatan laut dan konservasinya.

Namun, keberadaan ikan purba yang ternyata masih berada di perairan di dunia ini tetap mencuatkan ide, agar Coelacanth jadi maskot WOC.

Koordinator Media Center WOC Roy Tumiwa di Manado, mengatakan, ikan purba itu sudah dijadikan bahan diskusi di tingkat pemerintah dan stakeholder kelautan.

Keberhasilan menyelenggarakan WOC telah menjadikan Kota Manado terkenal ke berbagai penjuru dunia. Namun, akan lebih terkenal lagi, bila ikan purba coelancanth kelak dijadikan maskot WOC. (www.kompas.com)

Related Posts:

Mengkudu dan Teh untuk Perawatan Rambut

Berbagai produk perawatan rambut modern kini mudah diperoleh di pasaran. Meski demikian, bukan berarti perawatan rambut ala tradisional tak dilirik lagi. Selain bahannya mudah didapat, khasiatnya pun tak kalah jitu asal dilakukan teratur. Malah, tak seperti produk buatan pabrik, efek negatifnya justru nyaris tak ada. Air teh basi atau buah mengkudu, misalnya, bisa jadi alternatif bahan perawatan rambut.

1. Teh

Teh basi sejak dulu dikenal dapat menjaga kesehatan rambut. Buat seduhan teh, baik dari teh tubruk atau pun teh celup (instan). Biarkan semalaman. Keramasi dulu rambut sampai bersih, lalu siram teh basi di kepala. Biarkan sesaat sebelum dibilas. Khasiat teh ini bermacam-macam, tergantung dari jenisnya.

• Jasmine tea (teh melati)
Konon meningkatkan kilau rambut. Selain baik untuk rambut yang hitam alami, juga cocok untuk rambut beruban ataupun yang dicat.

• Mint Tea
Khasiat daun mint yang terdapat dalam teh ini dapat menghilangkan ketombe ataupun rasa gatal-gatal pada kulit kepala.

2. Mengkudu

Mengkudu yang selama ini dikonsumsi untuk kesehatan tubuh, ternyata juga berkhasiat untuk rambut. Selain mencegah kerontokan, mengkudu dapat menghaluskan dan melembutkan tekstur rambut. Pilih mengkudu yang matang, hancurkan atau blender secara kasar. Kemudian campurkan dengan kuning telur bebek, aduk rata sehingga menyerupai masker. Lumurkan ramuan ini pada rambut yang telah dikeramas. Biarkan selama 10 menit dan bilas sampai bersih.(www.yudhim.blogspot.com)

Related Posts:

Penjual Nasi Rames

Seorang ibu tua setiap pagi menjual nasi rames di sebuah pasar. Dan menjelang siang, biasanya nasi rames selalu habis terjual. Pembelinya berasal dari berbagai golongan: tukang sayur, sopir angkot, satpam, anak sekolah, pegawai, ibu rumah tangga dan sebagainya. Suatu pagi seorang ibu ingin memborong semua nasi rames tersebut.

“Bu, saya borong semua nasi ramesnya,” kata si Ibu bersemangat.
“Maaf, Bu,” sahut Ibu Tua, “saya tidak bisa menjual semua nasi rames ini kepada Ibu,” lanjutnya.
Ibu itu terkejut, “Lho kenapa? Bukankah tugas Ibu hari ini menjadi lebih cepat selesai?”
”Maaf, Bu,” jawab Ibu Tua, ”di pasar ini, banyak orang yang membutuhkan nasi rames ini. Kalau ibu beli semua, nanti mereka akan kesusahan.”

Nasi rames, fasilitasi, laporan, desain, informasi, atau apa pun hasil pekerjaan Anda, pasti selalu ada pihak di ujung sana yang menerimanya. Orang-orang tersebut membutuhkan hasil terbaik dari yang bisa Anda berikan.

