Ulang Tahun atau Kurang Tahun ?

Setiap kali menerima ucapan ulang tahun, saya selalu merasa bersyukur, namun dalam hati kecil ada sedikit kegalauan yang terpikirkan. Bersyukur karena telah diberi kesempatan untuk memulai hidup kembali.

Kegalauan saat teringat ucapan seorang teman mengenai masalah ulang tahun. “Mengapa kita mesti bergembira saat berulang tahun?” katanya memrovokasi,” Ulang tahun bukan berarti kita bertambah umur namun justru umur kita berkurang!” Memang merupakan pendekatan yang berbeda mengenai pandangan tentang ulang tahun, teman saya yang satu ini percaya bahwa umur setiap manusia sudah terbatas ditentukan oleh yang di atas. Semakin bertambah umur kita, makin berkurang waktu hidup kita.


“Kalau begini terus, kita mesti mengganti kata ulang tahun menjadi kurang tahun dong,” kata saya sambil tergelak, “Betul, berulang tahun berarti mengurangi umur,” sahutnya.

Entah pandangan mana yang benar, namun kedua persepsi tersebut ada benarnya juga. Daripada bingung memikirkan mana yang benar atau salah, lebih bijak kita menyikapinya dengan “ apa yang telah kita perbuat” sepanjang hidup kita? Seperti pepatah dari Tiongkok “Hidup seperti menulis sebuah buku,” setiap lembar dalam buku merupakan sejarah hidup yang kita torehkan. Lembar pertama merupakan awal hidup, yaitu kelahiran kita, dan lembar penutup merupakan akhir kehidupan atau kematian.

Setiap lembar dalam buku kehidupan merupakan “waktu”, karena setiap lembar yang telah kita tutup tidak akan kembali lagi seperti halnya “waktu” yang sudah berjalan, tidak akan kembali.

Membayangkan hal tersebut membuat saya berpikir apa yang telah kita perbuat dalam hidup, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Jika kita terlalu sibuk bekerja setiap hari, seakan tidak ada waktu yang cukup, cobalah untuk berhenti sejenak, untuk sekedar memberikan waktu kita kepada diri sendiri atau orang lain, misalnya dengan melakukan hal-hal yang kita sukai menonton film, berolah raga, berekreasi dengan keluarga, berkumpul bersama dengan orang-orang yang kita kasihi, bersedekah atau sekedar say hello dengan teman lama. Jangan sampai menunggu tubuh Anda berteriak protes alias sakit, atau pasangan Anda bersikap cuek akibat merasa tidak pernah diperhatikan.

Memahami makna ulang tahun sesungguhnya kita mesti bertanya kepada manusia tertua di dunia,yang sudah sering berulang tahun. Saat ini manusia tertua di dunia yang masih hidup berusia 114 tahun, jumlahnya 6 orang, 1 orang pria dan 5 orang perempuan. Rahasia panjang umur yang mereka beberkan ternyata tidak rumit seperti yang kita bayangkan, hanya senantiasa merasa “bahagia” dan “makan tidak berlebihan.”

Bahagia dalam arti senantiasa bersyukur dalam hidup yang mereka jalani. Makan tidak berlebihan mempunyai makna yang mendalam mengenai pengendalian diri, bahwa sesuatu yang berlebihan cenderung tidak baik, sebaliknya sesuatu yang kurang pun tidak baik untuk diri kita.

Sejenak berpikir jika kita sedang atau akan berulang tahun, cobalah meluangkan sedikit waktu untuk merenung mengenai apa yang telah kita lakukan di masa lampau, sekarang dan yang akan kita lakukan di masa depan dalam mengisi lembar buku kehidupan yang akan kita tulis. Setidaknya ada kebahagian yang bisa kita bagi untuk diri sendiri maupun untuk kebahagian orang lain, dengan adanya pengendalian diri yang baik sehingga “ulang tahun” kita tidak menjadi “kurang tahun.” (www.theepochtimes.co.id)

Related Posts:

0 Response to "Ulang Tahun atau Kurang Tahun ?"

Posting Komentar