Sebuah Ramalan yang Paling Akbar, Utama, dan Terakhir

Film trilogi The Lord of the Rings dikagumi banyak orang. Serial ketiga, The Return of the King yang masih diputar di sejumlah bioskop di Tanah Air selalu dipenuhi penonton. Apa kehebatan cerita film ini sehingga dipuji dan digandrungi banyak orang? Berikut ini adalah sebuah pandangan spiritual terhadap makna filosofis dari cerita film ini.


(Erabaru.or.id) - "Tidak akan ada lagi ramalan yang demikian, karena kebenaran sejarah telah merampungkan semua ramalan baik di dalam maupun luar negeri!"

Ini adalah bagian terakhir dalam semua ramalan, ia adalah permata yang langka dalam ramalan, sebab kisahnya yang cukup panjang semuanya terhimpun dan mewujudkan segala ramalan terakhir yang paling akbar dan utama. Ia adalah syair kepahlawanan dalam ramalan, dan segala yang ada dalam ramalan, menyesuaikan sejumlah besar segalanya, saat sejarah membalikkan lembaran ini, dan saat fakta menjadi jelas serta terang, orang-orang yang beruntung melewati hari ini dan menuju ke masa depan, akan meninggalkan kesan yang menakjubkan: "Ternyata fantasinya benar, dan angan-angannya nyata."

Perang Dahsyat
Cerita The Lord of the Rings berkisar pada "cincin iblis" yang menimbulkan perang dahsyat antara kebaikan dan kejahatan, bukan hanya soal hidup atau mati orang di tanah daratan, sampai-sampai kehidupan di atas langit, makhluk suci, gunung-gunung dan sungai-sungai, hutan, dan bawah tanah, bahkan semua makhluk pun ditakdirkan sulit menghindar dari bencana. Semua ini sejak dini telah ada dalam sejumlah besar ramalan, malahan, tidak ada satu pun yang demikian hidup seperti yang dilukiskan film tersebut. Mungkin saja semua itu dikarenakan saat buku The Lord of The Rings ditulis paling mendekati saat terjadinya perang dahsyat yang sesungguhnya, sehingga kenyataan akan "cincin iblis" itu semakin lebih jelas. Lantas, apakah yang sedang diberitahukan kepada kita?

Jika saya katakan, bahwa semua itu demi untuk saat ini, dan menjadi populer di dunia karena semua orang merupakan penonton sekaligus pemain. Dan percayakah Anda jika saya katakan itu adalah ramalan, semua ini untuk mengingatkan manusia sekarang: Saat kejahatan tiba, setiap jiwa harus mengambil keputusan untuk memilih, dengan gagah berani menghadapi hidup, orang yang bersikap dingin dan acuh tak acuh akan mati, orang yang membantu orang lalim berbuat jahat akan menuju kehancuran sendiri, dan selamanya terperosok ke dalam kegelapan. Jerih payah pengarang asli dengan sepotong karangan yang mengilhami orang-orang berbuat baik itu tidak sia-sia: Semangat hidup dalam perang dahsyat ini menentukan masa depan kehidupan.

Populer Lagi di Dunia
The Lord of the Rings dibukukan pada tahun 1950-an seabad yang lalu, dan dengan cepat mahakarya ini laris di seluruh dunia, ada 25 jenis terjemahan, dan diterbitkan sebanyak 50 juta copy. Isinya merupakan kumpulan karya budaya bangsa Barat kuno, menghubungkan ramalan, mitos, legenda, sejarah dan agama budaya Barat, bahkan mencakup kisah kultivasi pada masa-masa awal dan lain-lain. Sebuah karya yang pengaruhnya demikian dahsyat, dan baru beberapa tahun ini selesai diangkat ke layar lebar, dan menjadi populer lagi di seluruh dunia, menjadi peristiwa besar yang dinantikan semua orang dalam beberapa tahun ini, dan ini sama sekali bukan suatu kebetulan!

Seperti yang dilihat batu mata iblis yang dapat memrediksi masa depan dalam serial pertama film tersebut: Cincin iblis yang telah tertidur lelap selama 2.500 tahun akan segera hidup kembali. Saya melihat sang Timur (Tiongkok) bergerak merayap dan siap untuk membuat bencana, mulai menyebarkan kebohongan ke segala penjuru, kejahatan dan kebaikan sedang berkumpul rapat di Timur, dan tanah daratan Tiongkok akan terperosok dalam kegelapan. Sebuah perang dahsyat antara kejahatan dengan kebaikan telah dimulai, dan pada saat yang kritis ini, adalah persoalan hidup atau mati.