Ibu Tua penjual nasi rames tadi bisa saja memilih pulang cepat jika jualannya jadi diborong. Tetapi dia memilih tidak mengecewakan orang-orang yang mengharapkan nasi ramesnya. (From : Friend)

Related Posts:

Manfaat Jeruk Bali

Jeruk bali bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan pektinnya lebih banyak dibandingkan dengan jeruk jenis lain. Pektin inilah yang dipercaya mampu menurunkan kolesterol sekaligus mengurangi risiko sakit jantung.

Hampir semua orang kenal jeruk bali. Rasa dan bentuknya khas. Kulitnya sering dimanfaatkan anak-anak di pedesaan sebagai bahan baku mobil-mobilan. Daging buahnya yang segar dan banyak mengandung air, bisa langsung dimakan setelah dikupas atau sebagai campuran salad maupun rujak.

Buahnya yang berwarna putih dapat dijadikan manisan setelah dibuang bagian kulit luarnya yang banyak mengandung kelenjar minyak. Di Vietnam, bunganya yang harum digunakan untuk membuat parfum. Bukan hanya itu, kayunya juga sering dimanfaatkan untuk gagang perkakas alat dapur.

Jeruk bali bermanfaat menurunkan kolesterol dan melawan penyakit jantung. Kenyataan tersebut diungkapkan peneliti asal Israel seperti yang dirilis di berbagai situs kesehatan dunia.

Penelitian tersebut melibatkan 57 orang dengan kadar kolesterol tinggi dan baru menjalani operasi bypass pembuluh darah koroner. Kandungan lemak yang sangat tinggi menyebabkan tubuh pasien kebal terhadap obat-obatan yang biasa dipakai untuk menurunkan kadar kolesterol.

Pasien-pasien tersebut kemudian dibedakan menjadi tiga kelompok.
*Kelompok pertama diberi hidangan jeruk bali dengan daging buah berwarna merah selama 30 hari berturut-turut.
*Kelompok kedua diberi jeruk bali warna putih. *Kelompok terakhir tidak diberi jeruk bali sama sekali.

Hasilnya, pasien kelompok pertama dan kedua sama-sama mengalami penurunan lemak darah, sedangkan pasien di kelompok terakhir tidak mengalami perubahan apa pun. Diketahui pula bahwa jeruk bali merah diyakini lebih efektif menurunkan kadar lemak, khususnya trigliserida.

Kandungan likopen jeruk bali berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Menurut para peneliti, daging buah segar maupun jusnya memiliki manfaat yang sama. Temuan-temuan ini dilaporkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry.

Antibakteri

Para ahli dari Universitas Jagiellonian, Polandia, menemukan, ekstrak jeruk bali mengandung antibakteri dan antioksidan yang bisa "menenangkan" sistem getah perut untuk membantu proses penyembuhan. Dr. Thomas Brzozowski, ketua penelitian, menyarankan agar para penderita tukak lambung memasukkan jeruk ke dalam diet mereka meski secara alamiah mengandung asam.

Selama ini penderita luka lambung diminta tidak memasukkan jeruk ke dalam diet mereka, tetapi penelitian ini justru menyarankan sebaliknya. Ekstraknya diyakini bisa mengurangi kadar enzim COX-1 dan COX-2 yang ada dalam obat-obatan..
Kondisi ini memainkan peran utama dalam upaya penyembuhan lambung. Para peneliti yakin ekstrak jeruk bali mampu menyatu dengan kedua enzim itu dalam proses penyembuhah lambung.

Tak hanya bermanfaat menjaga kesehatan jantung dan lambung, jeruk bali juga baik untuk kesehatan gusi karena kadar vitamin C-nya tinggi. Hal ini diungkapkan Peneliti di Universitas Friedrich Schiller, Jerman, yang menemukan kaitan kesehatan gusi pada mereka yang banyak mengonsumsi jeruk bali.

