"Rembulan Tengah Memandangmu"

Seorang ayah tua yang sering mencuri hendak menurunkan teknik istimewanya itu kepada anak-anaknya, agar mereka tidak kekurangan sandang pangan di kemudian hari.

Pada suatu hari, dia mengajak anak bungsunya untuk melakukan aksi pencurian, dia berkata kepada anaknya, “Menjadi seorang pencuri yang ulung, terlebih dulu harus belajar bagaimana cara berjaga-jaga. Kamu berjaga-jaga di luar, jika ada gerak gerik sesuatu, kamu harus segera memberitahu ayah, kita baru bisa melarikan diri dengan selamat.”

Ketika sang ayah sedang berada di dalam kamar tidur pemilik, dengan asyiknya membongkar dan membalik segala barang yang berada di dalam lemari untuk mencari barang-barang yang berharga, tiba-tiba dia mendengar suara teriakan dari anaknya, “Ayah, ada yang telah melihat kita!”

Dia segera meninggalkan tempat kejadian, dengan memegang erat tangan anaknya bersama-sama melarikan diri meninggalkan tempat kejadian.

Setelah berlari untuk beberapa saat lamanya, dia bertanya kepada anaknya, “Nak, siapa orang yang kamu jumpai tadi?”

Dengan polos si anak dia menjawab, “Ayah, tadi rembulan membuka kedua matanya yang terang, sedang memandang ke kita!”

Perkataan dari anak yang polos dan naif, bukankah sedang menunjukkan sebuah prinsip kepada kita, kejadian apa di dalam dunia ini yang tidak terlihat oleh orang lain? Bukan hanya matahari dan rembulan yang melihat kepada kita, berbagai benda dan makhluk di alam semesta ini, mereka semua juga sedang menjadi saksi atas setiap kata dan perbuatan kita.

Orang dulu berkata, “Hidup hendaknya kita jalankan secara apa adanya dan harus dengan penuh martabat. Baik saat sedang berkumpul di depan umum ataupun saat sedang sendiri, tidak perlu berpura-pura dan ditutup-tutupi. Seseorang jika bisa tidak takut pada kegelapan, di dalam hati sepenuhnya percaya akan keberadaan Sang Penguasa, ia tentu memiliki hukum norma dalam hati, maka secara otomatis sikapnya menjadi matang dan besar.

Seseorang yang berhati lurus, tidak penuh tipu muslihat, mudah sekali mendapatkan kepercayaan dari semua orang. Seandainya di dalam hati setiap orang memiliki sebuah rembulan yang terang, maka segala pikiran dan tingkah lakunya tidak akan berani melampaui ba-tasan moral yang akan mencoreng wataknya yang jujur dan tulus.

Bulan terang di dalam hati ini akan membuat jiwa raga kita bersih bagaikan bayangan bulan di dalam air, tanpa ternoda oleh debu sama sekali. (www.epochtimes.co.id)

Related Posts:

0 Response to ""Rembulan Tengah Memandangmu""

Posting Komentar