Hadapi Dengan Senyuman

Mungkin hidup ini tidaklah mudah bagi kebanyakan orang, ada tantangan yang berasal dari pekerjaan, ada juga kerisauan yang datang dari keluarga, ada pula tekanan yang datang dari pelajaran.

Orang dulu mengatakan, dalam kehidupan ini 80 - 90% tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan dan harapkan, perkataan tersebut jika ditelaah memang sangat tepat sekali.

Dikarenakan target yang terlalu banyak dan terlampau jauh, terkadang kita merasa cukup memiliki kemampuan, kadang pula kesempatan yang kita jumpai kurang sempurna. Persoalan seperti ini terjadi setiap hari, membuat kita melewati hari-hari dengan sangat berat dan letih, membuat kekuatan fisik dan mental terkuras.


Kemelut dalam hubungan antara manusia bisa timbul dengan sendirinya, perselisihan atau percekcokan datang sendiri tanpa diundang. Pepatah mengatakan, menjalin kasih itu mudah namun mengarungi hidup itu sulit. Konflik dan perselisihan itu tidak akan berkurang karena kalian adalah suami istri atau teman baik, apalagi ada sebagian orang yang dipandang saja sudah dapat membuat jengkel di hati.

Tidak peduli bagaimanapun situasinya, mari kita hadapi dengan senyuman.

Kehidupan manusia bagaikan sebagian dari perjalanan hidup, selalu mengalami naik dan turun. Dengan melewati berbagai kesulitan saat naik ke atas bukit, kita baru bisa mengecap atau menikmati rasa kegembiraan ketika kita telah berada di puncak dan memandang dari puncak ketinggian. Hari-hari yang sulit dan menderita, tepat adalah kesempatan yang paling baik buat kita untuk bisa meningkat dalam pengasuhan diri.

Walaupun kita semua bisa mengalami banyak sekali kekandasan dan kegagalan, dan seringkali harus menyembunyikan air mata dalam hati, tetapi yang patut dihargai dalam hidup ini adalah prosesnya. Masalah keberhasilan atau kegagalan itu tidak perlu terlalu dirisaukan. Dengan melewati kehidupan ini secara wajar dan bebas, maka terhadap bagaimana nantinya kehidupan ini, tidak akan memberi kita terlampau banyak penyesalan. Dengan berani menyongsong kehidupan, corak warna cemerlang dalam kehidupan ini dengan sendirinya akan membuat Anda terpesona.

Walaupun ada orang yang memukul atau mencaci Anda dengan kata-kata kasar, membuat Anda merasa disalahkan dan disakiti, tetapi bila kita mau menyadari sesungguhnya semuanya itu tentu bukan tanpa sebab. Pertemuan itu ada karena memiliki jodoh pertemuan, semuanya adalah pengaturan dari Sang Penguasa Alam. Mengalah dan berlapang dada sebenarnya bukanlah lemah, mengalami sedikit kerugian sebenarnya juga bukan sesederhana apa yang terlihat di permukaan.

Kehidupan ini panjang tidak terbatas, mungkin kita pernah mengikat jodoh kebaikan, mungkin juga pernah berhutang kejahatan. Bagi yang pernah berhutang, tentu akan diatur supaya Anda membayarnya. Konflik dan perselisihan datang silih berganti, bagaikan tidak akan selesai jika tidak mendapatkan keadilan, siapa yang tahu di belakang semuanya ini ada seluk-beluk yang tersembunyi?

Menahan untuk membayar pada saat itu akan membuat simpul dendam dari suatu kehidupan sirna bagaikan asap dan awan. Jika kejahatan dibayar pula dengan kejahatan, di kemudian hari Anda hanya akan bisa mempersalahkan diri sendiri. Berlapang dada dan bermurah hati, menghadapi segala sesuatu dengan jujur dan tulus, menguraikan segala budi dan dendam dengan kebaikan, maka hidup Anda baru bisa benar-benar bebas dan santai.

Orang yang cerdik mengarungi hidup, selalu akan menghadapi segala sesuatu dengan senyuman. Senyuman itu bagai sinar mentari, yang akan menyingkap berlapis-lapis kabut dalam kehidupan. Tak peduli itu adalah awan mendung yang gelap, atau keadaan putus asa di malam panjang, semuanya ini akan membuat orang dapat melihat kehangatan dari sebuah harapan.

Senyuman itu bagai hujan dan embun, membasahi jiwa hati yang layu dan terluka, sekali lagi memancarkan corak keremajaan. Senyuman itu bagai pedang dan tombak yang tajam dan kuat, membuat kaum lemah walaupun menghadapi kekerasan yang jahat, dengan kegagahan juga akan bisa membangkitkan rasa hormat.

Senyuman yang demikian itu datang dari jiwa yang baik dan indah, bersumber dari kecerdasan dalam kehidupan ini. Senyuman yang demikian itu datang dari keberanian untuk menghadapi, bersumber dari hati yang luas dan lapang. Senyuman yang demikian itu lebih-lebih datang dari adanya pemahaman diri tentang makna dari kehidupan, mengerti hakekat sebenarnya dari hidup ini.

Senyuman bersumber dari hati, memancar keluar dari lubuk hati kita yang terdalam, oleh karena itu dia bisa menerobos keluar dari kabut dan awan, mengikis habis segala kelabu dan kegelapan, menyertai kita sepanjang perjalanan hidup. (www.epochtimes.co.id)

Related Posts:

0 Response to "Hadapi Dengan Senyuman"

Posting Komentar