Penelitian melibatkan 58 responden yang mengalami kerusakan gusi yang cukup parah. Kenyataannya, jeruk bali membawa dampak positif setelah dikonsumsi setiap hari selama sekitar dua minggu. Bahkan, dampak positif itu juga berlaku bagi perokok maupun bukan perokok. Seperti diketahui merokok adalah salah satu penyebab utama kerusakan gusi..

Manfaat lain jeruk bali, yakni membersihkan sel darah merah yang telah tua didalam tubuh dan menormalkan hematokrit (persentase sel darah per volume darah). Sekaligus sebagai sumber antioksidan penangkal kanker.

Jus Paling Favorit

Selain dikonsumsi segar, jeruk bali sering diolah dalam bentuk jus. Saat membuat jus, Anda dapat mencampur jeruk bali dengan bahan atau buah lainnya, sehingga rasanya jadi lebih nikmat.

Berikut contoh meramu jeruk bali yang baik untuk kesehatan:

- Sumber vitamin C dan penurun kolesterol
Konsumsi dua "siung" (helai dalam buah) jeruk bali ukuran sedang setiap hari untuk mendapatkan manfaatnya secara maksimal.

- Minuman antioksidan dan antikanker
Ambil satu buah jeruk bali ukuran sedang yang telah dikupas dan dibuang isinya. Masukkan ke dalam blender, tambahkan air secukupnya. Dapat juga ditambahkan satu sedok madu dan buah lainnya seperti mangga atau pir.
Cara lain, ambil satu buah jeruk bali ukuran sedang yang telah dikupas dan dibuang isinya, dan 1 cm jahe kupas. Masukkan seluruh bahan tersebut ke blender dengan ditambah sedikit air.

- Manisan
Potong-potong daging kulit jeruk bali (kulit luarnya dibuang) berbentuk juring, rebus dengan api kecil selama 60 menit. Buang air rebusannya, tiriskan, lalu timbang. Siapkan gula pasir sama beratnya dengan berat kulit jeruk yang telah direbus.

Taruh kulit jeruk rebus dalam panci, bubuhi air hingga terendam seluruhnya, tambahkan gula pasir. Rebus di atas api kecil sambil sesekali diaduk sampai menjadi sirop pekat. Angkat, biarkan kulit jeruk tetap terendam dalam sirop semalaman.
Esoknya, masak lagi di atas api kecil hingga sirop gula hampir habis. Keluarkan kulit jeruk dari sirop, hamparkan di atas nyiru, jemur hingga setengah kering. Potong-potong kecil panjang, masukkan ke dalam wadah tertutup. Agar tahan lama (1 bulan), simpan dalam lemari es.

Selain disantap sebagai kudapan, manisan kulit, jeruk bali bisa dicampurkan ke dalam adonan cake, terutama untuk menggantikan manisan sukade atau kulit jeruk parut. Manisan kulit jeruk yang dicampur manisan kering buah-buahan akan memperkaya cita rasa fruitcake.

- Campuran salad buah
Siapkan 200 gram pepaya, 200 gram apel, 200 gram nanas, 200 gram melon (semuanya dipotong dadu), dan jeruk bali ukuran sedang yang telah dikupas, dibuang isinya, dan dipotong-potong sesuai selera. Tambahkan stroberi dan kiwi untuk hiasan.
Siapkan juga bahan dressing, campuran alpukat yang telah diblender halus dengan mayones. Tambahkan empat sendok madu, kocok dengan mikser sampai rata, beri air secukupnya, lalu aduk rata. Bahan buah segar diatur dalam mangkuk atau piring, kemudian disiram dengan dressing.

Kandungan Jeruk Bali

1. Likopen
Kandungan likopen pada jeruk bali cukup tinggi, yaitu 350 mikrogram per 100 gram daging buah. Jika bersinergi dengan betakaroten (provitamin A) yang banyak terdapat pada jeruk bali, likopen bisa berperan sebagai antioksidan.

