Uangku dan Uangmu adalah Uang Kita

Saat sebelum memasuki pernikahan sebagai seorang lajang (single), maka Anda menerapkan uangmu adalah uangmu, uangku adalah uangku. Tetapi sesaat Anda bersepakat untuk memasuki bahtera rumah tangga, maka segala Liability and Asset yang Anda miliki akan bergabung menjadi 1 kesatuan dengan yang dimiliki oleh Pasangan Anda (kecuali Anda membuat perjanjian pisah harta sebelum menikah, hubungi Notaris terdekat).

Tidak ada lagi ini uangku dan itu uangmu, atau ini utangku dan itu utangmu, melainkan ini adalah uang dan utang kita bersama.

Sekarang yang terjadi banyak sekali pasangan yang memasuki bahtera perkawinan, tidak mengetahui dan mengemukakan, apa saja yang dimiliki baik itu Liability (Utang) dan Asset (Harta) pada diri sendiri dan menanyakan yang dimiliki pasangannya.

Bila 2 orang single (belum pernah kawin), baru kelar sekolah dan sudah mulai bekerja, kemungkinan besar masih memiliki Liability dan Asset yang minim. Sehingga bila mereka tidak menyampaikan dan menanyakan Liability and Asset masing-masing, maka kemungkinan prediksi dari masing-masing pihak tidak terlalu jauh. Namun ada juga single yang memiliki tagihan kartu kredit yang wow sangat besar, dan tidak pandai dalam mengelola keuangan pribadinya.

Bila dia sendiri tidak pandai dalam mengelola keuangan pribadinya, dan memiliki utang segunung, kemudian bertemu dengan pasangan yang sejenis (setipe) dan juga memiliki utang segunung, bisa hampir dipastikan maka perkawinan yang mereka masuki akan menjadi bencana terutama di tahun2 pertama. Karena baru berjalan sesaat, harus segera mengurusi Liability (utang) yang lebih besar.

Nah, apalagi bila yang menikah adalah seseorang yang sudah pernah kawin dan kemudian memiliki anak (tanggungan) dan juga punya utang yang tidak sedikit.

Perkawinan adalah sebuah rencana dan perjanjian antara 2 pihak yang ingin saling membahagiakan. 2 pihak yang setara dan sejajar, yang memiliki kewajiban dan hak yang seimbang.

Mulailah Bicara Tentang Uang dan Biaya

Kewajiban dan hak 2 pihak tersebut, selayaknya dibicarakan dan ditegaskan sebelum memasuki "sebuah ikatan dan perjanjian." Bila salah satu pihak tidak dapat memenuhi kesepakatan yang "Simple dan General", maka pihak lain dapat menanyakan dan meminta pertanggungjawaban.

Walau "Simple & General" seperti halnya, Siapa yang mengatur dan memegang keuangan keluarga? Bagaimana membuat anggaran keluarga bersama?
Berapa nilai barang yang harus diputuskan bersama, bila ingin dimiliki?
Uang gaji suami dipergunakan untuk apa saja?
Bila istri bekerja untuk apa uang tersebut?
Apakah uang gaji suami dan istri digabung jadi satu, kemudian
dipakai bersama?
Atau bagaimana?

Jangan sampai sebuah perkawinan berjalan tanpa kepastian dan tidak terencana, dan akhirnya kandas di tengah jalan karena adanya ketidakkonsistenan atau ada pihak yang tidak melakukan kewajibannya serta menelantarkan pihak lain.

Ibarat sebuah perusahaan, perkawinan dibentuk untuk selama-lamanya atau istilah akuntansi dikenal "Going Concern", maka perkawinan pun harus memiliki "Surplus Cash Flow" setiap bulannya agar dapat bertahan dari waktu ke waktu.

So, marilah kita mulai bicara dan diskusi mengenai Uang dan Pengelolaannya, dengan Calon Pasangan Hidup dan bagi Anda yang sudah menikah, sekarang saatnya Anda "BANGKIT" dari tidur nyenyak Anda, ajak bicara suami atau isteri Anda.

Bicaralah dari hati ke hati dan mulai dari yang sederhana. Sampaikan secara perlahan, karena mungkin mereka akan "tersinggung" atau bahkan marah. Cari waktu yang pas dan jelaskan maksud Anda. Semua ini demi keluarga yang akan Anda bangun dan jalani bersama.

Maukah Anda menikah dengan seseorang yang memiliki utang besar dan mengelola keuangan secara berantakan (morat marit/ gali lubang tutup lubang)?
Siapkah Anda setelah hari perkawinan, Anda didatangi oleh "Debt Collector"?
Kemudian menyita Asset Anda satu-satunya seperti rumah?

Komitmen Adalah Hal Pokok

Modal kawin tidak cukup dengan Cinta dan Sayang saja, karena dua hal tersebut "sangat tidak bisa di-audit" dan dibuktikan kebenarannya dalam waktu singkat. Cinta dan Sayang akan terbukti dengan berjalannya waktu.

So, semua kembali kepada Anda. Siapkah Anda memasuki sebuah perkawinan yang tidak mengetahui "Modal Dasar" Perusahaan, Asset & Liability? Bila demikian berarti Anda telah melakukan "judi" dalam hidup Anda, maka Anda harus siap menghadapi konsekuensi yang ada. (From : Freddy Pieloor, Konsultan Keuangan Keluarga & Asuransi (K3A)

Related Posts:

0 Response to "Uangku dan Uangmu adalah Uang Kita"

Posting Komentar