Maka saya katakan ini adalah ramalan, lagi pula yang dipertunjukkan merupakan peristiwa yang sedang terjadi, karena peristiwa besar yang diprediksi dalam sejumlah besar ramalan sesuai dengannya, dan tokoh peristiwa dalam The Lord of the Rings lebih konkret lagi, satu per satu sesuai dengan tokoh dunia sekarang. Dari dahulu hingga sekarang, apa yang secara khusus ditujukan sang timur (Tiongkok)? Di mana tanah Tiongkok?

Ramalan Nostradamus dalam Century dengan tepat menyinggung: "Juli 1999, raja terror, turun dari langit." telah diuraikan dalam situs Zhengjian.net (juga di Era Baru), siapa raja teror yang dimaksud itu? Kode rahasia Injil yang pernah dikupas di situs Zhengjian.net juga pernah mengungkapkan, dan yang ingin saya jelaskan di sini adalah, kekuasaan siapakah yang paling jahat di dunia saat ini? Juli 1999, apa yang telah terjadi di Tiongkok? Dan pada 2001, apakah merupakan waktu yang paling merajalelanya kejahatan itu? Apabila semua ini tak dapat membuat Anda merenungkannya, maka lihat saja apa yang telah terjadi saat ini, dan di akhir 2003, serial ketiga film The Lord of the Rings: The Return of the King mulai ditayangkan, perang dahsyat antara kejahatan dan kebaikan hasilnya dapat diketahui: Kebenaran telah mengalahkan kejahatan.

Sayangnya pecandu film di seluruh dunia dimabukkan pada seni film yang megah dan sempurna, dan di Tiongkok yang memiliki pasar terbesar serta penonton terbanyak justru telah melarang penayangan film tersebut, ini menunjukkan apa? Siapakah yang paling pas mendapat predikat itu? Siapakah yang takut dengan akhir kejahatan? Siapa yang takut kejahatan kembali hancur? Siapa yang paling mungkin menentukan larangan film tersebut?

Tahun 2003 adalah tahun terpahit, Jiang XX yang disebut oleh praktisi Falun Gong sebagai gembong kejahatan, sembilan negara telah menuntutnya dalam perkara "kejahatan antikemanusiaan, kejahatan siksaan bengis, dan kejahatan genocide", semua orang di seluruh dunia mengetahui kekejamannya. Metode yang digunakan sang jahat sama dengan iblis dalam film itu: menyuap, menahan, menyiksa, mencuci otaknya dan menghalalkan segala cara dengan nafsu kekuasaan, kini dia menyerupai kehancuran raja iblis! Sebab ia hanya sisa selembar kulit yang ditopang dan bergantung pada energi jahat, yang sebentar lagi akan tamat riwayatnya, mana berani dia menayangkan film ini di China, dia dengan jelas mengetahui asal-usul dan akhir nasibnya sendiri.

Ciri khas The Lord of the Rings bukan hanya menceritakan tentang kisah yang mendebarkan hati, sehingga ramalan itu begitu mendekati kenyataannya sekarang, perbedaannya dengan ramalan lain terletak pada caranya melukiskan perang dahsyat antara kejahatan dan kebaikan di alam semesta dalam karangannya yang panjang, dan jika dilihat dari sudut kultivasi, ia meramalkan perilaku seluruh makhluk hidup yang tercakup dalam "3 dunia" (di atas langit, bumi, dan di bawah tanah) dalam perang kejahatan dengan kebaikan. Mungkin penulis sejak awal telah memrediksikan bahwa orang-orang sekarang kemungkinan besar tidak bisa menerima lagi bentuk kenyataan ramalan ini, maka melalui novel yang mirip fantasi ia mengingatkan tentang kenyataan yang akan terjadi.

Mungkin Anda bisa berpikir, mengapa di tahun 1940-1950-an seabad yang lalu si penulis bisa mengetahui peristiwa yang terjadi sekarang? Saya membahasnya dari sudut kultivasi, hal itu ada dua kemungkinan, kemungkinan pertama adalah penulis memiliki kemampuan supernormal, ia telah melihatnya, dan yang dilukiskannya itu tidak sebatas untuk mengambil kesimpulan di ruang dimensi ini. Kedua, kemungkinan ada bantuan dari kehidupan tingkat tinggi, karena banyak sekali dialog yang tidak biasa di dalamnya, filsafat yang sangat dalam, lebih mirip sebagai peringatan. Lagi pula, penggambaran yang diperlihatkan seperti kehidupan tingkat tinggi berupa dewa-dewi, kemampuan supernormal, dan gaya hidup begitu sepadan, dan banyak kaidah-kaidah yang sangat cocok dengan dunia kultivasi, bukan mereka-reka tanpa dasar.