2. Pektin
Jeruk bali mengandung pektin jauh lebih banyak dibandingkan dengan jenis jeruk lainnya setelah dijus. Satu porsi jus jeruk bali mengandung lebih dari 3,9 persen pektin. Setiap 15 gram pektin dapat menurunkan 10 persen tingkat kolesterol. Berarti jeruk bali dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

3. Zat aktif pembersih darah
Jeruk bali dipercaya mengandung zat aktif yang dapat membersihkan sel darah merah yang telah tua di dalam tubuh dan menormalkan hematokrit, yaitu persentase sel darah per volume darah. Tingkat hematokrit normal pada wanita adalah 37-47 persen, sedangkan laki-laki 40-54 persen. Rendahnya hematokrit akan menyebabkan anemia, tetapi jika sangat tinggi dapat memicu penyakit jantung karena darah jadi mengental.

4. Kalium
Jeruk bali (gravefruit) merupakan sumber kalium, vitamin A (440 IU), bioflavonoid, dan likopen (350 ug/100g). Hasil penelitian, jeruk bali termasuk antikanker yang sekaligus menyehatkan prostat.

5. Vitamin C
Seperti jeruk lain, jeruk bali adalah sumber vitamin C (350 mikrogram per 100 gram daging jeruk). Vitamin C sangat baik sebagai sumber antioksidan.

Perokok dianjurkan untuk mengosumsi jeruk bali dua "siung" (helai dalam buah) setiap hari. Peningkatan kadar vitamin C di dalam darah mampu memperbaiki jaringan yang rusak, bahkan kanker, akibat tidak stabilnya molekul radikal bebas karena rokok dan polusi udara. (From : Friend)

Related Posts:

Apa itu Swine Flu atau Flu Babi ?

1. Apa itu Swine Flu atau Flu Babi ? Swine Flu (H1N1)adalah Virus Flu pada binatang babi yang tidak sama dengan Virus Flu pada manusia. Swine Flu yang saat ini menyerang secara pandemi di Mexico & US adalah Swine Flu yang mengalami Mutagenic Shift dari gabungan beberapa Virus Flu diantaranya : Swine FLu Babi + Avian FLu + FLu Manusia.

2. Mengapa hal demikian dapat terjadi (gabungan beberapa virus) ?
Pada dasarnya Genetic Virus Flu sering berubah rubah. Akibatnya Respon Immune tidak dapat mengenal sepenuhnya (parsial) pada waktu infeksi berulang. Pada waktu yang bersamaan terdapat Virus Influenza yang lain yang menginfeksi sel yang sama. Terjadilah pencampuran Virus yang akan mengakibatkan Strain yang baru (Mutagenic / Antigenic Shift). Dapat juga terjadi suatu Evolusi (Mutagenic Drift). Oleh karena itu tidaklah mengherankan apabila di kemudian hari dapat timbul Influenza Virus Kuda (H7N7, H4N8) , Virus Lembu Sapi bahkan Ikan Paus (H3N2)

3. Bagaimana penularan Swine Flu ?
a. Melalui Human to Human infection
b. Orang yang terinfeksi Swine Flu dapat menyebarkan Germ Flu (Basil Kuman) sehari sebelum Gejala Flu mereka muncul hingga 7 hari setelah mereka sakit
c. Penularan melalui udara
d. Penularan melalui kontak tangan dengan selaput lendir
Contoh : Kita menyentuh object yang di pegang oleh orang yang terinfeksi Swine Flu. Tanpa kita sadari kita menyentuh mata kita sendiri misal Gatal atau kucek mata, hidung & mulut.
e. Pada daerah SUBTROPIS (daerah yang mempunyai 4 musim). Tetapi kita yang berada di daerah Tropis tidak boleh lengah begitu saja

4. Seberapa parahkah Penyakit Swine Flu ?
a. Penyakit ini berbeda antara Mexico & America. Mexico lebih parah dari America.
b. Penyakit ini lebih ganas dari Avian Flu 3 - 5 kali akan tetapi dalam populasi jauh lebih kecil dari Avian Flu. Bila 100 orang terinfeksi Avian FLu maka kemungkinannnya 80 orang akan meninggal dunia. Bila 100 orang terinfeksi Swine Flu maka kemungkinannnya 7 orang akan meninggal dunia.
c. Penyakit ini menyerang Paru paru dan menyebabkan kematian karena mengalami Kegagalan Pernafasan ( Respiratory Failure ) akibat pembuluh darah paru yang pecah.

