Tahi Lalat, “ Sekedar Asesoris” Kulit?

Lalu jenis tahi lalat seperti apa yang bisa diketegorikan sebagai kanker kulit? Menurut Dr. I Kethut Surakata, specialis kulit, kita harus mewaspadai tahi lalat ‘hidup’ yaitu jika tiba-tiba tahi lalat menjadi lebar, tebal atau membesar. Jadi jika ada ciri-ciri seperti itu sebaiknya diperiksa lebih lanjut ke dokter untuk mengetahui jika ada kemungkinan tahi lalat itu bersifat ganas maka bisa segera diangkat melalui pembedahan atau bahkan kemoterapi (jika sudah menyebar). Kanker kulit sendiri ada tiga macam yaitu Karsinoma Sel Basal (KSB), Karsinoma Sel Skuamosa (KSS) dan Melanoma Maligna (MM).

KSS sering dijumpai pada orang berusia 40 tahun keatas, terdapat di bagian kepala, hidung dan leher yang terpanggang sinar matahari. Cirinya berupa benjolan kehitaman (seperti tahi lalat) agak berkilau, atau luka yang sulit sembuh yang lambat membesar dan jika tersenggol sedikit berdarah. Bentuknya ada yang berupa guratan-guratan kemerahan, juga ada yang tepinya berbintik-bintik menonjol dan mengeras dan bagian tengahnya cekung. KSB sering timbul di wajah bagian atas, telinga, tungkai dan lapisan kulit mukosa, dan dapat juga di selaput lendir.

Umumnya jenis ini menyerang penderita usia 40 – 60 tahun. Tipenya ada 2 yaitu luka yang meluas, tepinya mengeras dan gampang berdarah. Tipe lainnya yaitu tipe papiler, berupa tumor dengan permukaan berbenjol-benjol seperti kembang kol, berwarna merah atau pucat, membasah dan mudah mengeluarkan darah atau serum.

MM merupakan jenis yang paling ganas namun sedikit penderitanya. Bisasanya yang terkena adalah orang berusia 30- 60 tahun berkulit putih atau terang yang mudah terkena sinar matahari namun sulit menjadi coklat. Iritasi berulang pada tahi lalat bisa berkembang menjadi MM.

MM terjadi di tungkai bawah dan atas, kepala, leher, badan bahkan kuku. Bentuknya mirip tahi lalat namun bisa juga kelainan berupa bercak dengan ukuran mili-centimeter. Warnanya bisa putih, kehitaman, kebiruan, memilikir batas tegas dan menonjol sedikit di permukaan kulit.

Kanker kulit bisa disebabkan karena unsur genetika, sinar Ultra Violet, inframerah dari peralatan yang digunakan berulang selama 20 tahun, radiasi ionisasi setelah 20-30 tahun. Kanker kulit menjadi peringkat pertama untuk kanker pada pria dan ke 4 pada wanita setelah kanker leher rahim, payudara dan ovarium. Dan termasuk sepuluh besar kanker ganas di Indonesia.

Related Posts:

0 Response to "Tahi Lalat, “ Sekedar Asesoris” Kulit?"

Posting Komentar