Mengenai Bangsa Hobbit

"Cincin iblis jatuh ke tangan orang yang paling tidak memungkinkan: di tangan bangsa Hobbit", "Ketika waktunya akan segera tiba, bangsa Hobbit akan mengubah nasib dunia", ini adalah prolog dalam film The Lord of the Rings serial pertama. Raja iblis yang bisa menghancurkan dunia telah siuman, jika ia berada dalam genggaman raja iblis, maka tubuh raja iblis akan hidup kembali, segenap tanah daratan Tiongkok akan terperosok dalam kegelapan, dan rakyat akan terjerumus ke dalam jurang kesengsaraan.

Dalam keadaan begini, meski berkumpul dewa yang paling sakti, tukang sihir yang menghilang, jenderal gagah perkasa yang tiada tanding, namun tetap kekuatannya tidak mencukupi. Dikarenakan godaan cincin raja iblis terlampau dahsyat, jika memilikinya bisa menguasai seluruh dunia, dan yang memakainya akan menjadi sangat jahat. Pada saat kritis itu, bangsa Hobbit yakni Frodo dengan tidak dapat menolak tiba-tiba harus memikul tanggung jawab menghancurkan cincin iblis ini, dan menjadi tokoh utama penyelamat dunia. Pesan yang dibawa cincin iblis sangat jelas: keinginan yang tak terhingga terhadap nafsu kekuasaan di dunia telah mengabaikan perasaan rakyat, bahkan membuat semua dewa tidak berdaya, manusia akan menghadapi malapetaka.

Bangsa Hobbit, orangnya pendek dan kecil, tingginya hanya setengahnya manusia normal, sifat pembawaannya baik dan polos, di kampung halaman sendiri yang indahnya bagaikan taman firdaus, hidup dalam kedamaian, bahkan di saat-saat malapetaka mendekat juga dengan gagah berani memikul tanggung jawab besar ini. Tidak ada yang meragukan Frodo, semua ini takdir, sebab hanya dia yang kecil ini yang tidak terpengaruh oleh godaan cincin iblis, maka ia terpilih, tampaknya semuannya wajar, namun menyiratkan sebuah rahasia Tuhan yang paling besar: Ketika manusia melangkah ke jalan penghancuran diri pada keserakahan yang tiada habisnya, makhluk apa pun yang memiliki kesanggupan juga tidak mungkin bisa menyelamatkan manusia lagi, bahkan mereka sendiri sulit melindungi dirinya, hanya orang yang kelihatan kecil dan sederhana, tetapi hatinya mengandung maksud baik, dan tidak mementingkan nama maupun keuntungan pribadi, yang bisa memikul tanggung jawab berat ini. Di mata orang awam, mereka tidak memiliki kekuatan yang sebenarnya, bahkan tidak berbakat besar serta tidak berwawasan luas, juga bukan orang yang sempurna di antara orang-orang, namun membawa suatu semangat dan jiwa pengorbanan untuk menyelamatkan dunia dan menolong makhluk hidup, dengan penuh penderitaan melangkah ke kancah perang melawan raja iblis dengan bala pasukannya yang menyeramkan.

Ini adalah kunci dalam memahami ramalan The Lord of the Rings, ia memberitahu pada semua orang, ketika bahaya mengancam, dan saat terjadi perang dahsyat antara kebaikan dengan kejahatan, yang menyelamatkan dunia bukanlah si pemimpin negara yang kuat, berwibawa, idola, bahkan bukan dewa, melainkan tokoh yang tak disangka sama sekali, mereka tidak memiliki semua itu, dan tidak ada senjata apa pun di tangan, namun berani menghadapi mereka. Demikian seperti sekelompok kultivator di dunia saat ini, orang yang berkultivasi dengan sepenuh hati, dan dengan kemauannya sendiri melepaskan keinginan mengejar nama dan kepentingan, hidup di taman spiritual yang menghambarkan kenikmatan duniawi, namun ketika muncul bahaya serta terjadi perang dahsyat antara kebaikan dengan kejahatan, mereka sudah bukan berkultivasi yang hanya mengharapkan kesempurnaan pribadi; dengan kewajiban sejarahnya memikul tanggung jawab besar, jika menghindar berarti mencampakkan pertolongan dan sama saja dengan penghancuran diri.

Lihat saja praktisi Falun Gong yang berkultivasi lurus saat ini, selama 4 tahun lebih, menghadapi sebuah kekerasan dari sebuah kekuasaan dahsyat yang demikian jahat, dan menghadapi sebuah penindasan yang biadab oleh aparat negara bersenjata. Dengan damai serta rasional mereka melangkah maju, menentang penindasan kejam yang tiada taranya dalam sejarah sebelumnya, jiwa-jiwa yang telah sadar mengetahui, bahwa penindasan Jiang XX terhadap prinsip "Sejati, Baik, Sabar" adalah kehancuran moralitas dan hati nurani manusia, sekaligus kehancuran masa depan umat manusia. Bukan hanya cobaan terhadap keyakinan berkultivasi, sikap jiwa dalam perang dahsyat antara kebaikan dengan kejahatan ini menentukan hidup-mati dan juga masa depan! Itulah alasan mereka memberitahu fakta yang sebenarnya kepada orang-orang tanpa menghiraukan keselamatan jiwa mereka, dan juga merupakan tugas yang hendak dituntaskannya.

Sebelumnya telah disinggung, mereka bahkan bukan "orang yang sempurna di antara orang-orang", mengapa demikian, karena dalam proses memusnahkan cincin itu kita melihat Frodo sempat merasa bimbang dan takut, acap kali menghadapi jalan buntu. Dalam perjalanan menuju "Mount Doom", ada suatu makhluk berwujud sangat jelek, Gollum, mengikuti, dalam seri The Return of the King telah dijelaskan tentang asal-usulnya, 500 tahun silam, nafsu serakah membuatnya mencekik mati kakaknya yang menemukan cincin iblis, lalu menguasai cincin itu, dan kekuatan jahat cincin itu telah memperpanjang usianya, namun meracuni batin dan tubuhnya, mengubah wujudnya menjadi sosok hantu. Nafsu serakah membuatnya setiap saat ingin menguasai lagi cincin itu, ia mengikuti Frodo, dan terus-menerus membuat masalah. Saya pribadi berpendapat, Gollum menyembunyikan karma orang yang berkultivasi dan merupakan bagian sifat keiblisan pada diri seseorang, membunuh orang, jelas menunjuk pada karma yang dikumpulkan orang seumur hidupnya, dan dalam proses kultivasi itulah secara bertahap menghilangkan sifat buruk itu, sekaligus menghadapi berbagai cobaan berat. Sebaliknya, sosok Sam yang setia mendampingi Frodo adalah perwujudan dari sisi baik seseorang, ia selalu mengingatkan jalan lurus yang hendak dicapai.

Sesaat ketika Frodo hampir bisa membuang cincin iblis ke dalam lahar untuk menghancurkannya, ia merasa bimbang, Gollum segera melompat ke sisinya merebut cincin iblis, dan hampir saja semua yang dicapai Frodo menjadi sia-sia. Seketika ia sadar, ia berhasil mengalahkan dirinya sendiri, cincin iblis bersama dengan Gollum terkubur di lautan api, dan Frodo dibantu Sam akhirnya berhasil menyelesaikan tugasnya, berhasil dengan gemilang. Ini mirip dengan jalan yang dilalui para kultivator Dafa yang lurus saat ini, di satu sisi terus-menerus meningkatkan diri dan membuang keterikatan hati, dan di sisi lainnya ingin menyelesaikan misi sejarah: Menyelamatkan seluruh makhluk hidup.

Semakin Banyak Penjelasan
Ketika Frodo dan pamannya pada saat terakhir akan dijemput dewa menuju ke "dunia surga", buku yang tebal itu juga hampir selesai, Frodo menyerahkan pada temannya yaitu Sam, dan memberitahu kepadanya, "Kamu masih mempunyai tugasmu sendiri yang harus diselesaikan, beberapa sisa lembaran kosong ini harus kamu rampungkan." Sam pulang kembali ke kampung halaman yang sangat dirindukannya, di sana ada istrinya yang jelita dan anak-anak yang manis sedang menantinya, dan saat itu Sam telah kembali di tengah-tengah kebahagiaan dunia manusia. Hal ini merupakan sebuah petunjuk lagi, yang diperlihatkan adalah kehidupan manusia yang sudah semestinya: bahagia, cinta, persaudaraan, dan baik. Kisah yang hendak diselesaikan Sam, adalah ingin memberitahu manusia bagaimana hidup yang wajar, dan bagaimana berperilaku sebagai manusia. Seperti misalnya kelak tidak lama lagi, akan ada serombongan kultivator yang meletakkan basis untuk kehidupan dan budaya manusia masa depan.

The Lord of the Rings adalah sebuah ramalan yang memperingatkan dunia manusia, dengan bersemangat ia memberitahu tentang pilihan hidup atau mati dan perang dahsyat antara kebaikan dengan kejahatan yang mendebarkan hati yang akan dihadapi sekarang ini. Namun, segala yang lebih nyata yang terjadi di alam semesta, sebenarnya hanya seujung kuku gunung salju, hanya saja sekali lagi saya ulangi bahwa penantian kita selama ribuan tahun semuanya ditentukan pada saat ini, baik dan buruk dalam pikiran sekilas seseorang akan menentukan masa depan kehidupannya.

(Artikel Lin Feng, Renminbao)

Related Posts:

0 Response to "Sebuah Ramalan yang Paling Akbar, Utama, dan Terakhir"

Posting Komentar