5. Bagaimana gejala Swine Flu ?
Gejala Swine Flu yang tersering adalah :
a. Demam lebih dari 37,7 C
b. Rasa Capek
c. Kurangnya nafsu makan
d. Batuk

Ada juga penderita disertai gejala tambahan :
a. Pilek
b. Sakit Tenggorokan
c. Mual
d. Muntah
e. Diare

Tips : Waspadalah bila kita mengalami Flu disertai Muntah & Diare !

6. Apa yang harus saya lakukan dirumah bila menderita Flu ?
a. Selain untuk berobat hindarilah bepergian , lebih baik sementara di rumah.
b. Bila bersin & batuk tutuplah hidung dan mulut dengan tissue . Kemudian segeralah buang tissue itu ke kotak sampah.
c. Cucilah tangan anda segera !
d. Banyaklah istirahat
e. Ukurlah suhu tubuh sebelum tidur
f. Mintalah Ibu memasak Sop Ayam ( anti inflammatory ) & makanlah selagi hangat
g. Minumlah Teh Hijau ( antioxidan ) , bila memungkinkan campurlah dengan Black Tea ( antioxidan ). Minumlah selagi hangat , hiruplah uapnya
h. Minumlah Lemon , Madu & Whiskey sedikit ( biasa untuk orang Eropa )
i. Mandilah air hangat
j. Vitamin C yang mengandung Zn ( Zegase atau Zegavit ) atau Jeruk Peres
k. Banyaklah minum terutama air hangat.

7. Apa obat Swine Flu ?
Tamiflu ( Oseltamivir ) 75 mg Capsule : 2 x 1 Capsule selama 5 - 7 hari
Relenza ( Zanamivir )
Obat ini akan efektif bila di minum kurang dari 36 - 48 jam sesudah serangan Swine Flu. Dan akan terasa perbaikan pada keesokan harinya. Di America ditemukan ada juga yang sembuh tanpa pengobatan Tamiflu atau Relenza ( CDC = Center for Disease Control & Prevention )

8. Bagaimana mencegah Swine Flu ?
a. Mencuci tangan dengan Sabun & Air atau Alkohol Based Hand Cleaner
Kondisi yang mengharuskan kita mencuci tangan :
* Sebelum mulai bekerja
* Sesudah dari Toilet
* Apapun yang di kotori oleh Pekerjaan
* Sebelum memegang Sarung Tangan / Handuk / Alat Pelindung Diri ( termasuk Pakaian dll )
b. Jangan terlalu dekat dengan orang yang sedang terinfeksi
Jangan malu untuk memakai Masker
c. Jangan menyentuh langsung selaput lendir seperti mata , Hidung & Mulut

9. Tanda tanda Kondisi Emergency di rumah :
a. Penderita mengeluh Sakit Dada dan atau Kesulitan Bernafas
b. Daerah di sekitar bibir menjadi biru atau keunguan
c. Muntah dan Diare yang berlanjut
d. Tanda tanda Dehidrasi ( Kekurangan Cairan )
e. Respon lambat dari biasanya atau Bingung an

10. Kelompok yang beresiko terkena penyakit lebih berat ( cepat beralih ke kondisi Emergency )
a. Penderita berumur 65 tahun keatas
b. Semua golongan yang mempunyai penyakit Kronik ataupun Metabolic
c. Penderita penyakit Paru , Jantung & Immune System
d. Trimeter Ke tiga dari Kehamilan atau sehabis melahirkan (From : Freddy)

Related Posts: